Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Vaksin Campak dan Covid-19 Bisa Diberikan Bersamaan, Cek Syaratnya

Reporter

image-gnews
Bidan Puskesmas Cisimeut menyuntikkan vaksin campak kepada seorang anak Suku Baduy di Kampung Cisadane, Lebak, Banten, Jumat 26 AGustus 2022 malam. Program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di kawasan pedalaman Baduy tersebut dilaksanakan hingga malam hari agar anak dan ibu Suku Baduy mau mengikuti kegiatan pemberian imunisasi untuk meningkatkan kesehatan serta mencegah berbagai penyakit. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Bidan Puskesmas Cisimeut menyuntikkan vaksin campak kepada seorang anak Suku Baduy di Kampung Cisadane, Lebak, Banten, Jumat 26 AGustus 2022 malam. Program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di kawasan pedalaman Baduy tersebut dilaksanakan hingga malam hari agar anak dan ibu Suku Baduy mau mengikuti kegiatan pemberian imunisasi untuk meningkatkan kesehatan serta mencegah berbagai penyakit. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di sejumlah negara seperti Australia dan Jepang, vaksinasi campak diberikan sebanyak dua kali pada para wanita sebelum masuk perguruan tinggi sehingga saat hamil perlindungan mencapai 97 persen terhadap campak. Campak pada wanita hamil bisa menyebabkan masalah. Pakar kesehatan Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, Sp. A, membolehkan vaksin campak diberikan bersama vaksin COVID-19, termasuk booster kedua.

"Sebetulnya bersamaan juga boleh tetapi kalau ingin tahu misalnya kejadian ikutan pascaimunisasi dari vaksin yang diberikan, kasih jeda dua minggu. Mana yang lebih dulu silakan," katanya.

Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) itu mengatakan vaksin untuk campak sebenarnya bisa mulai diberikan pada anak berusia 9 bulan. Spesialis ilmu kesehatan anak subspesialis kesehatan anak infeksi dan penyakit tropis dan berpraktik di RS Pondok Indah - Pondok Indah itu menuturkan campak pada awal-awal kehamilan bisa menyebabkan ibu mengalami keguguran.

Sementara itu, campak pada trimester kedua dan ketiga bisa menyebabkan bayi prematur hingga meninggal setelah dilahirkan. Virus campak bisa menembus batas plasenta sehingga mengganggu janin. Akibatnya, baik fungsi paru maupun saraf terganggu.

"Komplikasi pada wanita hamil terhadap janinnya, bisa abortus, keguguran, prematur bisa lahir mati. Upayakan sebelum menjadi ibu, dia harus dapat kekebalan dari campak," ujar Hinky. "Demikian dahsyatnya yang bisa dilakukan virus, sudah sangat menular, juga sangat ganas. Padahal bisa dicegah dengan cukup vaksinasi dua kali dari mulai usia 9 bulan, gratis, tinggal ke puskesmas." 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak buat ibu hamil
Hingga saat ini, vaksin campak tidak direkomendasikan untuk wanita hamil dan karena itu harus diberikan sebelum hamil. Menurut Hinky, dari 100 orang yang divaksin, hanya tiga yang akan terkena campak dan kalaupun terkena tidak akan sampai berat, seperti keguguran dan bayi lahir prematur. Sementara pada orang dewasa, khususnya dengan sistem kekebalan terganggu, dampak campak juga serupa, salah satunya menyebabkan radang paru.

"Dewasa yang kekebalannya terganggu, HIV, dewasa yang autoimun, kekebalannya tidak sempurna, jangan sampai tertular campak. Infeksi virus campak bisa sangat ganas dan menyebabkan kematian," tandasnya.

Baca juga: Pakar Ingatkan Campak Lebih Menular dari COVID-19

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO Izinkan Penggunaan Vaksin Cacar Monyet Bavarian Nordic pada Remaja

1 hari lalu

Seorang pejabat kesehatan Kongo memberikan vaksinasi mpox kepada staf medis, sebuah langkah penting dalam upaya untuk menahan wabah cacar monyet yang telah menyebar dari episentrumnya, di sebuah rumah sakit di Goma, provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo, 5 Oktober 2024. REUTERS/Stringer
WHO Izinkan Penggunaan Vaksin Cacar Monyet Bavarian Nordic pada Remaja

Usia 12-17 tahun dipertimbangkan sebagai kelompok rentan terpapar penyakit cacar monyet yang memicu kekhawatiran dunia


Guru Besar UGM Sebut Anak Berkebutuhan Khusus Juga Perlu Imunisasi

6 hari lalu

Petugas memberikan vaksinasi polio terhadap anak saat Hari Bebas Kendaraan Car Free Day, Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 15 September 2024.Puskesmas Setia Budi melakukan jemput bola atau turun langsung memberikan vaksin polio tipe dua kepada masyarakat selama Car Free Day (CFD) untuk mencegah penyebaran virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum menerima imunisasi lengkap. Sebelumnya, Pemda DKI Jakarta sejak 23 Juli 2024 mengadakan vaksinasi polio putaran kedua. TEMPO/Ilham Balindra
Guru Besar UGM Sebut Anak Berkebutuhan Khusus Juga Perlu Imunisasi

Imunisasi tetap harus diberikan kepada anak berkebutuhan khusus selama tidak memiliki gangguan medis yang menyertai.


