Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rutin Periksa Mata Anak untuk Cegah Mata Minus

Reporter

image-gnews
Sejumlah murid SD memeriksa kesehatan mata mereka pada peringatan Hari Anak Nasional di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, (26/8). Kegiatan ini diisi dengan sejumlah permainan edukatif dan pemeriksaan kesehatan gratis. TEMPO/Prima Mulia
Sejumlah murid SD memeriksa kesehatan mata mereka pada peringatan Hari Anak Nasional di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, (26/8). Kegiatan ini diisi dengan sejumlah permainan edukatif dan pemeriksaan kesehatan gratis. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMata minus adalah kondisi bentuk bola mata tidak bulat sempurna. Kondisi itu menyebabkan jatuhnya cahaya berada di depan retina mata sehingga menyebabkan pemilik kondisi miopia atau mata minus mengalami kesulitan untuk melihat objek pada jarak jauh. Spesialis mata dari VIO Optical Clinic, Weni Puspitasari, pun mengatakan penting bagi  orang tua untuk melakukan pemeriksaan kesehatan mata anak.

“Pascapandemi COVID-19, banyak anak usia sekolah yang terindikasi memiliki gangguan penglihatan, baik itu mata minus maupun silinder. Hal ini bisa dilihat dari data pemeriksaan mata di beberapa sekolah di wilayah Jabodetabek,” ujar Weni.

Tujuan pemeriksaan mata untuk mendeteksi masalah kesehatan mata pada anak usia sekolah. Dia menambahkan orang tua perlu peduli terhadap masalah myopia booming dan lebih peduli terhadap kesehatan mata anak dengan cara melakukan pemeriksaan mata sedini mungkin.

Tak pernah periksa mata
Dari hasil pemeriksaan terhadap 2.322 siswa pada rentang usia 7-12 tahun didapatkan data sekitar 50 persen anak usia sekolah dasar belum pernah melakukan pemeriksaan mata dan hampir 70 persen partisipan mengalami gangguan penglihatan seperti mata minus dan silinder. Hal itu melebihi prediksi Akademi Optamologi Amerika pada 2016 mengenai Myopia Booming sebelum pandemi.

“Perlu diketahui bahwa kondisi miopia atau minus dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Selain itu, kondisi miopia atau mata minus juga dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan mata penderita,” jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa faktor penyebab mata minus yakni faktor genetik, kebiasaan melihat gawai pada jarak dekat secara terus-menerus, hingga faktor kurangnya paparan sinar matahari karena kurangnya aktivitas di luar ruangan. Dia menambahkan kondisi mata minus bisa terjadi hanya pada salah satu mata sehingga seringkali banyak orang tidak menyadari melihat hanya menggunakan salah satu mata saja.

"Kondisi ini tentu berbahaya apabila terjadi trauma pada salah satu mata yang normal, maka kemungkinan seseorang akan mengalami kesulitan untuk melihat. Minimal pemeriksaan dilakukan setahun sekali,” tegasnya.

Baca juga: Mitos Jus Wortel Bisa Turunkan Minus Mata, Begini Faktanya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

5 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

18 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

20 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

20 hari lalu

Ilustrasi stroke. scrubbing.in
5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.


Sebab Miras Oplosan Bisa Memicu Kebutaan Menurut Dokter Mata

20 hari lalu

Ilustrasi minuman keras atau miras oplosan metanol. Antara/Adeng Bustomi
Sebab Miras Oplosan Bisa Memicu Kebutaan Menurut Dokter Mata

Awas, kandungan metanol pada miras oplosan dapat menyerang saraf mata sehingga berisiko menyebabkan kebutaan.


Tips Jaga Kesehatan Mata saat Puasa Ramadan

34 hari lalu

Ilustrasi mata kering. shutterstock.com
Tips Jaga Kesehatan Mata saat Puasa Ramadan

Berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata saat puasa Ramadan agar tak ada masalah serius pada penglihatan.


Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

38 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.


Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

40 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Dokter mata menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.


Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

41 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.


Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

43 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Dokter memberikan tips mengatasi mata merah. Namun bila tak juga sembuh maka harus diperiksakan ke dokter mata karena efeknya bisa serius.