TEMPO.CO, Jakarta - Dehidrasi terjadi ketika tubuh kekurangan pasokan cairan. Kondisi ini mengakibatkan ketidakseimbangan mineral (garam dan gula) dalam tubuh.
Dehidrasi dapat mempengaruhi berbagi fungsi dan kinerja tubuh. Sebab, air membentuk lebih dari dua pertiga tubuh manusia yang sehat.
Air bertugas melumasi sendi dan mata, membantu pencernaan, membuang limbah dan racun, dan menjaga kesehatan kulit.
Gejala Dehidrasi
Mengutip NHS UK, gejala umum dan awal dari dehidrasi mencakup selalu merasa haus, kencing berawarna kuning tua dan berbau tajam, buang air kecil lebih jarang dari biasanya, merasa pusing, dan lelah. Selain itu mulut, bibir dan lidah kering, serta mata terlihat cekung.
Pada bayi, dehidrasi ditandai dengan titik lunak cekung (fontanelle) di atas kepala, mata cekung, tidak memiliki air mata saat menangis, jarang pipis, terus mengantuk, dan mudah menangis.
Penyebab Dehidrasi
Melansir Mayoclinic, ada empat gejala utama mengapa seseorang mengalami dehidrasi. Di antaranya:
1. Diare dan muntah
Diare yang parah dapat menyebabkan kehilangan air dan elektrolit yang sangat banyak dalam waktu singkat. Diare yang disertai muntah dapat memperparah hilangnya cairan dan mineral dalam tubuh.
2. Demam
Semakin tinggi demam, semakin berpotensi pula tubuh mengalami dehidrasi. Kondisi ini semakin memburuk apabila disertai diare dan muntah.
3. Berkeringat berlebihan
Aktivitas berat tanpa asupan cairan yang memadai hanya akan membuat tubuh dehidrasi. Terutama jika aktivitas dilakukan saat cuaca panas dan berdurasi lama.
4. Peningkatan buang air kecil
Buang air yang terlalu sering dapat membuat tubuh mengalami dehidrasi. Namun, buang air kecil tidak terkontrol lebih umum dialami penderita diabetes.
Obat-obatan diabetes, seperti diuretik dan beberapa obat tekanan darah juga menyebabkan dehidrasi. Karena menyebabkan pasien lebih sering buang air kecil.
Cara Menangani Dehidrasi
Merujuk NHS Information, saat mengalami dehidrasi disarankan minum banyak cairan. Seperti air, labu encer, atau jus buah.
Hindari minum kopi, soda, dan teh. Karena jenis minuman ini lebih banyak mengandung gula dibanding cairan yang dibutuhkan tubuh.
Sementara itu, bayi dan anak kecil yang mengalami dehidrasi tidak boleh diberikan air dalam jumlah besar. Karena dapat menghilangkan kadar mineral yang sudah rendah dalam tubuh mereka.
Sebagai gantinya, mereka harus diberi labu encer atau larutan rehidrasi (tersedia di apotek). Jika tidak diobati, dehidrasi dapat menyebabkan serangan kejang, kerusakan otak, dan kematian.
DELFI ANA HARAHAP