TEMPO.CO, Jakarta - Maag tersebab gangguan kesehatan lambung. Mengutip Healthline, maag merupakan gejala peradangan lambung tersebab bakteri Helicobacter pylori. Tak hanya bakteri, penyebab maag biasanya, karena pola makan yang tidak teratur yang dipengaruhi gaya hidup tak sehat, misalnya berlebihan mengonsumsi kafein, alkohol, soda.
Stres juga bisa berakibat maag, karena memicu naiknya asam lambung. Efek samping obat kimia yang sering dikonsumsi juga mempengaruhi risiko maag. Terkadang kondisi ini dianggap sama seperti masalah tukak lambung. Padahal, maag dan tukak lambung berlainan cara mengobati dan konsumsi obatnya.
Baca: 5 Makanan untuk Mengurangi Risiko Maag
Penyebab maag
Mengutip Medical News Today, maag rentan berakibat terasa sensasi panas di perut bagian tengah, kembung, terasa kenyang walaupun belum makan. Gejala lainnya termasuk mual dan muntah, terasa enggan makan karena perut terasa sakit, dan serdawa berlebihan.
1. Infeksi bakteri Helicobacter pylori
Merujuk Cleveland Clinic, infeksi bakteri Helicobacter pylori penyebab umum sakit maag. Bakteri ini hidup di dalam perut manusia. Sakit maag tersebab Helicobacter pylori tumbuh secara berlebihan dan merusak lapisan perut. Akibatnya terjadi peradangan di lapisan perut.
2. Sindrom Zollinger-Ellison
Kondisi langka yang mengakibatkan perut memproduksi terlalu banyak asam lambung.
3. Gaya hidup tak sehat
Merujuk Mayo Clinic, gaya hidup tidak sehat seperti pola makan tak beraturan juga menyebabkan sakit maag. Perilaku merokok rentan meningkatkan aktivitas bakteri Helicobacter pylori.
Mengonsumsi minuman beralkohol rentan mengiritasi dan mengikis lapisan mukosa lambung.Stres berat dan kebanyakan makanan pedas juga bisa menyebabkan maag.
Baca: 6 Fakta Sarapan, Salah Satunya Bisa Mencegah Penyakit Maag
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
