Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Bahan Salad Dressing yang Sebaiknya Dihindari

Reporter

image-gnews
Ilustrasi membuat salad dressing. Freepik.com/Nensuria
Ilustrasi membuat salad dressing. Freepik.com/Nensuria
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSalad sering menjadi pilihan makanan sehat. Kecuali ada tambahan ayam, tuna, atau telur, salad biasanya memang penuh sayuran dan berarti kebutuhan serat pasti tercukupi. Tapi salad tanpa dressing pasti membosankan.

Tergantung jenis salad dressing yang dipilih, salad bisa jadi tambah bernutrisi atau sebaliknya. Karena itu penting untuk memahami mana saja bahan-bahan untuk dressing yang bisa dipilih dan yang perlu dihindari. Biasanya yang dipilih adalah dressing berupa krim atau yang berminyak. 

Pakar diet Bonnie Taub-Dix mengingatkan dan penulis ”Read It Before You Eat It: Taking You From Label To Table” mengatakan dressing berbentuk krim cenderung lebih banyak lemak jenuh daripada lemak berbentuk minyak, biasanya lemak itu dari minyak dan produk susu.

"Jenis lemak seperti ini tak sehat dan Asosiasi Jantung Amerika merekomendasikan konsumsi lemak jenuh hanya kurang dari 6 persen dari pola makan," ujarnya, dikutip dari Huffpost.

Kandungan lemak jenuh biasanya lebih tinggi pada dressing siap pakai yang dibeli di toko. Namun tak berarti salad dressing berbentuk minyak lebih sehat.

"Minyak akan menunjukkan rasio lemak pada dressing dan berperan cukup signifikan dalam seberapa sehat dressing kita," tutur ahli diet Melissa Rifkin.

Contohnya minyak zaitun mengandung lemak tak jenuh lebih tinggi dibanding minyak sayur dan menjadi opsi yang lebih sehat. Berikut lima bahan yang perlu dihindari.

Minyak sawit
Minyak sawit dapat digunakan pada dressing krim atau minyak dan yang paling utama untuk dihindari menurut Taub-Dix karena tinggi lemak jenuh. Minyak alpukat atau minyak zaitun adalah pilihan lebih sehat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gula
Anda mungkin berpikir gula tak dibutuhkan untuk membuat dressing tapi menurut tiga pakar diet bahan ini cukup umum. 

"Seringnya ada di dressing buah, seperti cuka arbei, mengandung gula tinggi," kata Taub-Dix. Dressing populer lain yang tinggi gula adalah mustard madu, dressing manis Italia, serta dressing Prancis dan biji bunga popi.

Garam
"Garam adalah bahan umum pada dressing dan harus dimonitor oleh pemilik tekanan darah tinggi," kata Rifkin. Pasalnya, garam tinggi sodium dan pola makan tinggi zat ini bisa menambah risiko penyakit kardiovaskular. Menurut sebuah penelitian ilmiah, risiko penyakit kardiovaskular naik 6 persen dari setiap gram asupan sodium.

MSG
Rifkin menjelaskan MSG atau penyedap digunakan di banyak dressing untuk menambah rasa dan selera. Padahal, penelitian ilmiah menyebut pola makan tinggi MSG bisa menyebabkan peradangan. Penelitian lain mengatakan rutin mengonsumsi MSG terkait obesitas, kerusakan liver, dan gangguan sistem saraf pusat. Karena itulah Rifkin menganjurkan konsumsinya dikurangi.

Minyak kelapa
Minyak kelapa mungkin sehat tapi Taub-Dix mengatakan kandungan lemak jenuhnya masih tinggi sehingga perlu dihindari. Seperti halnya minyak sawit, ia pun menganjurkan untuk menghindarinya dan lebih baik memilih minyak alpukat atau minyak zaitun.

