TEMPO.CO, Jakarta -Suplemen dapat memberikan manfaat, tetapi juga memiliki risiko berbahaya bagi kesehatan. Beberapa bahan dalam suplemen tertentu dapat mempengaruhi hasil tes laboratorium atau menyebabkan efek negatif.
Misalnya, sebagian orang mencoba mengonsumsi gabungan suplemen dengan jenis obat-obat tertentu. Suplemen dapat berinteraksi satu sama lain, serta dengan obat yang sedang dikonsumsi. Memang ada yang aman, namun beberapa kombinasi suplemen dan obat ada yang menyebabkan risiko bahaya.
Baca : Kombinasi Suplemen yang Tidak Boleh Dicampur karena Berbahaya
Dihimpun dari situs Health, berikut ini lima suplemen yang sebaiknya tidak diminum bersamaan dengan obat karena menyebabkan efek samping berbahaya:
- Suplemen Ashwagandha
Ashwagandha adalah adaptogen, yakni ramuan yang digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan pengobatan Ayurvedic. Khasiatnya dapat membantu tubuh melawan stres dan insomnia.
Di sisi lain, minum ashwagandha dapat berinteraksi dengan berbagai obat tertentu. Misalnya, mengambil ashwagandha dengan obat anti-diabetes yang dimaksudkan untuk menurunkan kadar gula darah dapat meningkatkan risiko gula darah rendah.
- Suplemen Seng
Seng adalah mineral yang memiliki banyak peran penting pada tubuh. Termasuk dalam proses penciptaan sistem kekebalan, pembuatan protein, penyembuhan luka, hingga pembuatan DNA.
Akan tetapi, suplemen seng dapat berinteraksi dengan banyak obat, seperti antibiotik dan penisilinamin. Minum antibiotik yang bersamaan dengan seng bisa mengganggu saluran pencernaan. Begitu pula dengan penisilinamin, seng bisa menurunkan penyerapan dan reaksi obat penisilamin.
- Suplemen Melatonin
Melatonin diketahui sebagai hormon yang diproduksi otak saat sedang tertidur di malam ini. Ini membantu menjaga irama sirkadian tidur seseorang. Beberapa orang mengonsumsi suplemen melatonin untuk mengatasi gangguan tidur.
Namun yang perlu diperhatikan, mengonsumsi suplemen melatonin tidak boleh bersamaan dengan obat antikonvulsan. Hal ini karena melatonin dapat mengurangi efektivitas obat ini. Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa melatonin dapat meningkatkan frekuensi kejang.
- Suplemen St. John Wort
Suplemen jenis ini berasal dari tanaman asli Eropa yang memiliki bunga kuning berbentuk bintang. Mereka cenderung dikonsumsi untuk membantu kondisi kesehatan mental, seperti depresi. Namun, St. John Wort telah dikaitkan dengan risiko bahaya jika diminum bersamaan obat-obatan tertentu, seperti digoxin, oxycodone, warfarin, dan pil KB.
HARIS SETYAWAN
Baca juga : Ternyata Rambut Jagung Bisa Dibuat Teh dan Kaya Antioksidan