TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan pendiri Smart IVF, Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG, menjelaskan 35 persen penyebab gangguan kesuburan adalah faktor laki-laki dan sisanya gangguan pematangan sel telur atau ovulasi.
"Biasanya kalau perempuan tidak matang telurnya, paling gampang dilihat adalah siklus haidnya tidak teratur," jelasnya.
Baca Juga:
Infertilitas pada wanita juga bisa disebabkan masalah lain. Misalnya sumbatan pada saluran telur, nyeri haid karena endometriosis, hingga gangguan di dalam rahim.
"Kita tahu perempuan punya dua pabrik telur dan dua saluran telur. Di dalam saluran itulah akan bertemu sperma dan sel telur. Kalau terjadi sumbatan, maka tidak bisa bertemu," paparnya. "Ketiga yang cukup banyak dijumpai pada perempuan yang sering mengeluh nyeri haid. Ini disebabkan adanya kista coklat atau endometriosis. Keempat bisa juga gangguan di dalam rahim. Dalam rahim biasanya bisa terjadi gangguan embrio tidak bisa menempel kalau ada miom atau polip di dalamnya."
Berbeda dari wanita yang bisa mendeteksi terjadinya gangguan kesuburan dari haid, Budi menjelaskan laki-laki yang mengalami gangguan kesuburan hampir tidak merasakan keluhan. Oleh sebab itu, ia menyarankan laki-laki juga memeriksakan kesuburannya.
"Ini memang menarik, kalau laki-laki itu tidak ada keluhannya. Hampir tidak ada keluhan laki-laki yang mengalami infertilitas, kecuali dia disfungsi ereksi, jelas. Makanya penting untuk dicek spermanya, enggak bisa dilihat kualitasnya dengan mata saja," ujar Budi.
Kiat nutrisi
Untuk masalah kesuburan, Budi memaparkan ada sejumlah makanan yang baik untuk dikonsumsi. Misalnya protein hewani hingga buah-buahan yang mengandung antioksidan.
"Saat ini tentu yang sangat baik, studi banyak melaporkan diet-diet dengan tinggi protein, protein hewani terutama. Misalnya ikan, putih telur, susu, itu baik untuk masalah kesuburan. Kemudian antioksidan, buah-buahan yang berwarna merah, oranye, kuning, hijau, itu tinggi antioksidan," jelas Budi. "Kemudian juga mikronutrien yang lain. Misalnya vitamin D, asam folat, zinc, itu baik, kalsium juga. Itu adalah zat-zat yang sangat baik terhadap kualitas sel telur maupun kualitas sperma."
tambahnya.
Tak hanya itu, Budi juga menganjurkan masyarakat menerapkan gaya hidup sehat, terutama menghindari rokok, juga alkohol, yang sangat berdampak buruk bagi kualitas sel telur maupun sperma. Bahkan, beberapa bidang pekerjaan juga perlu berhati-hati karena bisa menyebabkan gangguan kesuburan. Misalnya yang sering terpapar suhu tinggi hingga yang bekerja di bagian radiologi.
"Yang tidak boleh dilupakan juga adalah gaya hidup. Hati-hati, merokok itu enggak baik untuk sel telur. Alkohol juga merusak kualitas sel telur, pada sperma juga. Apalagi perokok berat," tutur Budi. "Kemudian pekerjaan yang terekspos temperatur tinggi. Pemanggang roti, supir angkot duduk di atas mesin, kemudian paparan radiasi, pekerja-pekerja radiologi hati-hati. Obat-obatan tertentu juga, jenis-jenis kemoterapi juga tidak baik untuk sel telur dan sperma."
Baca juga: Kekurangan Yodium dapat Menyebabkan Gangguan Kesuburan, Benarkah?