TEMPO.CO, Jakarta -Atrial Fibrillation (AF) sebagai gangguan irama jantung diketahui mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Gangguan irama jantung banyak mempengaruhi wanita dengan luas permukaan tubuh yang lebih besar sehingga memiliki peningkatan risiko AF, sejenis aritmia yang dapat menimbulkan konsekuensi kardiovaskular yang serius jika tidak ditangani.
Mengutip dari Healthline, atrial fibrillation adalah jenis aritmia paling umum yang menyebabkan gangguan pada sistem "kelistrikan" jantung.
Baca : Bagaimana Gangguan Irama Jantung Atrial Fibrillation Berbahaya? Deteksi Gejalanya
Meski sejak dulu pria berisiko lebih besar terkena atrial fibrillation dibandingkan wanita. Namun sebenarnya wanita memiliki risiko AF yang lebih tinggi daripada pria, terutama wanita berbadan tinggi.
Wanita Jangkung Berisiko Lebih Tinggi...
Setelah memperhitungkan tinggi badan, risiko 50% lebih tinggi terkena AF dibandingkan pria.
Pria memiliki risiko lebih tinggi daripada wanita saat disesuaikan dengan ras dan etnis, merokok, minum alkohol, hipertensi, diabetes, penyakit tiroid, olahraga, dan indeks massa tubuh (BMI), pria masih lebih berisiko.
Namun, wanita memiliki risiko lebih tinggi saat peneliti mempertimbangkan tinggi atau ukuran tubuh. Semakin tinggi seseorang, semakin besar kemungkinan mereka mengembangkan AF. Karena wanita biasanya lebih pendek, tingkat risiko yang mereka diketahui lebih rendah. Namun, jika pria dan wanita memiliki tinggi badan yang sama, wanita tersebut akan lebih berisiko terkena AF.
Secara umum, semakin banyak jaringan jantung, semakin besar organismenya, dan semakin besar kemungkinan berkembangnya Atrial Fibrillation. Itulah kenapa tinggi badan dapat mempengaruhi terjadinya AF.
Dilansir dari MedicalNewsToday, ada peningkatan bertahap dalam risiko dengan bertambahnya ukuran tubuh. Kelompok dengan luas permukaan tubuh tertinggi memiliki risiko hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan mereka yang memiliki luas permukaan tubuh terendah.
Ukuran tubuh yang besar pada usia 20 tahun, dan kenaikan berat badan dari usia 20 hingga paruh baya, keduanya secara independen meningkatkan risiko atrial fibrillation. Dampak ukuran tubuh terhadap risiko atrial fibrillation pada wanita.
Selain tinggi badan, faktor lainnya yaitu usia, kehamilan, riwayat diabetes , tekanan darah tinggi , dan status merokok para wanita.
Risiko absolut AF pada wanita yang lebih muda terungkap lebih rendah dari 0,5 persen dan ini tidak tergantung pada berat badan mereka. Secara umum, wanita muda tidak perlu khawatir tentang risiko gangguan irama jantung, berapa pun ukuran tubuhnya. Tetapi, pria dan wanita yang lebih tua berisiko lebih tinggi terkena AF.
MALINI
Baca juga : 7 Penyebab Gangguan Irama Jantung Fibrilasi Atrium
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.