TEMPO.CO, Jakarta - Sedot lemak merupakan operasi kecantikan yang digunakan untuk memecah dan menyedot lemak dari tubuh. Ini sering diterapkan pada perut, paha, bokong, leher, dagu, lengan atas dan belakang, betis, dan punggung.
Sedot lemak dilakukan menggunakan alat berongga yang dikenal sebagai kanula. Alat ini dimasukkan ke bawah kulit, lalu ditekan menggunakan vakum berkekuatan tinggi. Selain untuk kecantikan, sedot lemak juga bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?
Manfaat Sedot Lemak
1. Mengobati Lymphedema
Selain untuk tujuan kecantikan, sedot lemak dapat digunakan mengobati lymphedema. Mengutip Medical News Today, lymphedema adalah kondisi kelebihan cairan atau getah bening di jaringan tubuh.
Penumpukan cairan tersebut menyebabkan edema atau pembengkakan yang biasanya terjadi di kaki atau lengan. Dengan sedot lemak, pembengkakan akibat lymphedema dapat dikurangi. Juga membantu meredakan rasa sakit, nyeri, dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan lymphedema.
2. Mengobati Sindrom Lipodistrofi
Sindrom lipodistrofi merupakan kondisi di mana lemak menumpuk di salah satu bagian tubuh saja. Sedot lemak dapat digunakan menghilangkan penumpukan lemak ini sehingga lemak bisa tumbuh lebih normal.
3. Membantu Tampilan
Sedot lemak dapat digunakan pada penderita diabetes yang berhasil menghilangkan setengah dari berat badannya. Dengan sedot lemak, lipatan-lipatan kulit yang menggelambir bisa dihilangkan.
4. Menghilangkan Sel Lemak Secara Permanen
Merujuk Robert Frank MD, sedot lemak dapat menghilangkan sel lemak secara permanen. Membuat sel-sel lemak yang dibuang tidak akan tumbuh kembali. Meski begitu, pasien tetap harus menjaga makanan dan pola hidup sehat. Sebab lemak dapat muncul di area lain yang tidak disedot lemak.
5. Mengurangi Sel Peradangan
Mengutip Royal Centre of Plastic Surgery, penelitian menyebutkan sedot lemak berpotensi mengurangi sel inflamasi dalam tubuh. Rata-rata total sel inflamasi dapat dikurangi sebanyak 11 persen. Sel-sel inflamasi ini terkait dengan penyakit kardiovaskular. Jumlah sel inflamasi yang berkurang turut menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
6. Mengurangi Kadar Lemak Darah
Pada 2011, sebuah penelitian dilakukan terhadap 229 orang yang menjalani sedot lemak. Sebelum operasi, sebagian besar dari orang-orang ini memiliki kadar trigliserida yang tinggi.
Setelah operasi, ditemukan bahwa pasien mengalami penurunan trigliserida sebesar 43 persen. Ini lebih signifikan dibandingkan obat kolesterol yang hanya menurunkan trigliserida sebesar 20 persen.
DELFI ANA HARAHAP
Baca juga: Mengapa Sedot Lemak Jadi Pilihan Utama?