Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yang Perlu Dilakukan bila Terserang Batuk Pilek, Tak Selalu dengan Minum Antibiotik

Reporter

image-gnews
Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBatuk pilek dan demam termasuk gangguan kesehatan yang sering dialami banyak orang dari berbagai usia sehingga mengganggu aktivitas. Penyakit tersebut umumnya disebabkan virus atau bakteri yang menginfeksi hidung dan tenggorokan. Namun, karakter penyebab dan cara menanggulanginya berbeda.

Batuk pilek yang disebabkan infeksi virus dapat sembuh sendiri dalam waktu beberapa hari sehingga tidak perlu diobati dengan antibiotik. Yang yang perlu diobati dengan antibiotik adalah batuk pilek karena infeksi bakteri. Namun, batuk pilek juga bisa menjadi awal mula gejala terpapar virus Covid-19.

Apotek Roxy melaksanakan kegiatan penyuluhan tentang penanganan batuk dan pilek pascapandemi. Kegiatan dilakukan di wilayah Babelan, Ujung Harapan, Kabupaten Bekasi, Sabtu, 14 Januari 2023. Tujuannya menambah pengetahuan masyarakat menjaga kesehatan masing-masing dan bisa mencegah sebelum terpapar virus maupun bakteri. 

Jangan beli obat sembarangan
Apabila warga mengalami gejala batuk dan pilek, apotek ini menyediakan layanan konsultasi gratis dengan dokter, bisa juga melakukan pengecekan kondisi kesehatan seperti cek gula darah, kolestrol, dan tekanan darah secara gratis. Menurut dr. Lucas Djajaputra yang praktik di Klinik Apotek Roxy Babelan, peralihan musim seperti ini umum terjadi setiap tahun dan otomatis. Hal ini akan berpengaruh terhadap reaksi tubuh yang berusaha keras untuk beradaptasi dengan temperatur sekitar. 

"Di saat itulah daya tahan pun menjadi berkurang dan tubuh menjadi sakit. Perubahan suhu yang ekstrem membuat lingkungan jadi lebih kondusif untuk mikroorganisme penyebab penyakit. Di sisi lain, makhluk hidup juga lebih rentan terinfeksi saat pancaroba," jelasnya kepada warga Babelan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan adanya kegiatan seperti, Lucas berharap masayarakat selalu menjaga kesehatan, mengonsumsi makanan sehat, berusaha menghindari makan gorengan secara terus menerus, dan tetap menerapkan protokol kesehatan 5M meski PPKM sudah dicabut oleh Presiden Joko Widodo.

"Jika telah mengalami gejala batuk pilek, hindari beli obat tanpa resep ke apotek. Jangan abaikan gejala parah yang berkembang saat melawan flu. Segera temui dokter jika mengalami sesak napas, nyeri dada, pusing, muntah, atau kebingungan mental. Bila sudah sakit, terapkan etika batuk agar tidak menular ke yang lain," sarannya.

Baca juga: Kiat Tangani Anak saat Demam dan Batuk Pilek, Tak Selalu dengan Obat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Mudah Sakit Saat Musim Pancaroba

3 hari lalu

Ilustrasi wanita flu sedang bekerja di kantor. shutterstock.com
Alasan Mudah Sakit Saat Musim Pancaroba

Secara umum, orang mudah sakit ketika musim pancaroba ialah karena menurunnya sistem kekebalan tubuh, cuaca lembap di mana virus cepat berkembang.


Anak Sakit, Kapan Boleh Tetap Sekolah atau di Rumah Saja?

7 hari lalu

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc
Anak Sakit, Kapan Boleh Tetap Sekolah atau di Rumah Saja?

Orang tua boleh khawatir bila anak sakit tapi bukan berarti otomatis tak mengizinkan ke sekolah. Kapan anak sakit harus di rumah atau tetap sekolah?


Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

9 hari lalu

Ilustrasi anak sakit flu/pilek. Shutterstock.com
Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

Bergulat dengan penyakit seperti pilek, sakit perut, dan flu membuat anak-anak stres. Berikutsaran agar anak tak gampang tertular penyakit di sekolah.


Awas, Makanan Mentah dan Lingkungan Kotor Bisa Sebabkan Hepatitis A

10 hari lalu

Ilustrasi Virus Hepatitis. shutterstock.com
Awas, Makanan Mentah dan Lingkungan Kotor Bisa Sebabkan Hepatitis A

Makanan dan minuman yang tidak matang atau jajan di lingkungan yang kotor dapat menyebabkan hepatitis A, jadi waspadalah.


Guru Besar FKUI Ungkap Bahaya Makanan Cepat Saji pada Anak, Berisiko Kanker

16 hari lalu

ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)
Guru Besar FKUI Ungkap Bahaya Makanan Cepat Saji pada Anak, Berisiko Kanker

Pakar mengatakan makanan cepat saji sebaiknya tidak dimakan secara berlebihan karena berefek tidak baik pada kesehatan secara umum.


5 Penyebab Bau Kaki dan Cara Mengatasinya

25 hari lalu

Ilustrasi kaki. Foto: Freepik.com/fabrikasimf
5 Penyebab Bau Kaki dan Cara Mengatasinya

Ada beberapa penyebab bau kaki, kebanyakan karena infeksi bakteri dan jamur. Berikut penyebab lainnya.


Daftar Negara dengan Kasus Cacar Monyet yang Telah Dikonfirmasi

26 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Daftar Negara dengan Kasus Cacar Monyet yang Telah Dikonfirmasi

WHO menyatakan cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global menyusul wabah infeksi virus di Republik Demokratik Kongo.


IDAI Ingatkan Bahaya Batuk Rejan dan Pentingnya Imunisasi

27 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
IDAI Ingatkan Bahaya Batuk Rejan dan Pentingnya Imunisasi

Batuk rejan membuat anak sulit menarik napas hingga mengeluarkan bunyi ketika batuk sehingga perlu dicegah sejak awal dengan imunisasi.


Pakar Ungkap Bahaya Batuk Pertusis yang Tak Diobati

27 hari lalu

Dokter memeriksa pasien anak dengan gejala batuk dan sesak di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Angka tersebut meningkat sekitar 50 persen dari biasanya yang hanya berjumlah 30-40 orang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pakar Ungkap Bahaya Batuk Pertusis yang Tak Diobati

Dokter anak mengatakan pertusis yang tidak segera diobati bisa menyebabkan saluran napas lumpuh sehingga batuk tidak mengeluarkan dahak.


Dokter Sarankan Tes HIV Setidaknya Sekali Seumur Hidup

30 hari lalu

Tes HIV Bisa Dilakukan Secara Mandiri, Praktis, dan Akurat
Dokter Sarankan Tes HIV Setidaknya Sekali Seumur Hidup

Dokter penyakit dalam menyarankan masyarakat melakukan tes darah untuk mendeteksi HIV setidaknya sekali seumur hidup.