Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesalahan Pola Asuh Keluarga yang Terkuak lewat Audit Kasus Stunting

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak dengan stunting. nyt.com
Ilustrasi anak dengan stunting. nyt.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaStunting adalah kondisi anak yang kekurangan gizi di 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dan berlangsung lama serta menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan pertumbuhan. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan audit kasus stunting banyak membantu pemerintah dalam membuka kesalahan dalam pola asuh yang diberikan keluarga kepada anak.

“Kita jangan tenang-tenang, stunting itu cepat dan hanya bisa ditangani sampai anak usia 2 tahun. Oleh karena itu, saya minta kasus ini harus diaudit tapi bukan seperti uang, melainkan medical record,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam Waktu Indonesia Berencana (WIB) yang disiarkan di Jakarta, Jumat, 20 Januari 2023.

Ia menekankan jika audit kasus stunting merupakan audit yang dilakukan secara klinis dengan bantuan para ahli untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat dalam menangani stunting di daerah. Kegiatan yang mulai digencarkan sejak April 2022 itu mulai memberikan hasil nyata dari penyebab anak stunting. Misalnya berat badan anak tidak bertambah akibat diare. 

Dalam penelusuran audit kasus stunting, baru diketahui jika keluarga di beberapa wilayah tinggal di rumah yang memiliki sumber air dipenuhi bakteri akibat perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di sungai. Penyebab lain adalah jarak antarrumah yang berdesak-desakan sehingga membuat jarak sumur dan tempat warga membangun jamban berdekatan sehingga bakteri dalam feses tetap mencemari air.

“Harapan saya di tahun 2023 mereka yang tidak teratasi ini, posyandu bisa mendekati 100 persen. Kalau ditimbang dan tidak naik, harapan saya sudah harus waspada, kalau perlu segera diaudit, itu kan konsultasi,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Edukasi gizi
Penyebab stunting lain yang ditemukan dalam audit yakni tingginya TBC pada anak. Nantinya, temuan ini akan dibicarakan dengan Kementerian Kesehatan maupun Dinkes terkait supaya penanganan TBC bisa betul-betul lebih diperhatikan. BKKBN akan memberikan rekomendasi melalui konsultasi dengan para ahli dalam audit untuk bisa lebih menggencarkan pemberian imunisasi dasar seperti pemberian vaksin BCG yang bisa meminimalisasi risiko TBC pada bayi, termasuk pelacakan kontak erat di sekitar rumah.

Penemuan dalam audit lain yakni pemberian makanan tambahan pada anak masih mengandung banyak gula, seperti teh manis. Hal tersebut membuktikan edukasi terkait gizi dan Makanan Pendamping ASI (MPASI) di tingkat keluarga masih rendah. Padahal, jika anak yang seharusnya masih membutuhkan ASI eksklusif sudah mengenal gula maka ia lebih tertarik minum teh manis karena rasanya membuat anak kecanduan gula. Hasto mengatakan tindak lanjut yang nantinya diberikan adalah mengedukasi menu sehat yang tepat melalui konsumsi protein hewani ataupun nabati, seperti penggunaan telur, ikan, atau daun kelor.

"Tapi kalau habis makan dikasih teh manis tidak bagus. Hal seperti itu yang harus dijadikan tindak lanjut audit. Jadi, kita melacak melalui audit penyebabnya, jangan dibiarkan saja. Saya harap banyak kasus stunting yang lebih dibicarakan pada tahun 2023,” tegasnya.

Baca juga: Cegah Stunting dengan Perbaikan Sistem Rujukan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

15 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.


Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

16 hari lalu

Petugas saat melihat hasil pemeriksaan Rontgen Thorax milik warga saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

Pasien TB mengalami siklus panjang dalam pengobatan. Sehingga target eliminasi TB pada 2030 sulit diwujudkan


Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

17 hari lalu

Menko PMK, Muhadjir Effendy dalam RTM pembahasan pemberian diskon tarif tol periode mudik Idul Fitri 1445 H/2024 M, melalui Zoom, Selasa, 4 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India dengan estimasi 969.000 kasus.


Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

19 hari lalu

Ilustrasi stunting. Foto : UNICEF
Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.


USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

23 hari lalu

Warga saat melakukan pemeriksaan Rontgen Thorax saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

23 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

25 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

Penderita TBC perlu bersikap disiplin agar tak menulari rekan kerja, seperti memakai masker dan ruangan kerja berventilasi baik.


Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

25 hari lalu

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya. Foto: Canva
Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.


Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

25 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Penderita TBC rentan mengalami gangguan kesehatan mental karena kerap dikucilkan dari lingkungan sehingga butuh sistem pendukung.


24 Maret Hari TBC Sedunia, Ini Sosok Ilmuwan Penemu Bakteri TBC

26 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
24 Maret Hari TBC Sedunia, Ini Sosok Ilmuwan Penemu Bakteri TBC

Ilmuwan Robert Koch adalah sosok yang berperan kunci dalam penemuan bakteri penyebab tuberkulosis alias TBC yang tak terpisahkan dari Hari TBC Sedunia