Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tidak Kalah Bahayanya dari Hipertensi, Apa Akibat Hipotensi?

image-gnews
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini, orang-orang mungkin lebih memperhatikan mengenai bahaya hipertensi alias tekanan darah tinggi. Namun, hipotensi yang menjadi kebalikannya pun juga memiliki bahaya tersendiri. 

Apa Itu Hipotensi

Mengutip dari webmd.com, hipotensi adalah istilah medis untuk tekanan darah rendah atau yang kurang dari 90/60.

Pembacaan tekanan darah muncul sebagai dua angka. Yang pertama dan yang lebih tinggi dari keduanya adalah ukuran tekanan sistolik, atau tekanan di dalam arteri saat jantung berdetak dan mengisinya dengan darah. Sedangkan angka kedua mengukur tekanan diastolik, atau tekanan di arteri saat jantung beristirahat di antara detak jantung.

Tekanan darah yang optimal adalah kurang dari 120/80 (sistolik/diastolik). Pada orang sehat, tekanan darah rendah tanpa gejala apapun biasanya tidak menjadi perhatian dan tidak perlu diobati. Tapi tekanan darah rendah bisa menjadi tanda dari masalah yang mendasari, terutama pada orang tua di mana hal itu dapat menyebabkan aliran darah yang tidak memadai ke jantung, otak, dan organ vital lainnya.

Selain itu, ada juga istilah hipotensi postural. Hipotensi ini dianggap sebagai kegagalan sistem kardiovaskular atau sistem saraf untuk bereaksi dengan tepat terhadap perubahan mendadak. Biasanya, saat Anda berdiri, beberapa darah menggenang di ekstremitas bawah Anda. Jika tidak dikoreksi, ini akan menyebabkan tekanan darah Anda turun. 

Tetapi tubuh Anda biasanya mengkompensasi dengan mengirimkan pesan ke jantung Anda untuk berdetak lebih cepat dan ke pembuluh darah Anda untuk menyempit. Ini mengimbangi penurunan tekanan darah. Jika ini tidak terjadi, atau terjadi terlalu lambat, terjadi hipotensi postural dan dapat menyebabkan pingsan.

Risiko tekanan darah rendah dan tinggi biasanya meningkat seiring bertambahnya usia karena perubahan normal selama penuaan. Selain itu, aliran darah ke otot jantung dan otak menurun seiring bertambahnya usia, seringkali akibat penumpukan plak di pembuluh darah. Diperkirakan 10 hingga 20 persen orang di atas usia 65 tahun mengalami hipotensi postural.

Baca: Macam Gejala Hipotensi dari Pusing Sampai Pingsan

Penyebab Hipotensi

Masih menurut laman webmd, penyebab dari tekanan darah rendah umumnya tidak selalu jelas. Namun biasanya berkaitan dengan hal-hal seperti: 

1. Kehamilan

2. Masalah hormonal seperti tiroid yang kurang aktif atau hipotiroidisme, diabetes, atau gula darah rendah (hipoglikemia)

3. Beberapa obat bebas

4. Beberapa obat resep seperti untuk tekanan darah tinggi, depresi atau penyakit Parkinson

5. Gagal jantung

6. Aritmia jantung (irama jantung abnormal)

7. Pelebaran pembuluh darah

8. Kelelahan panas atau stroke panas

9. Penyakit hati

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, hipotensi ini juga dapat terjadi secara mendadak. Penyebab hipotensi jenis ini antara lain: 

1. Kehilangan darah karena pendarahan

2. Suhu tubuh rendah

3. Suhu tubuh tinggi

4. Penyakit otot jantung menyebabkan gagal jantung

5. Sepsis atau infeksi darah yang parah

6. Dehidrasi parah akibat muntah, diare, atau demam

7. Reaksi terhadap obat-obatan atau alkohol

8. Reaksi alergi parah yang  disebut anafilaksis  yang menyebabkan detak jantung tidak teratur

Bahaya Hipotensi

Menurut laman National Heart, Lung and Blood Institute, Jika tekanan darah Anda turun terlalu rendah, organ vital tubuh Anda tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup. Ketika ini terjadi, tekanan darah rendah dapat menyebabkan  syok, yang memerlukan perhatian medis segera. 

Tanda-tanda syok meliputi kulit dingin dan berkeringat, napas cepat, warna kulit biru, hingga denyut nadi lemah dan cepat. Jika Anda melihat tanda-tanda syok tersebut pada diri sendiri atau orang lain, segera dapatkan pertolongan. 

Selain itu, Anda juga dapat mencoba untuk berbicara dengan dokter tentang gejala yang Anda alami. Dokter umumnya akan menggunakan tes tekanan darah untuk mendiagnosis tekanan darah rendah. Tes lain mungkin termasuk tes darah, urine, atau pencitraan dan tes meja miring jika Anda sering pingsan.

Tidak hanya itu, sebagaimana dikutip dari laman yankes.kemkes.go.id, tekanan darah rendah juga dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, hingga gagal ginjal bila tidak ditangani dengan baik. 

DANAR TRIVASYA FIKRI 

Baca juga: Inilah Kondisi yang Menyebabkan Tekanan Darah Rendah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

7 jam lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

1 hari lalu

Ilustrasi tumor mata
Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

1 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

3 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

7 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

8 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

9 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

9 hari lalu

Resep gulai kambing ala India yang bisa menjadi alternatif menu idul adha
5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

9 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

11 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?