Hari Rabies Dunia, WHO dan FAO Menyoroti Perlunya Tindakan Cepat untuk Cegah Kematian Akibat Rabies

18 hari lalu

Ilustrasi suntik rabies. AP/Wally Santana
Hari Rabies Dunia, WHO dan FAO Menyoroti Perlunya Tindakan Cepat untuk Cegah Kematian Akibat Rabies

WHO dan FAO mendorong tindakan di seluruh Indonesia untuk menghentikan kematian akibat rabies pada manusia.


Belajar dari Kasus Mpox, Ini yang Diperlukan untuk Hadapi Perubahan Pola Penyakit

23 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Belajar dari Kasus Mpox, Ini yang Diperlukan untuk Hadapi Perubahan Pola Penyakit

Pakar menyebut virus Mpox adalah salah satu contoh perubahan pola penyakit akibat dinamika kehidupan yang bergerak di antara patofisiologi interaksi.


Ini Cara Kemenkes Kejar Target Imunisasi Polio, Usia di Bawah 7 Tahun jadi Prioritas

25 hari lalu

Petugas memberikan vaksinasi polio terhadap anak saat Hari Bebas Kendaraan Car Free Day, Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 15 September 2024.Puskesmas Setia Budi melakukan jemput bola atau turun langsung memberikan vaksin polio tipe dua kepada masyarakat selama Car Free Day (CFD) untuk mencegah penyebaran virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum menerima imunisasi lengkap. Sebelumnya, Pemda DKI Jakarta sejak 23 Juli 2024 mengadakan vaksinasi polio putaran kedua. TEMPO/Ilham Balindra
Ini Cara Kemenkes Kejar Target Imunisasi Polio, Usia di Bawah 7 Tahun jadi Prioritas

Imunisasi tambahan polio digencarkan. Polio dapat menyebabkan dampak serius, salah satunya kelumpuhan permanen.


BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

32 hari lalu

An illustration of a monkeypox vaccine. (ANTARA/Shutterstock/am/rst)
BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan pemerintah tak hanya mengimpor vaksin itu.


Awas, Makanan Mentah dan Lingkungan Kotor Bisa Sebabkan Hepatitis A

36 hari lalu

Ilustrasi Virus Hepatitis. shutterstock.com
Awas, Makanan Mentah dan Lingkungan Kotor Bisa Sebabkan Hepatitis A

Makanan dan minuman yang tidak matang atau jajan di lingkungan yang kotor dapat menyebabkan hepatitis A, jadi waspadalah.


Menkes Sebut 88 Penderita Mpox di Indonesia Sembuh, Vaksin dan Alat Periksa Sudah Disebar

40 hari lalu

Petugas kesehatan membantu seorang penumpang yang sakit dari Malaysia saat melakukan pengawasan di Pelabuhan Dumai, Riau, Jumat, 30 Agustus 2024. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Dumai meningkatkan pengawasan terhadap penumpang yang tiba dari luar negeri untuk mencegah penyebaran penyakit cacar monyet (Mpox) masuk ke Riau dengan cara mendeteksi suhu tubuh penumpang dan akan memberlakukan pengisian aplikasi SATUSEHAT Health Pass untuk masuk ke pelabuhan itu. ANTARA/Aswaddy Hamid
Menkes Sebut 88 Penderita Mpox di Indonesia Sembuh, Vaksin dan Alat Periksa Sudah Disebar

Menkes Budi Gunadi Sadikin memastikan penderita Mpox atau cacar monyet varian virus clade IIB di Indonesia sudah sembuh 100 persen.


Guru Besar FKUI Ungkap Bahaya Makanan Cepat Saji pada Anak, Berisiko Kanker

42 hari lalu

ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)
Guru Besar FKUI Ungkap Bahaya Makanan Cepat Saji pada Anak, Berisiko Kanker

Pakar mengatakan makanan cepat saji sebaiknya tidak dimakan secara berlebihan karena berefek tidak baik pada kesehatan secara umum.


Mpox: Mengisi Aplikasi Satu Sehat hingga Donasi Vaksin

42 hari lalu

Partikel virus mpox (kuning dan merah) ditemukan di dalam sel yang terinfeksi (ungu). (Flickr: NIAID)
Mpox: Mengisi Aplikasi Satu Sehat hingga Donasi Vaksin

Cacar monyet atau MonkeyPox (Mpox) terus menjadi sorotan termasuk Indonesia