TEMPO.CO, Jakarta - Transplantasi jantung proses pengangkatan organ. Jantung yang tidak bekerja secara optimal akan diganti. Jantung baru disumbangkan dari pendonor. Cara ini digunakan jika operasi jantung lainnya tidak juga membuat keadaan pasien membaik. Merujuk American Heart Association, jantung donor dicocokkan dengan penerima berdasarkan golongan darah dan ukuran tubuh.
Baca: Donor Jantung, Ini syarat Seseorang yang Ingin Mendermakan Jantungnya
Mengapa transplantasi jantung?
Adapun mengutip dari Johns Hopkins Medicine, transplantasi jantung diperlukan ketika pasien mengalami gagal jantung. Kondisi di mana otot jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh.
Gagal jantung tersebab berbagai kondisi, di antaranya:
1. Serangan jantung, infeksi virus otot jantung, tekanan darah tinggi, dan penyakit katup jantung.
2. Kelainan jantung sejak lahir (kongenital) dan detak jantung tidak teratur (aritmia). Tekanan darah tinggi di paru-paru (hipertensi pulmonal).
3. Kecanduan alkohol, penyalahgunaan narkoba, penyakit paru-paru kronis (emfisema atau penyakit paru obstruktif kronik).
4. Otot jantung membesar, tebal, dan kaku (kardiomiopati). Jumlah sel darah merah rendah (anemia).
Prosedur sebelum transplantasi jantung
Merujuk Cleveland Clinic, sebelum transplantasi dilakukan penerima donor menjalani tes dulu.
1. Tes komposisi darah
Ahli medis akan memeriksa kadar sel darah merah, trombosit, dan komponen lain. Menganalisis kimia darah untuk mencari tanda-tanda kondisi lain yang mungkin mempengaruhi transplantasi jantung.
2. Sistem kekebalan tubuh
Ahli medis menganalisis sistem kekebalan tubuh untuk memprediksi seberapa baik tubuh menerima organ donor.
3. Fungsi ginjal
Urinalisis menunjukkan seberapa baik ginjal bekerja. Ahli medis juga menguji ada tidaknya zat alkohol, tembakau, dan obat-obatan dalam tubuh.
Risiko transplantasi jantung
Merujuk National Health Service UK, transpalantasi jantung juga ada beberapa kemungkinan risiko:
1. Sistem kekebalan tubuh mengenali jantung baru sebagai benda asing dan bereaksi menolak.
2. Transplantasi jantung gagal berfungsi secara baik
3. Penyempitan arteri yang menyuplai jantung
4. Efek samping dari obat imunosupresan, seperti peningkatan rentan terhadap infeksi, penambahan berat badan dan masalah ginjal.
Baca: Deretan Kondisi Penyebab Palpitasi Jantung
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.