Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab dan Cara Mengatasi Serangan Panik

image-gnews
Ilustrasi panik. envato.com
Ilustrasi panik. envato.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Serangan panik adalah perasaan takut dan cemas yang tiba-tiba dan tidak masuk akal yang menyebabkan gejala fisik berlebih terhadap situasi biasa yang tidak mengancam.

Mengutip Cleveland Clinic, serangan panik dapat terjadi ketika seseorang terlalu khawatir akan mengalami serangan panik lagi atau mengubah perilaku untuk menghindari serangan panik.

Baca : Meghan Trainor Cerita Serangan Panik yang Dialaminya dari Migrain hingga Punggung Panas

Setiap tahunnya, hingga 11 persen orang Amerika mengalami serangan panik. Sekitar 2% hingga 3% dari mereka terus berkembang menjadi panic disorder atau gangguan panik. Mengutip John Hopkins Medicine, gangguan panik adalah masalah kesehatan mental yang umum. Ini sering dimulai pada masa remaja atau dewasa awal, tetapi juga dapat dimulai pada masa kanak-kanak. Wanita dua kali lebih mungkin mengalami kondisi ini dibandingkan pria. Terdapat kemungkinan adanya keterkaitan dengan hubungan genetik.

Gangguan panik mungkin merupakan reaksi berlebihan dari naluri dan perilaku bertahan hidup normal tubuh. Pada penderita gangguan panik, tubuh mungkin lebih sensitif terhadap hormon yang memicu perasaan bersemangat di dalam tubuh.

Gejala Memuncak Serangan Panik

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Serangan panik terjadi secara tiba-tiba dan tanpa tanda-tanda sebelumnya. Tidak ada cara untuk menghentikan serangan panik setelah dimulai. Gejala biasanya memuncak dalam 10 menit setelah dimulai lalu menghilang dengan segera. Tanda-tanda serangan panik meliputi:

  • Nyeri dada.
  • Panas dingin.
  • Sensasi tersedak atau mencekik.
  • Sulit bernafas.
  • Takut kehilangan kendali.
  • Merasa seperti akan mati.
  • Perasaan teror yang intens.
  • Mual.
  • Jantung bedegup kencang.
  • Berkeringat.
  • Kesemutan atau mati rasa di jari tangan atau kaki.
  • Gemetar

Psikoterapi, obat-obatan atau kombinasi keduanya sangat efektif untuk menghentikan serangan panik. Terkaiy berapa lama pengobatan diperlukan tergantung pada tingkat keparahan masalah dan seberapa baik seseorang merespons pengobatan tersebut. Pilihan pengobatan meliputi:

  • Psikoterapi: Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah jenis psikoterapi, atau terapi bicara. Ini dilakukan dengan mendiskusikan pikiran dan emosi kepada profesional kesehatan mental, seperti konselor berlisensi atau psikolog. Spesialis ini membantu mengidentifikasi pemicu serangan panik sehingga dapat mengubah pemikiran, perilaku, dan reaksi penderitanya. Saat penderita mulai merespons pemicu secara berbeda, serangan berkurang dan akhirnya berhenti.
  • Antidepresan: Obat antidepresan tertentu dapat membuat serangan panik menjadi lebih jarang atau tidak terlalu parah. Ahli kesehatan dapat meresepkan inhibitor reuptake selektif serotonin (SSRI), inhibitor reuptake serotonin-norepinefrin (SNRI) atau antidepresan trisiklik (TCA). 
  • Obat anti-kecemasan: Benzodiazepin adalah obat anti-kecemasan yang paling sering diresepkan untuk mengobati dan mencegah serangan panik. Mereka membantu dengan kecemasan tetapi memiliki risiko kecanduan atau ketergantungan. Obat-obatan ini termasuk alprazolam dan lorazepam.

