Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gula Darah Tinggi Akibat Diabetes Bisa Merusak Saraf, Kenali 4 Tanda Ini

image-gnews
Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Diabetes merupakan kondisi kesehatan kronis yang terjadi ketika pankreas dalam tubuh gagal memproduksi cukup insulin atau tidak menggunakan insulin secara maksimal. Penyakit ini dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk saraf.

Gangguan saraf akibat diabetes ini disebut neuropati diabetik.

Menurut Mayo Clinic, neuropati diabetik mengacu pada jenis kerusakan saraf yang dapat terjadi jika memiliki gula darah tinggi

Baca : Manfaat Beras Hitam Selain untuk Penurunan Berat Badan Apa Lagi?

Penyebab pasti dari kondisi tersebut tidak diketahui, namun para ahli percaya gula darah tinggi yang tidak terkontrol mempengaruhi dan melemahkan dinding pembuluh darah kecil (kapiler) yang memasok oksigen dan nutrisi ke saraf sehingga menghambat kemampuan untuk mengirim sinyal.

Tanda neuropati diabetik

Karena kelebihan gula darah dapat menyebabkan kerusakan saraf, ada empat sensasi yang bisa diakibatkan oleh neuropati diabetik, yang mungkin timbul di ujung jari kaki dan jari tangan yang meliputi: 

- Kesemutan 

- Mati rasa 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Terbakar 

- Nyeri

Selain menyebabkan kerusakan saraf, diabetes yang tidak terkontrol dan tidak diobati juga dapat memengaruhi kaki, mata, jantung, pembuluh darah, gusi, dan ginjal. Karena diabetes merusak jantung dan seluruh sirkulasi tubuh, diabetes memengaruhi pembuluh darah kecil di ginjal, mata, dan saraf, serta menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang menyokong jantung dan otak.

Siapapun bisa rentan terhadap diabetes. Namun, faktor risiko tertentu membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit ini. Ini termasuk riwayat keluarga dari kondisi kronis atau faktor lingkungan. Cara terbaik untuk mengurangi risiko diabetes adalah dengan memilih gaya hidup yang lebih sehat dan menjaga berat badan yang sehat. Makan makanan nabati yang bergizi dan sehat serta melakukan olahraga teratur dapat menurunkan peluang terkena gula darah tinggi.

HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Pola Makan Tinggi Karbohidrat, Cikal Bakal Diabetes pada Anak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

7 jam lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

2 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


5 Tips Aman Nikmati Hidangan Lebaran Tanpa Takut Kolesterol dan Gula Darah Naik

10 hari lalu

Ayam Kalasan, salah satu menu Lebaran selain opor ayam atau rendang/Foto: Doc. Pribadi.
5 Tips Aman Nikmati Hidangan Lebaran Tanpa Takut Kolesterol dan Gula Darah Naik

Berikut ini tips- tips yang dapat dilakukan agar dapat menikmati menu hidangan Lebaran tanpa takut kolesterol dan gula darah naik.


Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

10 hari lalu

Ilustrasi kue lebaran. Facebook.com
Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

Pasien diabetes perlu berhati-hati dalam memilih hidangan Lebaran untuk menjaga kadar gula darah tetap normal tanpa lonjakan.


Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

11 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?


4 Manfaat Kurma Bagi Kesehatan Tubuh

17 hari lalu

Ilustrasi kurma (Pixabay.com)
4 Manfaat Kurma Bagi Kesehatan Tubuh

Rasanya yang manis dan juga kaya nutrisi, menjadikan kurma dipercaya dapat meningkatkan energi sekaligus mengelola kadar gula darah seseorang.


Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

19 hari lalu

Ilustrasi olahraga di rumah saat berpuasa. Shutterstock
Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

Tak sekadar beraktivitas fisik, olahraga saat berpuasa Ramadan juga ada ketentuannya. Kapan waktu yang tepat dilakukan?


Asupan Kalori yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Lebaran

19 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Asupan Kalori yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Lebaran

Spesialis penyakit dalam mengatakan konsumsi makanan saat Lebaran perlu memperhatikan kebutuhan kalori tubuh, terutama penderita diabetes.


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

20 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

21 hari lalu

Sejumlah anak-anak yang mengalami malnutrisi bermain di rumah sakit anak di Bangui, Republik Afrika Tengah, 11 Februari 2016. AP/Jerome Delay
Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.