TEMPO.CO, Jakarta -Diffuse large B-cell lymphoma atau DLBCL alias kanker limfoma adalah kanker yang dimulai pada sel darah putih yang disebut limfosit. Ini biasanya tumbuh di kelenjar getah bening, selangkangan, ketiak, dan di tempat lain yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Penyakit ini pernah diderita solois Ari Lasso pada 2021 lalu. Penyanyi kawakan ini dua hari genap berusia 50 tahun karena lahir pada 17 Januari 1973.
Baca : Mengenal Penyakit Kanker Limfoma DLBCL yang Pernah Diderita Ari Lasso
Mengutip Cleveland Clinic, gejala DLBCL yang paling umum pada kebanyakan orang adalah pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan. Pengidap mungkin akan melihat benjolan atau massa yang tidak hilang dan tampak semakin besar. Gejala lain terkadang dapat termasuk:
- Demam: Demam secara konsisten terus berada pada suhu di atas 39,5 derajat Celcius yang berlangsung lebih dari dua hari bisa jadi merupakan tanda masalah serius.
- Berkeringat pada malam hari: Ini adalah keringat yang sangat kuat sehingga membuat dapat seprai basah kuyup.
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan: Ini adalah penurunan berat badan yang tidak diinginkan. Kehilangan 10% dari total berat badan selama enam bulan adalah tanda penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Penting untuk diingat bahwa ini adalah gejala umum yang terkait dengan berbagai kondisi. Memiliki satu atau semua gejala ini tidak serta merta mengkonfirmasi DLBCL. Karena itu, penting untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan untuk mengkonsultasikan gejala yang ada.
Perawatan standar untuk DLBCL adalah R-CHOP. Ini menggabungkan obat antibodi monoklonal rituximab dengan tiga obat kemoterapi dan obat yang membantu membunuh sel limfoma.
Perawatan ini aman dan efektif tetapi tidak selalu berhasil atau mencegah DLBCL kembali. Studi menunjukkan kambuh atau penyakit berulang memengaruhi sekitar 10% hingga 35% orang yang menerima R-CHOP. Jika itu terjadi, dokter dapat merekomendasikan perawatan berikut:
- Terapi second-line dan transplantasi sel punca autologus: Terapi second-line adalah pengobatan intensif dengan kombinasi obat kanker.
- Terapi sel T reseptor antigen chimeric (CAR): Perawatan ini dapat bermanfaat bagi orang dengan limfoma sel B besar yang menyebar kembali setelah perawatan.
- Terapi yang ditargetkan: Perawatan ini menargetkan perubahan atau mutasi genetik yang menyebabkan limfoma sel B besar yang menyebar.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Ketahui Kanker Limfoma Seperti yang Diderita Ari Lasso, Bagaimana Gejalanya?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.