TEMPO.CO, Jakarta - Saat teringat trauma masa lalu, kemudian mendadak sangat waspada menandakan hyperarousal gejala utama gangguan stres pascatrauma atau PTSD. Gejala yang muncul seperti sulit tidur, susah konsentrasi, gelisah, bertindak cepat secara tiba-tiba. Serangan panik dan mudah terkejut dan marah secara berlebihan juga ciri gejalanya.
Mengutip Verywell Health, secara psikologis hyperarousal mengakibatkan stres dan seringkali membuat orang merasa panik atau cemas. Kondisi itu bahkan ketika tidak ada bahaya atau ancaman nyata. Jika anak-anak mengalami hyperarousal gejala umumnya susah tidur dan mengalami mimpi menakutkan tentang peristiwa traumatis.
Baca: PTSD Rentan Memicu Sikap Waspada Berlebihan Saat Teringat Trauma atau Hyperarousal
Cara mengatasi hyperarousal
1. Terapi perilaku kognitif
Terapi untuk mengelola pola berpikir atau perilaku yang memicu gejala PTSD. Terapi ini juga untuk pengajaran cara menanggapi trauma dengan perilaku yang lebih positif.
2. Terapi pemaparan
Mengutip Healthline, terapi pemaparan membantu pasien menghadapi situasi dan ingatan yang traumatis dengan cara yang aman. Terapi yang biasanya menggunakan program realitas virtual ini untuk proses belajar mengatasinya keadaan secara lebih baik.
3. Desensitisasi dan pemrosesan ulang gerakan mata (EMDR)
Saat terapis akan mengarahkan pergerakan mata agar fokus menjadi teralihkan, supaya respons psikologis terhadap trauma bisa lebih tenang.
4. Pelatihan perhatian
Pelatihan mindfulness bertujuan untuk memusatkan perhatian. Pelatihan yang mengacu sensasi langsung daripada mengikuti pikiran yang tidak menentu dan membuat stres.
Penyebab hyperarousal
Beberapa orang dengan PTSD mengalami kecemasan yang meningkat. Kondisi itu mungkin membuat mereka lebih sensitif dan terlalu responsif terhadap rangsangan dan peristiwa di sekitarnya.
Trauma ini terjadi bisa menyebabkan stres hingga depresi, meskipun sudah berlalu dan berada dalam lingkungan yang aman. Penderita PTSD akan merasa tertekan dan terus mengalami kecemasan yang berdampak terhadap keadaan hyperarousal seakan-akan ada bahaya yang mengintai.
Penyebab utama hyperarousal dipengaruni PTSD. Mengutip Healthline, jenis peristiwa yang menyebabkan PTSD, antara lain perampokan, kecelakaan, kekerasan seksual, pengalaman militer, pelecehan. kekerasan dalam rumah tangga, serangan terorisme, dan bencana alam.
Ada banyak kejadian lain yang meningkatkan risiko berkembangnya PTSD. Namun, tidak semua orang yang pernah mengalami peristiwa traumatis akan mengalami PTSD atau hyperarousal.
Baca: 4 Jenis Trauma dan Pemicunya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.