TEMPO.CO, Jakarta - Masalah kesehatan tumor padat pada anak cukup menjadi perhatian bagi masyarakat. Di negara miskin dan menengah, kesintasan kanker pada anak masih rendah, hanya 20 persen. Hal itu berbeda dengan negara maju yang mencapai 80 persen.
Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas. Penyakit ini terjadi karena pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali, yang menyebabkan jaringan tubuh normal rusak.
WHO menargetkan angka kesintasan kanker pada anak bisa mencapai 60 persen di tahun 2030. Salah satu kunci menekan angka kematian kanker pada anak adalah dengan menemukan kasusnya sejak dini sehingga bisa dilakukan pengobatan yang optimal.
Meskipun kasus tumor padat pada anak tidak setinggi kasus leukimia atau kanker darah, namun kasus tumor padat pada anak memiliki jenis yang banyak. Seringkali pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi sudah berat atau metastasis ke banyak organ sehingga menyulitkan pengobatan.
Sama seperti kanker pada umumnya, kanker pada pada anak yang ditemukan sejak dini memiliki peluang sembuh bisa besar.
Dokter Spesialis Anak Konsultan RS dr.Moewardi Solo, Muhammad Riza, menjelaskan tumor padat pada anak banyak ditemukan di rongga perut. "Tumor padat ronggga perut adalah keganasan di rongga perut yang menyebabkan penekanan pada organ lain," katanya dalam webinar bertajuk “Tumor padat pada anak” oleh Yayasan Ongkologi Anak Indonesia pada Sabtu 28 Januari 2023.
Ada beberapa jenis tumor pada rongga perut pada anak. Tahun 2022 keganasan di rongga perut paling sering ditemukan adalah nefrobalstumo, neuroblastoma, keganasan di hati dan limfoma.
Gejala yang muncul tergantung usia dan berapa besar ukuran tumor. Ia berharap para orang tua bisa lebih rinci mengamati kondisi anak. “Orang tua bisa mengamati jika teraba adanya massa abnormal pada abdomen disertai gejalalain seperti mual dan muntah, gangguan pencernaan, nyeri tekan perut, penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya, maka karus dicek lebih lanjut ke dokter,” kata Riza.
Jenis tumor padat anak lainnya adalah Tumor Wilms (nefrobalstoma) atau keganasan pada ginal. Tumor ini adalah tumor padat rongga perut yang paling sering ditemui. 80 persen kasus Tumor Wilms didiagnosis pada anak di bawah 5 tahun. Pasien akan mengalami beberapa gejala seperti anemia, berat badan turun, demam, dan anak tidak nafsu makan. Gejala khas lain tumor ini adalah hematuria atau buang air kecil berdarah.
Tumor padat pada anak lainnya adalah Neurobalstoma adalah keganasan pada sel-sel saraf belum matang (neuroblast). Jaringan tersebut paling sering muncul di dalam dan sekitar kelenjar adrenal. Perkembangan kanker juga dapat terjadi di area lain tubuh, seperti perut, dada, leher, dan area dekat tulang belakang.
Jenis kanker langka ini paling sering menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Gejala yang muncul adalah adanya benjolan di leher, perut, atau dada. "Gejala khas lainnya adalah mata nampak menonjol dan muncul lingkaran hitam di sekitar mata," kata Riza.
Kanker yang menekan organ lain dapat menyebabkan kegawatdaruratan. Dokter spesialis Anak Konsultan dari RS Kanker Dharmais, Mururul Aisyi, menjelaskan tentang kegawatdaruratan tumor padat pada anak. Menurutnya, kejadian gawat darurat pada tumor padat terjadi karena penekanan massa tumor pada organ lain. "Misalnya sesak napas, nyeri, perdarahan dalam, atau terjadi kelemahan, gangguan gerakan, atau kelumpuhan pada tungkai dan kaki. Semua kegawatdaruratan perlu ditangani segera di rumah sakit," katanya.
Terapi Tumor Padat
Ada beberapa terapi tumor yang bisa diterapkan kepada pasien. Terapi utama kanker atau tumor padat adalah pembedahan, atau pengangkatan tumor. Semakin dini tumor ditemukan, maka operasi akan lebih mudah dilakukan karena masih terlokalisir. Sayangnya, tidak semua tumor padat bisa dioperasi. Beberapa jenis tumor yang akan sulit untuk dioperasi adalah tumor yang sudah besar dan melibatkan pembuluh darah utama.
Selain terapi di ata, ada pula pilihan terapi lainnya seperti kemoterapi dan radiasi. Ada pertimbangan khusus saat memutuskan pembedahan tumor pada anak, yaitu pertimbangan usia, sifat tumornya, dampaknya pada tumbuh kembang anak, dan kondisi mental anak.
Tumor yang tidak segera diterapi bisa mengganggu tumbuh kembang anak dan mempengaruhi kesintasan anak dengan kanker.
Baca: Sakit Kepala Berat, Awas Gejala Tumor Otak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.