TEMPO.CO, Jakarta - Stunting merupakan kekurangan gizi pada bayi di 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang. Pakar kesehatan anak dr. Cut Nurul Hafifah, Sp. A, mengatakan perbaikan sistem rujukan stunting, termasuk di posyandu menjadi hal utama yang perlu dilakukan untuk mencegah stunting.
"Jika di posyandu ada anak yang berat badannya tidak naik adekuat, maka harus segera dirujuk ke puskesmas untuk dievaluasi asupan nutrisinya dan dicari tanda bahaya yang terjadi," ujar anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia itu.
Spesialis anak subspesialis kesehatan anak, gizi, dan penyakit metabolik ini menambahkan hal penting lain yaitu mengedepankan pemberian makanan tambahan berprotein hewani tinggi di posyandu. Dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah itu mengatakan masyarakat kurang mampu harus menjadi sasaran utama pemberian asupan makanan berprotein hewani tinggi tersebut.
Tindakan ini juga harus disertai edukasi berkelanjutan terkait asupan gizi anak. Menurutnya, upaya pencegahan stunting dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Pencegahan primer diterapkan kepada anak yang sehat dengan memastikan asupan protein hewani tercukupi.
"Misalnya pada anak usia 6 hingga 12 bulan, disarankan untuk mengonsumsi satu butir telur per hari," katanya.
Berat badan stagnan
Sementara itu, pencegahan sekunder diterapkan kepada anak yang mengalami weight faltering, yaitu kondisi berat badan yang tidak naik adekuat. Pencegahan ini dilakukan dengan cara mencari penyebab kenaikan berat badan yang tidak adekuat tersebut. Nurul mengatakan umumnya masalah berat badan terjadi akibat asupan nutrisi yang kurang atau adanya penyakit medis yang perlu diobati.
"Penerapan kedua jenis pencegahan tersebut diharapkan dapat menurunkan angka kejadian stunting," ujarnya.
Terkait peringatan Hari Gizi Nasional setiap 25 Januari, Nurul berpesan agar anak-anak dipastikan mendapatkan makanan yang bervariasi dengan menu lengkap. Selain itu, penting juga mereka untuk selalu dipantau pertumbuhannya.
Baca juga: Tips Memutus Rantai Stunting Balita dari Ahli Gizi