"

Kiat Mengidentifikasi Gejala Henti Jantung dan Cara Menanganinya

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my

TEMPO.CO, Jakarta - Jantung merupakan organ pusat yang memberi energi vital yang kita butuhkan untuk bertahan hidup. Gaya hidup “kurang gerak” dapat berperan pada pemerosotan kondisi jantung, termasuk masalah henti jantung mendadak yang serius dan bisa sangat fatal.

Mengutip British Heart Foundation, henti jantung adalah kondisi berhentinya jantung memompa darah ke seluruh tubuh secara tiba-tiba. Sangat penting untuk bertindak cepat dan mengikuti langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi situasi tersebut. Tindakan yang cepat dan juga tepat dapat membuat perbedaan yang menyelamatkan jiwa.

Gejala Awal Serangan Jantung

Mengutip Time of India, Siddhant Jain, Kepala Interventional Cardiologist, Cardiac Sciences dari Shalby Hospitals Indore, mengatakan bahwa tekanan yang tidak nyaman, meremas, kepenuhan, atau ketidaknyamanan adalah tanda peringatan serangan jantung yang akan datang. Indikator peringatannya adalah nyeri dada yang terasa seperti tekanan dan berlangsung lebih dari 10 menit. 

“Salah satu gejala yang harus diwaspadai adalah rasa tidak nyaman di berbagai bagian tubuh bagian atas. Nyeri atau rasa tidak nyaman pada satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang, atau perut merupakan salah satu gejala henti jantung. Salah satu gejala serangan jantung yang paling umum adalah sesak napas,” jelasnya.

Inilah yang harus dilakukan jika seseorang di sekitar Anda mengalami gejala seperti serangan jantung:

1. Periksa denyut nadi

Jika seseorang di sekitar Anda terengah-engah, hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa denyut nadinya. Untuk memeriksa denyut nadi, letakkan dua jari di pergelangan tangan atau leher. Cara lainnya adalah dengan mencoba menempatkan telinga Anda di atas dada dan mendengarkan detak jantungnya. Jika tidak dapat menemukan denyut nadi atau jika orang tersebut tidak bernapas, penting untuk segera memulai Cardiopulmonary Resuscitation (CPR).

“Jika orang tersebut tidak bernapas atau hanya megap-megap, segera memulai CPR. CPR adalah kombinasi dari pertolongan pernapasan dan kompresi dada yang memompa oksigen dan darah ke jantung dan otak,” papar Jain.

2. Panggil ambulans atau bawa mereka ke rumah sakit terdekat

Jika seseorang mengalami henti jantung mendadak, segera hubungi ambulans. Setiap menit berarti dalam situasi ini karena perhatian medis yang cepat dapat meningkatkan peluang bertahan hidup dan pemulihan. Jika ambulans tidak tersedia atau terlalu jauh, bawa orang segera tersebut ke rumah sakit terdekat. Pastikan untuk mengikuti arahan yang diberikan oleh layanan yang ada untuk tindakan terbaik.

3. Gunakan Automated External Defibrillator (AED)

Jika memiliki akses ke AED, gunakan sesegera mungkin. AED adalah perangkat yang memberikan daya kejut ke jantung atau defibrilasi untuk mencoba mengembalikan ritme normal. Mudah digunakan dan bisa menjadi alat penyelamat jiwa jika terjadi serangan jantung mendadak.

“Jika jantung tidak mulai berdetak lagi setelah menggunakan Automated External Defibrillator (AED), lanjutkan CPR sampai petugas medis darurat tiba. Penting untuk terus berusaha memulihkan kembali orang tersebut sampai bantuan datang karena mereka mungkin memiliki peluang bertahan hidup yang lebih baik jika CPR dimulai dengan cepat dan dilanjutkan sampai bantuan medis tiba.” ujar Jain.

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Henti Jantung Bukan Serangan Jantung, Cek Bedanya








Kenali 5 Gejala Kardiomiopati, Melemahnya Jantung dalam Memompa Darah

2 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Kenali 5 Gejala Kardiomiopati, Melemahnya Jantung dalam Memompa Darah

Kardiomiopati merupakan kelainan pada otot jantung yang menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.


Cermati Tanda-tanda Awal Serangan Jantung Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Cermati Tanda-tanda Awal Serangan Jantung Berikut

Serangan jantung memiliki tanda-tanda awal. Gejala peringatan bisa meliputi nyeri dada, sesak napas, nyeri lengan, nyeri bahu, dan kelemahan.


5 Masalah Jantung Seiring Penuaan Usia

5 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
5 Masalah Jantung Seiring Penuaan Usia

Faktor penuaan bisa mempengaruhi adanya gangguan jantung


Kenali Penyakit Jantung Rematik pada Anak

7 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Kenali Penyakit Jantung Rematik pada Anak

Orang tua diminta mengenali awal penyakit jantung rematik pada anak, mulai dari radang tenggorokan, nyeri menelan, hingga demam tinggi.


Mengapa Lemak Trans Berisiko Buruk Membahayakan Kesehatan Tubuh?

8 hari lalu

Ilustrasi kentang goreng (Pixabay.com)
Mengapa Lemak Trans Berisiko Buruk Membahayakan Kesehatan Tubuh?

Lemak trans menyebabkan kadar kolesterol jahat meningkat dalam darah.


Daya Rusak Narkoba Jenis Sabu bagi Organ Tubuh, Mau Tahu?

10 hari lalu

Ilustrasi sabu. Reuters
Daya Rusak Narkoba Jenis Sabu bagi Organ Tubuh, Mau Tahu?

Ammar Zoni untuk kedua kalinya dicokok polisi karena kasus sabu. Ketahui bahaya daya rusak narkoba ini bagi organ tubuh.


Apa Saja Manfaat Olahraga Jalan Cepat?

10 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com
Apa Saja Manfaat Olahraga Jalan Cepat?

Aktivitas jalan cepat bisa menjadi alternatif pilihan untuk meningkatkan aktivitas tubuh, karena mudah dilakukan dan minim risiko cedera


Tak Cuma Dewasa, Anak pun Bisa Alami Sleep Apnea

11 hari lalu

Ilustrasi anak tidur (pixabay.com)
Tak Cuma Dewasa, Anak pun Bisa Alami Sleep Apnea

Dokter mengatakan henti napas akibat Obstructive Sleep Apnea tak hanya dialami orang dewasa tapi juga anak-anak.


Pesan Dokter pada Penderita Penyakit Kardiovaskular

11 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Pesan Dokter pada Penderita Penyakit Kardiovaskular

Penderita penyakit kardiovaskular dianjurkan melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi OSA. Apa itu?


Pasien Jantung Koroner Masih Minim Pengetahuan, Ini Dampaknya

12 hari lalu

Ilustrasi Ring jantung. Vidio/Abott
Pasien Jantung Koroner Masih Minim Pengetahuan, Ini Dampaknya

Dokter menyebut pengetahuan masyarakat yang minim dan tidak benar dapat merugikan dan membahayakan pasien jantung koroner.