Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Cerdik Hindari Tekanan Darah Tinggi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Waspadai tekanan darah tinggi sebab banyak sekali yang tak sadar mengidap penyakit tersebut sehingga terlambat diobati. Tak hanya lansia, anak muda juga diimbau mewaspadai kondisi ini karena kini banyak sekali jajanan anak yang mengandung garam berlebih sehingga dapat mengakibatkan hipertensi.

Ahli gizi dan dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul Jakarta, Nazhif Gifari, menjelaskan pentingnya menjaga konsumsi garam untuk menghindari berbagai penyakit mematikan seperti hipertensi.

"Risiko penyakit karena konsumsi garam berlebih sepertinya sudah banyak yang tahu, bisa mengakibatkan hipertensi, diabetes, gagal ginjal, stroke, dan serangan jantung," tambahnya. "Diabetes itu juga bukan gara-gara konsumsi gula berlebihan. Salah satunya juga karena garam berlebih." 

"Hipertensi itu sebenarnya silent killer. Pernah pegal-pegal di bagian belakang, banyak tanda-tanda sebenarnya. Terkadang kalau di rumah sakit, banyak yang enggak tahu kalau mereka hipertensi. Tahu-tahu tekanan darah sudah 180 dan ini juga kami temui di beberapa anak-anak karena jajanan," ujar Nazhif.

Untuk mencegah hipertensi, berbagai gaya hidup sehat pun harus diterapkan sehari-hari. Misalnya tidak merokok, minum alkohol, dan mengonsumsi garam secara berlebihan. Selain itu, penting pula mengetahui anjuran asupan gula, garam, serta lemak per hari. Apabila sudah mampu mengonsumsi di bawah angka anjuran, hal tersebut akan semakin baik untuk kesehatan tubuh.

"Kalau hipertensi itu yang bisa diubah adalah dari lifestyle-nya. Merokok, konsumsi garam berlebih, berat badan berlebih, diet rendah serat, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stres. Yang enggak bisa diubah itu umur, jenis kelamin, dan genetik," kata Nazhif. "Gula, garam, dan juga lemak ini yang masih sering kelebihan konsumsinya. Batas konsumsi gula per hari itu 10 persen dari total energi 200 kkal atau setara dengan 50 gram. Kalau garam anjurannya 2.000 mg atau 5 gram per hari, dan lemak 20-25 persen dari total energi 720 kkal atau setara dengan 67 gram per hari." 

Terapkan CERDIK
Nazhif menjelaskan Kementerian Kesehatan memiliki cara untuk mencegah hipertensi yang disebut CERDIK. "Untuk mencegah hipertensi sendiri sebenarnya Kemenkes ada istilah CERDIK. Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres," ungkap Nazhif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun asupan garam harus dikurangi, ia juga mengingatkan tetap mengonsumsinya. Terlebih bagi yang menjalani diet tanpa garam. Walaupun berat badan dapat menurun dengan cepat, metode ini justru akan membuat tubuh lemas.

"Diet itu kalau tidak mengonsumsi garam akan lemas karena tubuh kekurangan natrium. Penurunan berat badan memang akan cepat jika melakukan metode diet tanpa mengonsumsi garam tapi akan lemas. Jadi sangat tidak direkomendasikan," tuturnya.

Terakhir, untuk mencegah anak-anak  terhindar dari hipertensi, Nazhif mengimbau orang tua memberi bekal dari rumah atau pengetahuan kepada anak tentang makanan apa saja yang baik untuk kesehatan.

"Bisa orang tua bawakan buah yang sifatnya potongan atau yang enggak pakai ribet. Contohnya pisang atau jeruk. Kalau mau kasih uang jajan pun mungkin bisa diberi tahu anaknya jajanan apa saja yang baik," tegasnya.

Baca juga: Seledri Mengobati Tekanan Darah Tinggi Hingga Ginjal, Memiliki Kandungan Apa Saja?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

3 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?


