TEMPO.CO, Jakarta - Cabai merupakan salah satu bahan masakan penting yang tidak dapat ditinggalkan dari kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia. karena pada umumnya masakan nusantara membutuhkan cabai sebagai salah satu bahan penting.
Cabai memiliki citarasa yang khas yaitu pedas. lalu dari manakah rasa pedas pada cabai itu berasal? Melansir dari berbagai sumber, disimpulkan bahwa sensasi pedas pada cabai disebabkan oleh zat kimia capsaicinoids. zat itulah yang menyebabkan lidah terbakar saat mengkonsumsi cabai.
Baca: Mengenal Jenis-jenis Cabai di Indonesia, Canai Katokon Toraja yang Terpedas
Penyebab Cabai Pedas
Zat kimia tersebut tidak memiliki bau maupun rasa, dan terletak di dalam bagian putih cabai. Zat kimia ini mengikat reseptor yang merespons rasa sakit di lidah dan mulut. Respons ini kemudian dikirim ke otak sehingga otak memerintahkan untuk mengusir rasa pedas secara spontan dan alamiah.
Dan ketika kita mengkonsumsi cabai, zat kimia tersebut juga mengikat reseptor yang berfungsi untuk merespons rasa sakit di lidah dan mulut. respons tersebut kemudian dikirim ke otak sehingga otak secara otomatis memerintahkan tubuh untuk mengusir rasa peras secara alamiah atau spontan
Hasilnya, sirkulasi pada tubuh meningkat dan terjadi gangguan tertentu seperti hidung meler atau keluarnya air mata seperti sedang menangis. namun saat proses tersebut terjadi, tubuh juga melepaskan hormon endorfin yang membunuh rasa sakit alami yang juga membuat makanan terasa lezat.
Namun perlu digarisbawahi, tidak semua cabai memiliki tingkatan kepedasan yang sama. karena cabai memiliki berbagai jenis dan tingkatan kepedasan setiap jenis cabai berbeda.
Ahli kimia Wilbur Scoville pada 1912 mengembangkan cara mengukur ‘kepanasan’ cabai yang disebut Scoville Organoleptic Test.
Rasa pedas pada cabai diukur dengan kelipatan 100 unit dan merujuk pada seberapa banyak air gula dibutuhkan guna melemahkan cabai pada titik dimana cabai tidak akan terasa pedas lagi. Sebagai contoh, cabai sweet bell terukur 0, jalapeno terukur 2.500-8.000, cayenne terukur 30.000-50.000 dan savina habanero merah terukur 350.000-577.000 unit.
RECHA TIARA DERMAWAN
Baca juga: 2 Kandungan Utama Pada Cabai yang Memiliki Banyak Manfaat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.