"

Penjelasan Sains tentang Rasa Sakit Akibat Patah Hati

Reporter

Ilustrasi Patah Hati (Pixabay.com)
Ilustrasi Patah Hati (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Putus cinta dan patah hati dapat memicu luapan emosi negatif yang juga dapat terasa menyakitkan secara fisik. Emosi negatif ini dipengaruhi hormon, yakni peningkatan hormon stres kortisol, adrenalin dan noradrenalin, serta penurunan hormon bahagia serotonin dan oksitosin dalam tubuh.

"Ketika putus cinta, kadar oksitosin dan dopamin turun. Sementara pada saat yang sama ada peningkatan kadar salah satu hormon yang bertanggung jawab atas stres yakni kortisol," kata pakar kesehatan yang biasa menulis artikel medis di Dr Fox Online Pharmacy, Dr. Deborah Lee, seperti disiarkan Live Science.

Naiknya kadar kortisol dapat berkontribusi pada kondisi seperti tekanan darah tinggi, penambahan berat badan, jerawat, dan peningkatan kecemasan. Penolakan sosial, seperti putus dari pasangan, juga mengaktifkan area otak yang berhubungan dengan rasa sakit fisik, menurut penelitian tahun 2011 dalam jurnal Biological Sciences. Psikolog klinis Eric Ryden menuturkan efek neurobiologis patah hati bisa sedemikian rupa sehingga disamakan dengan sakit fisik sebagaimana dibuktikan gejala fisik seperti nyeri dada dan serangan panik, dan merasa terpukul.

"Patah hati tampaknya melibatkan beberapa mekanisme saraf yang sama dengan rasa sakit fisik," tuturnya.

Hormon patah hati
Sistem saraf simpatik dan parasimpatis yang biasanya saling mengimbangi dapat diaktifkan selama patah hati. Sistem saraf simpatik bertanggung jawab atas respons perlawanan tubuh, mempercepat detak jantung dan pernapasan. Sementara sistem saraf parasimpatis bertanggung jawab atas tubuh saat istirahat, menurut Mayo Clinic Neurology Board Review.

Lee mengatakan hormon yang dilepaskan saat patah hati mengaktifkan dua bagian sistem saraf ini. Otak dan jantung yang merespons menjadi bingung karena menerima pesan yang campur aduk.

"Hal ini bisa mengakibatkan gangguan pada aktivitas listrik jantung, dengan variabilitas detak jantung yang lebih rendah," ujarnya.

Orang sering dengan variabilitas detak jantung rendah menunjukkan gejala seperti kelelahan, kecemasan, depresi, dan kurang tidur. Variabilitas detak jantung dapat digunakan untuk menilai keadaan klinis pada pasien depresi, menurut makalah tahun 2019 dalam Frontiers in Psychiatry.

Baca juga: Sembuhkan Patah Hati, Cinta Ditolak Tak Perlu Dukun Bertindak








Kenali 5 Gejala Kardiomiopati, Melemahnya Jantung dalam Memompa Darah

1 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Kenali 5 Gejala Kardiomiopati, Melemahnya Jantung dalam Memompa Darah

Kardiomiopati merupakan kelainan pada otot jantung yang menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.


Keringat Dingin Muncul Dipengaruhi Faktor Fisik dan Psikologis

1 hari lalu

Ilustrasi wanita berkeringat. Freepik.com/Cookie_studio
Keringat Dingin Muncul Dipengaruhi Faktor Fisik dan Psikologis

Keringat dingin biasanya muncul di beberapa bagian tubuh antara lain telapak tangan, kaki, atau wajah


Mati Rasa Emosional, Apa Itu Kondisi Emotional Numbness?

1 hari lalu

Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Mati Rasa Emosional, Apa Itu Kondisi Emotional Numbness?

Mati rasa secara emosional atau emotional numbness kondisi ketika seseorang sulit mengungkapkan ekspresi perasaan


Fobia Hantu, Apa Itu Fasmofobia?

2 hari lalu

Ilustrasi fobia. Shutterstock
Fobia Hantu, Apa Itu Fasmofobia?

Fasmofobia jenis ketakutan berlebihan terhadap hantu atau berbagai hal yang dianggap magis


Kriteria Hubungan yang Menyenangkan, Tak Harus Selalu yang Indah

3 hari lalu

Ilustrasi pasangan/Whatsapp
Kriteria Hubungan yang Menyenangkan, Tak Harus Selalu yang Indah

Kita selalu ingin menunjukkan sikap terbaik dalam hubungan atau bahkan terpuji. Padahal, bukan hal itu yang akan membuat pasangan bahagia.


Jangan Beri Hati Pasangan bila Melakukan 5 Hal Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com
Jangan Beri Hati Pasangan bila Melakukan 5 Hal Berikut

Ada batasan yang tidak boleh dilanggar oleh Anda dan pasangan. Tetapi jangan tolerir bila pasangan melakukan lima hal ini.


Cermati Tanda-tanda Awal Serangan Jantung Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Cermati Tanda-tanda Awal Serangan Jantung Berikut

Serangan jantung memiliki tanda-tanda awal. Gejala peringatan bisa meliputi nyeri dada, sesak napas, nyeri lengan, nyeri bahu, dan kelemahan.


Pasangan Posesif, Bagaimana Cirinya?

3 hari lalu

Ilustrasi Posesif. es.wikihow.com
Pasangan Posesif, Bagaimana Cirinya?

Sikap posesif bisa muncul akibat kurangnya kepercayaan yang tak lazim terhadap pasangan


5 Masalah Jantung Seiring Penuaan Usia

4 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
5 Masalah Jantung Seiring Penuaan Usia

Faktor penuaan bisa mempengaruhi adanya gangguan jantung


Kenali Penyakit Jantung Rematik pada Anak

6 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Kenali Penyakit Jantung Rematik pada Anak

Orang tua diminta mengenali awal penyakit jantung rematik pada anak, mulai dari radang tenggorokan, nyeri menelan, hingga demam tinggi.