HATTA MUARABAGJA

Baca juga : Tragedi Kanjuruhan Telan Ratusan Korban, Menguak Psikologi Kepanikan di Stadion

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Redakan Serangan Panik dengan Permen Asam

6 hari lalu

Ilustrasi wanita alami serangan panik. Foto: Freepik.com/cookie_studio
Redakan Serangan Panik dengan Permen Asam

Permen asam bisa meredakan kecemasan dan serangan panik karena bisa mengalihkan otak dengan memberi sesuatu yang berbeda sebagai fokus.


Daftar Link Kalkulator Kesehatan Mental Gratis yang Bisa Diakses

23 hari lalu

Isu kesehatan mental belakang memang ramai dibicarakan. Bagi Anda yang merasa tidak baik-baik saja, bisa menggunakan link kalkulator kesehatan ini. Foto: Canva
Daftar Link Kalkulator Kesehatan Mental Gratis yang Bisa Diakses

Isu kesehatan mental belakang memang ramai dibicarakan. Bagi Anda yang merasa tidak baik-baik saja, bisa menggunakan link kalkulator kesehatan ini.


Memahami Fobia Naik Pesawat dan Lift, Takut Ketinggian dan Fobia Tempat Tertutup

36 hari lalu

Ilustrasi fobia. Shutterstock
Memahami Fobia Naik Pesawat dan Lift, Takut Ketinggian dan Fobia Tempat Tertutup

Fobia naik pesawat dan naik lift bisa jadi menandakan seseorang mengidap claustrophobia dan akrofobia.


Dapat Menjadi Penyakit Serius, Kenali Ciri-ciri Hipokondria

39 hari lalu

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Dapat Menjadi Penyakit Serius, Kenali Ciri-ciri Hipokondria

Beberapa individu yang mengidap hipokondria benar-benar mengalami masalah fisik, tetapi karena gangguan ini, mereka menganggap kondisinya lebih serius


Hipokondria: Kecemasan Berlebihan terhadap Penyakit

44 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Hipokondria: Kecemasan Berlebihan terhadap Penyakit

Hipokondria kondisi gangguan kecemasan yang membuat orang yang mengalaminya terus menganggap diri menderita penyakit parah


Melukai Diri, Gejala Depresi dan Gangguan Kepribadian

10 Oktober 2023

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Melukai Diri, Gejala Depresi dan Gangguan Kepribadian

Psikiater mengatakan tindakan melukai diri atau self harm seperti menyakiti tangan bisa termasuk salah satu gejala gangguan kepribadian, juga depresi.


Perfeksionis Menimbulkan Dampak Negatif, Kenapa?

5 Oktober 2023

Ilustrasi bos dan karyawan. Shutterstock.com
Perfeksionis Menimbulkan Dampak Negatif, Kenapa?

Perfeksionis sikap orang yang ingin segala-galanya sempurna


Cerita Gisele Bundchen Mengalami Kesulitan di Puncak Karier Modeling

24 September 2023

Gisele Bundchen. Foto: Instagram/@gisele
Cerita Gisele Bundchen Mengalami Kesulitan di Puncak Karier Modeling

Gisele Bundchen mengungkapkan gangguan kesehatan mentalnya sejak awal karier modeling


Jungkook BTS Benci Serangga, Apakah Mengidap Entomophobia?

2 September 2023

Jungkook BTS menjadi bintang tamu acara bincang-bincang Suchwita yang dipandu rekan segrupnya, Suga BTS. (Tangkapan layar Youtube.com/Bangtan TV)
Jungkook BTS Benci Serangga, Apakah Mengidap Entomophobia?

Ketakutan atau fobia yang dimiliki seseorang bisa berbeda, termasuk Jungkook BTS takut terhadap serangga. Mengidap enthomophobia?


Mengenali Anxiety alias Gangguan Kecemasan: Penyebab dan Gejalanya

28 Agustus 2023

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Mengenali Anxiety alias Gangguan Kecemasan: Penyebab dan Gejalanya

Anxiety merupakan istilah yang belakangan ini sering terdengar yang bermakna gangguan kecemasan. Bagaimana kondisi ini bisa terjadi dan apa gejalanya?