TEMPO.CO, Jakarta - Praktisi pendidikan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Agus Sartono mengatakan orang tua berperan besar dalam memberikan edukasi terkait pendidikan seksual pada anak sejak usia dini. Tujuannya agar tumbuh kesadaran pada diri anak untuk menjaga bagian tubuh yang tidak boleh dilihat atau disentuh orang lain.
Mantan deputi bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) itu menambahkan pendidikan seksual diperlukan untuk mencegah kekerasan seksual pada anak. Keluarga, khususnya orang tua, merupakan wahana pertama dan utama dalam memberikan pendidikan dini pada anak.
"Selain perlu memberikan pendidikan seksual, orang tua juga perlu membangun kesadaran mengenai pentingnya memilih konten yang dapat diakses dan tidak boleh diakses oleh anak," jelasnya.
Bangun kedekatan
Orang tua juga perlu meningkatkan kepekaan jika terjadi perubahan perilaku pada anak. Di sinilah pentingnya komunikasi dan membangun kedekatan yang kuat antara orang tua dengan anak sehingga jika anak mengalami kejadian tidak menyenangkan akan langsung bercerita pada orang tua. Agus menambahkan orang tua juga perlu menjadikan rumah sebagai tempat yang paling aman dan nyaman bagi anak.
"Kualitas interaksi dengan anak harus dijaga karena sekarang tidak banyak orang tua punya waktu yang cukup untuk mendampingi tumbuh kembang anak," ujarnya.
Selain itu, yang juga tidak kalah penting adalah menjaga kondisi keluarga tetap harmonis dan kondusif. Pastikan hubungan harmonis dalam rumah tangga tetap terjaga. Ayah dan ibu tetap menjaga dan menunjukkan keharmonisan kepada anak karena hal ini sangat mempengaruhi tumbuh kembang dan psikologis anak.
Baca juga: Cegah Pernikahan Dini dengan Edukasi Seksualitas pada Anak