Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenali Perbedaan Batuk Biasa dan Reaksi Alergi

image-gnews
Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Batuk ada berbagai penyebabnya. Batuk alergi atau karena infeksi pilek juga agaknya tampak seperti tak ada bedanya. Tapi, sebetulnya batuk biasa dan akibat alergi itu berlainan. Batuk tersebab alergi cenderung kering dan terasa gatal atau geli di tenggorokan. Sedangkan batuk akibat pilek biasanya basah, berlendir, atau berdahak.

Gejala batuk alergi

Mengutip Verywell Health, gejala batuk alergi terkadang sulit dibedakan dengan kondisi lain. Contohnya dengan kondisi asma dan infeksi saluran pernapasan bagian atas.

Namun, biasanya batuk, karena alergi cenderung kering. Batuk tidak akan mengeluarkan lendir atau dahak. Di tahap ringan, batuk alergi menyebabkan gatal di bagian belakang tenggorokan. Kondisi ini terkadang juga berbarengan dengan hidung tersumbat, bersin, kelelahan, dan sakit kepala. 

Baca: Deretan Buah yang Harus Anda Hindari saat Batuk

Di tahap yang parah, batuk alergi disertai sesak napas dan mengi. Muncul pula gatal atau ruam, pingsan, diare parah. Pasien juga merasa mual atau muntah, detak jantung cepat atau tidak teratur. Pembengkakan di wajah, leher, atau tenggorokan.

Jika mengalami tahapan itu disarankan segera menemui dokter untuk mendapat penanganan. Sebab, gejala tersebut tanda anafilaksi atau alergi parah, reaksi syok yang bisa berakibat membahayakan keselamatan.

Mengapa batuk saat alergi?

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip Medical News Today, batuk alergi tersebab respons sistem kekebalan tubuh terhadap alergen. Bukan akibat infeksi seperti pilek dan flu.

Saat terkena alergen, sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan zat yang disebut imunoglobulin E (IgE). Zat ini memicu reaksi sel mast dan basofil yang membuka dan melepaskan histamin ke dalam aliran darah.

Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah kecil melebar dan mengeluarkan cairan ke jaringan di sekitarnya. Kondisi itu memicu reaksi pada sistem pernapasan atas, bawah, atau keduanya. Beberapa faktor penyebab batuk alergi antara lain, serbuk sari bunga, spora jamur, dan bulu binatang. Debu, tungau, kecoak, dan zat lainnya. 

Baca: Jangan Diabaikan, Batuk Menjadi Salah Satu Gejala Kanker Paru

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

14 jam lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk meredakan batuk.


Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

8 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

Guru Besar FK Unair mengatakan anak sering jatuh sakit bisa jadi karena alergi terhadap sesuatu yang belum diketahui orang tua.


Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

14 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

Pada 2022, sebanyak 7,5 juta orang didiagnosis tuberkulosis dan menjadi rekor tertinggi yang pernah terjadi. Berikut gejala TBC yang perlu diwaspadai.


5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

15 hari lalu

Ilustrasi mata gatal atau mata merah. shutterstock.com
5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.


Cuci Hidung Pakai Apa? Berikut Cara Melakukan dan Manfaatnya

22 hari lalu

Cuci hidung pakai apa? Umumnya, mencuci hidung menggunakan larutan NaCl yang bisa dibeli di apotek. Berikut cara melakukannya. Foto: Canva
Cuci Hidung Pakai Apa? Berikut Cara Melakukan dan Manfaatnya

Cuci hidung pakai apa? Umumnya, mencuci hidung menggunakan larutan NaCl yang bisa dibeli di apotek. Berikut cara melakukannya.


Kelompok yang Berisiko Tinggi Kena TBC, Termasuk Perokok

27 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Kelompok yang Berisiko Tinggi Kena TBC, Termasuk Perokok

Selain perokok, kelompok-kelompok lain yang memiliki risiko terkena TBC adalah orang yang positif HIV karena imunnya rendah, serta balita dan lansia.


Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

29 hari lalu

Ilustrasi rambut rontok.
Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

Pemilik riwayat keluarga alergi atau autoimun berisiko lebih tinggi mengalami penyakit autoimun. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


Sering Keluar Ingus Campur Darah, Waspada Kanker Nasofaring

30 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Keluar Ingus Campur Darah, Waspada Kanker Nasofaring

Dokter THT mengatakan ingus bercampur darah bisa jadi tanda awal kanker nasofaring. Periksakan diri ke dokter untuk diagnosis.


Benarkah Menaruh Bawang dalam Kaus Kaki saat Tidur Bisa Redakan Flu?

35 hari lalu

Ilustrasi bawang merah. shutterstock.com
Benarkah Menaruh Bawang dalam Kaus Kaki saat Tidur Bisa Redakan Flu?

Benarkah menaruh irisan bawang dalam kaus kaki yang dipakai tidur bisa melawan pilek dan flu? Perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.


Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

36 hari lalu

Ilustrasi batuk. huffingtonpost.com
Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

Dokter anak menjelaskan beda batuk yang dialami anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC) dan perlu dipahami orang tua.