Jangan Sepelekan Sembelit, Peneliti Temukan Kaitan dengan Penyakit Kardiovaskular

19 hari lalu

Konstipasi atau susah BAB/Canva
Jangan Sepelekan Sembelit, Peneliti Temukan Kaitan dengan Penyakit Kardiovaskular

Penelitian menemukan sembelit, kondisi umum yang sering tak berbahaya, bisa menjadi penyebab signifikan penyakit kardiovaskular.


Makanan Mengandung Gula, Garam, dan Lemak akan Dikenai Cukai, GAPMMI: Tidak Ada Gunanya

21 hari lalu

Karyawan menyusun minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 20 Februari 2020. Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenakan cukai terhadap produk plastik. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Makanan Mengandung Gula, Garam, dan Lemak akan Dikenai Cukai, GAPMMI: Tidak Ada Gunanya

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) meminta pemerintah berhati-hati dalam pengenaan cukai untuk makanan yang mengandung gula, garam, dan lemak (GGL).


Tak Hanya Gangguan Pendengaran, Bekerja di Lingkungan Bising Juga Berisiko Hipertensi

22 hari lalu

Ilustrasi Pekerjaan Konstruksi
Tak Hanya Gangguan Pendengaran, Bekerja di Lingkungan Bising Juga Berisiko Hipertensi

Pakar mendapati pekerjaan dengan suasana berisik menambah risiko hipertensi selain gangguan pendengaran.


Kandungan Produk Perawatan yang Bahayakan Ibu Hamil dan Dampaknya

24 hari lalu

Ilustrasi perawatan kulit ibu hamil. Shutterstock
Kandungan Produk Perawatan yang Bahayakan Ibu Hamil dan Dampaknya

Kandungan fenol dan paraben, bahan kimia yang umum pada kosmetik dan produk perawatan kulit, dapat meningkatkan risiko hipertensi pada ibu hamil.


Penelitian Sebut Kecemasan Tingkatkan Risiko Demensia

29 hari lalu

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Penelitian Sebut Kecemasan Tingkatkan Risiko Demensia

Penelitian menemukan orang dengan kecemasan kronis 2,8 kali lebih berisiko mengembangkan demensia dan penderita kecemasan 3,2 kali lebih berisiko.


Seri Hipertensi: Benarkah Asupan Suplemen Bisa Bantu Normalkan Tekanan Darah?

32 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Seri Hipertensi: Benarkah Asupan Suplemen Bisa Bantu Normalkan Tekanan Darah?

Kebutuhan untuk terus minum obat hipertensi bisa berbeda-beda untuk setiap individu dan kondisi kesehatannya.


Orang Muda, Anak-Anak Hingga Lansia Bisa Terkena Hipertensi: Kenali Penyebabnya

32 hari lalu

Ilustrasi anak hipertensi/tekanan darah tinggi. Shutterstock.com
Orang Muda, Anak-Anak Hingga Lansia Bisa Terkena Hipertensi: Kenali Penyebabnya

Meskipun orang yang lebih tua lebih berisiko terkena hipertensi, orang dewasa muda berusia 18 hingga 40 tahun, dan anak-anak juga bisa kena.


Kenali Waktu Terbaik untuk Mengukur Tekanan Darah Secara Akurat

32 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Kenali Waktu Terbaik untuk Mengukur Tekanan Darah Secara Akurat

Tekanan darah memiliki pola sirkadian 24 jam, pada pagi hari, tekanan darah sedikit lebih tinggi daripada pada malam hari.


Alasan Kita Perlu Rutin Kacang Pistachio

35 hari lalu

Kacang pistachio. Pixabay.com
Alasan Kita Perlu Rutin Kacang Pistachio

Kacang pistachio merupakan sumber protein lengkap dengan sembilan asam amino esensial, mengandung lemak tak jenuh tunggal dan ganda yang sehat.