Baca juga: Sekali Lagi, 5 Manfaat Kacang Pistachio untuk Kesehatan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Mungkinkah Minyak Makan Merah Beri Ancaman Deforestasi Baru? Peneliti BRIN: Belum Tentu Semua Suka

27 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024.  Foto: BPMI Setpres/Kris
Mungkinkah Minyak Makan Merah Beri Ancaman Deforestasi Baru? Peneliti BRIN: Belum Tentu Semua Suka

Minyak makan merah lebih murah dan bernutrisi. Pabrik pertama telah diresmikan Presiden Joko Widodo di Deli Serdang, 14 Maret 2024.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

30 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Apa Itu Minyak Makan Merah yang Diklaim Jokowi Lebih Murah dan Bergizi?

33 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024.  Foto: BPMI Setpres/Kris
Apa Itu Minyak Makan Merah yang Diklaim Jokowi Lebih Murah dan Bergizi?

Minyak makan merah merupakan produk dari minyak sawit mentah yang setelah proses penyulingan tidak dilanjutkan ke proses-proses selanjutnya.


Jokowi Pamer Minyak Makan Merah: Harga Lebih Murah dan Bakal Jadi Tren

35 hari lalu

Tangkapan layar Presiden Joko Widodo usai meninjau Pasar Kawat Sumatra Utara, Kamis (12/3/2024). ANTARA/Rangga Pandu
Jokowi Pamer Minyak Makan Merah: Harga Lebih Murah dan Bakal Jadi Tren

Jokowi menilai penggunaan minyak makan merah akan menjadi tren yang baik, dalam urusan goreng-menggoreng makanan di waktu-waktu mendatang.


Jokowi ke Sumut, Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah

35 hari lalu

Presiden Jokowi memberi sambutan sebelum menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Penyerahan zakat ini juga diikuti oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga tinggi negara, pimpinan lembaga negara, kepala daerah, direktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perwakilan perusahaan swasta, hingga tokoh publik. TEMPO/Subekti.
Jokowi ke Sumut, Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah

Dalam kunjungannya kali ini, Jokowi diagendakan untuk meresmikan pabrik percontohan minyak makan merah.


Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

44 hari lalu

Sunarno, 49 tahun, menurunkan tandan buah segar kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Kini, pemerintah melarang ekspor untuk semua produk crude palm oil, red palm oil (RPO), RBD palm olein, pome, dan use cooking oil. REUTERS/Willy Kurniawan
Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah menyatakan bahwa tahun ini Kementan menargetkan peremajaan sawit rakyat seluas 120 ribu hekatre.


4 Gaya Hidup untuk Hindari Risiko Kanker Hati

23 Januari 2024

ilustrasi kanker hati (pixabay.com)
4 Gaya Hidup untuk Hindari Risiko Kanker Hati

Penyakit kanker hati masuk sebagai peringkat kedua di dunia yang paling banyak merenggut nyawa. Bagaimana bisa mencegahnya?


Cara Mengolah Telur untuk Sarapan yang Tak Dianjurkan Ahli Gizi

20 Januari 2024

Ilustrasi telur orak-arik. Freepik.com
Cara Mengolah Telur untuk Sarapan yang Tak Dianjurkan Ahli Gizi

Pakar nutrisi mengingatkan pengolahan telur yang salah justru akan membahayakan kesehatan, bukan mendapatkan manfaat gizinya.


Harga Referensi CPO Naik, Bea Keluar-Pungutan Ekspor Jadi US$ 93 Per Ton

16 Januari 2024

Nurhakim, 30 tahun, mengumpulkan tandan buah kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Jokowi mengakui bahwa kebijakannya melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng merugikan para petani sawit. REUTERS/Willy Kurniawan
Harga Referensi CPO Naik, Bea Keluar-Pungutan Ekspor Jadi US$ 93 Per Ton

Harga referensi minyak kelapa sawit menta (CPO) untuk tarif bea keluar dan pungutan ekspor naik signifikan. Bea keluar jadi US$ 18 per ton.