TEMPO.CO, Jakarta - Gejala depresi termasuk kelelahan, kegelisahan, rasa bersalah, dan hilangnya kesenangan bisa mereda saat siang, karena aktivitas kesibukan. Tapi, rentan memburuk saat malam. Gejala itu berlanjut melewati jam bangun dan tidur. Gangguan tidur gejala umum orang depresi.
Merujuk Dr, TMS Therapy, saat malam bukan depresi yang diidentifikasi secara terpisah, melainkan memburuknya gejala. Ketika hari beranjak malam, kemungkinan orang merasa lebih lelah, lesu, dan cenderung tidak ingin beraktivitas yang menyenangkan.
Terkadang takut pulang dari tempat kerja atau kampus, karena kesepian atau lingkungan tempat tinggal yang tidak menentu. Beberapa faktor depresi saat malam mungkin bersifat situasional dan bisa diatasi dengan perubahan perilaku atau lingkungan.
Baca: Smiling Depression, Tampak Bahagia Padahal Sedang Depresi
Depresi memburuk saat malam
1. Kesepian
Orang depresi akan menyibukkan diri saat siang. Namun, saat tiba di rumah, terutama jika tinggal sendiri atau tak bergaul dengan keluarga. Kemungkinan kehilangan interaksi sosial yang bisa menyebabkan perasaan kesepian saat malam.
2. Ritme sirkadian
Perubahan terutama pada musim dingin memengaruhi ritme sirkadian. Merujuk Circadian Rhythm Disturbances In Depression, ritme sirkadian memengaruhi seseorang bisa tertidur dan durasinya. Ada bagian terpisah dari depresi yang disebut seasonal affective disorder (SAD) yang menurut para peneliti tersebab gangguan ritme sirkadian, itu salah satunya.
3. Anergia
Salah satu gejala depresi yang umum atau terus-menerus merasa lelah. Individu mungkin merasa lelah sampai mengalami kesulitan dalam menyelesaikan aktivitas. Kondisi itu cenderung memburuk saat malam atau setelah mengalami hari yang panjang.
4. Perasaan bersalah
Orang depresi merasa tidak mampu, sehingga menimbulkan rasa bersalah atas yang telah atau tidak dicapai. Saat malam tiba cenderung merenung atau terus berpusat memikirkan kegagalan.
Merujuk publikasi Too Imperfect to Fall Asleep: Perfectionism, Pre-sleep Counterfactual Processing, and Insomnia, perfeksionisme memiliki risiko tinggi untuk mengalami overthinking saat malam, kemudian menyebabkan insomnia, kecemasan, depresi.
Baca: 5 Kiat Mengendalikan Stres
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.