TEMPO.CO, Jakarta -Tidur sangat penting untuk perkembangan kognitif anak balita. Ketika anak tidur, mereka memproses informasi dan pembelajaran yang telah dikumpulkan sepanjang hari.
Durasi tidur terpanjang terjadi selama masa bayi, yang merupakan periode perkembangan utama. Seiring dengan jam tidur yang cukup, penting bagi anak untuk memiliki jadwal tidur yang tepat.
Dr. Jesal Sheth, Senior Consultant-Pediatrics dari Fortis Hospital mengatakan tidur adalah keadaan saat di mana anak-anak mengalami perkembangan neurologis yang substansial “Tidur nyenyak sangat penting di segala usia. Pola tidur dapat memengaruhi temperamental, tingkat aktivitas, ketenangan, dan ketakutan balita,” jelasnya.
Baca : Pesan Dokter dalam Memilih Mainan untuk Balita
Dalam sebuah studi oleh peneliti Iran berjudul ‘Normal sleep patterns in infants and children: A systematic review of observational studies’, pada anak dengan usia 12 hingga 36 bulan, disebutkan bahwa prevalensi masalah tidur pada balita adalah 70,8 persen dengan 11 persen anak tidak bangun di malam hari, dan 16 persen selalu terbangun di malam hari.
Studi ini juga menyoroti bahwa 88 persen anak tidur siang, 80 persen memiliki resistensi untuk tidur, dan 60 persen tidur larut malam lebih dari 20 menit. Diketahui juga bahwa anak-anak dari negara-negara Asia memiliki waktu tidur yang jauh lebih pendek, dibandingkan dengan anak-anak dari negara-negara Kaukasia.
Durasi tidur yang disarankan untuk anak
Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal, durasi tidur yang direkomendasikan per hari untuk sejumlah kelompok umur anak berikut adalah:
- 12 hingga 16 jam untuk bayi usia 4-12 bulan
- 11 hingga 14 jam (termasuk tidur siang) untuk anak usia 1-2 tahun
- 10 hingga 13 jam (termasuk tidur siang) untuk anak usia 3-5 tahun
- 9 hingga 12 jam untuk anak usia 6-12 tahun
“Masalah tidur tidak jarang terjadi, terutama di kalangan anak di bawah usia 5 tahun. Gangguan tidur juga sering terjadi pada anak dengan alergi yang membutuhkan intervensi dini. Alasan lain yang terkait dengan masalah tidur adalah tingkah laku yang buruk, prestasi di sekolah yang memburuk, obesitas, masalah kardiovaskular, di antara masalah kesehatan lainnya. Banyak orang tua yang tidak menyadari hal ini,” kata Dr. Sheth.
Sangat penting bagi orang tua untuk menanamkan kebiasaan tidur yang ideal pada anak-anak. Terlepas dari usia anak, waktu tidur perlu disesuaikan sehingga anak memiliki pola tidur yang lebih baik.
“Jika balita terlihat terbangun sebentar di tengah malam, orang tua tidak boleh mengganggu dengan mencoba berbicara dengan mereka karena hal ini dapat membuat anak terjaga, membuat sulit untuk tertidur, dan mempengaruhi kualitas tidur mereka. Jadi, orang tua sebaiknya membiarkan anak tidur sendiri. Ruangan harus gelap dan bebas suara agar tidak ada gangguan. Terakhir, buat waktu tidur anak terasa nyaman dengan memutar musik lembut, menyanyikan lagu pengantar tidur, atau membacakan buku saat mereka mencoba untuk tidur,” saran Dr. Sheth.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Dampak Gadget Bagi Anak-anak dan Anak Balita
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.