TEMPO.CO, Jakarta -Stroke adalah kondisi darurat yang mengancam jiwa. Ini terjadi ketika suplai darah ke otak terputus. Tekanan darah tinggi adalah penyebab utama stroke. Orang yang mengalami stroke membutuhkan perhatian medis segera. Karena itu, penting untuk menyadari tanda-tanda yang terkait dengan stroke.
Baca : Tidak Kalah Bahayanya dari Hipertensi, Apa Akibat Hipotensi?
Ada dua jenis utama stroke, yakni iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik disebabkan oleh gumpalan darah yang menghalangi suplai darah ke otak. Sementara itu, stroke hemoragik disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah.
Sakit Kepala adalah Alarm Penting
Pada kedua jenis stroke tersebut, sakit kepala yang hebat tanpa sebab dapat menandakan seseorang akan mengalami stroke. Menurut Premier Neurology Centre, hingga 65 persen orang mengalami sakit kepala sebelum stroke.
“Orang menggambarkan sakit kepala terkait stroke sebagai sakit kepala yang sangat parah yang datang dalam hitungan detik atau menit,” demikian sebut Premier Neurology Centre. Saat mengalami sakit kepala akibat stroke, kehilangan indra peraba atau penglihatan pada salah satu atau kedua mata juga dapat terjadi.
Sering kali area sakit kepala berhubungan langsung dengan titik terjadinya stroke. Misalnya, arteri karotis yang tersumbat dapat menyebabkan sakit kepala di dahi. Selain itu, penyumbatan di bagian belakang otak dapat menyebabkan sakit kepala di bagian belakang kepala sehingga tidak ada satu lokasi spesifik untuk sakit kepala yang menandakan stroke karena bisa terjadi di area kepala mana saja.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Tori Spelling Cerita Kondisi Putri Sulungnya Setelah Mengalami Migrain Hemiplegia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.