TEMPO.CO, Jakarta - Nitrogen cair belakangan diperbincangkan banyak orang, termasuk Kementerian Kesehatan karena digunakan pada jajanan chiki ngebul atau makanan dengan uap yang dihasilkan melalui proses penggunaan nitrogen cair dalam penyajiannya. Kementerian Kesehatan pada 12 Januari 2023 menerima total 10 kasus dengan gejala keracunan pangan akibat makan chiki ngebul.
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Muzal Kadim, mengungkap dampak yang bisa terjadi pada tubuh bila nitrogen dalam bentuk cair tertelan. Salah satunya perut kembung.
"Kalau 1 mililiter menjadi 700 ml, kalau secara cepat masuk ke lambung, menguap menjadi 700 mililiter. Kapasitas lambung kan kecil, paling-paling enggak sampai 100 mililiter. Kalau langsung mengembang secara cepat, perut jadi kembung," jelasnya.
Tak hanya perut kembung, orang yang menelan nitrogen cair juga dapat mengalami sakit perut hebat, rasa begah, dan terkadang muntah. Pada kondisi yang lebih berat, dia bisa mengalami kebocoran atau perforasi lambung. Menurut Healthline, penderita perforasi lambung biasanya merasa nyeri yang memburuk saat menyentuh atau meraba area lambung atau saat bergerak.
Pasien juga bisa mengalami gejala peritonitis seperti kelelahan, buang air kecil atau besar atau gas lebih sedikit, sesak napas, detak jantung yang cepat, dan pusing. Ini dikatakan termasuk kondisi darurat medis yang membutuhkan perawatan medis segera karena dapat mengancam jiwa.
Pemakaian yang sesuai
Muzal mengatakan nitrogen pada dasarnya zat yang tidak berbahaya, tidak berbau, berasa dan berwarna. Zat ini bisa dipadatkan sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk cair dengan suhu minus 196 derajat untuk digunakan dalam pengolahan dan penyajian makanan. Nitrogen cair dapat menguap secara cepat sehingga dapat membentuk gas seakan efek mengebul. Makanan-makanan tertentu yang disajikan dengan zat ini seolah-olah mempunyai sensasi mengeluarkan asap.
"Selama dipakai dalam hal sesuai tidak masalah, hanya sebagai bahan untuk pendingin. Tapi kalau bahan cairnya tertelan, itu akan menimbulkan masalah," jelas Muzal.
Karena itu, perlu pengelolaan yang baik terkait nitrogen cair, juga bagi yang mengelola zat karena dia berisiko terkena luka dingin apabila melakukan kontak terlalu lama tanpa menggunakan pelindung.
"Cara penyimpanan tidak boleh di ruang tertutup yang tidak kuat, nitrogen bisa mengembang dengan cepat, bahkan meledak," katanya.
Baca juga: Kemenkes Ingatkan Bahaya Makan Chiki Ngebul dengan Nitrogen Cair