TEMPO.CO, Jakarta - Minuman atau makanan fermentasi dibuat melalui proses mikroorganisme alami. Fermentasi selain bermanfaat untuk meningkatkan rasa dan tekstur juga mempengaruhi kandungan gizi.
Fermentasi metode pengawetan makanan dan minuman yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Minuman dan makanan fermentasi diproduksi memanfaatkan pertumbuhan mikroorganisme, seperti bakteri baik, ragi, dan jamur.
Manfaat proses fermentasi
Merujuk National Library of Medicine, zaman dahulu orang menggunakan proses fermentasi untuk mengawetkan makanan, meningkatkan umur simpan, dan variasi rasa. Proses fermentasi makanan dan minuman tak hanya dipengaruhi kebudayaan, tapi juga manfaat kesehatan.
Baca: 6 Makanan dan Minuman Fermentasi, Apa Saja Manfaatnya?
Mikroorganisme dalam proses fermentasi dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan. Pada era modern, mikroorganisme menjadi fokus perhatian para peneliti. Bakteri asam laktat (BAL) telah menjadi beberapa mikroorganisme yang paling banyak dipelajari.
Selama fermentasi, bakteri ini memadukan vitamin dan mineral menghasilkan peptida yang aktif secara biologis dengan enzim seperti proteinase dan peptidase. Adapun asam linoleat terkonjugasi (CLA) terhadap mikroorganisme memiliki efek menurunkan tekanan darah, eksopolisakarida menunjukkan sifat prebiotik, bakteriosin menunjukkan efek antimikroba, sphingolipid memiliki sifat antikarsinogenik dan antimikroba, dan peptida bioaktif menunjukkan antioksidan, antimikrob, antagonis opioid, antialergi, dan efek penurun tekanan darah.
Mengutip Healthline, beberapa individu berkemungkinan mengalami efek samping dari makanan fermentasi. Hal itu karena kandungan probiotik yang tinggi dari makanan fermentasi menyebabkan gas dan kembung. Sebab, hal yang penting dipahami tidak semua makanan fermentasi dibuat sama.
Beberapa produk mungkin mengandung tambahan gula, garam, dan lemak tingkat tinggi. Sebaiknya baca label nutrisi untuk memastikan pilihan konsumsi produk fermentasi yang tepat. Beberapa makanan atau minuman yang dibuat melalui proses fermentasi, yaitu keju, sauerkraut (asinan kubis), acar, wine, yoghurt, kefir, kimchi, tempe, kombucha, dan tape.
Ada tiga jenis minuman dan makanan fermentasi yang umum. Fermentasi asam laktat digunakan untuk membuat sauerkraut, acar, kimchi, dan yoghurt. Fermentasi alkohol digunakan untuk membuat wine, bir, dan minuman beralkohol lainnya. Fermentasi asam asetat digunakan untuk membuat cuka, bumbu, dan kombucha.
Baca: 9 Makanan Fermentasi untuk Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.