Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gejala Kanker pada Anak yang Mudah Dikenali

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa gejala kanker pada anak yang mudah dikenali. Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Hematologi Onkologi IDAI, Teny Tjitra Sari, menyebut berbagai gejala umum kanker pada anak yang bisa menjadi perhatian orang tua, mulai dari berat badan turun drastis hingga infeksi menetap.

"Gejala pertama adanya penurunan berat badan yang terus menerus dan tidak bisa dijelaskan," ujar Teny.

Gejala lain adalah nyeri kepala dengan atau tanpa muntah, bengkak yang membesar, nyeri yang menetap, adanya benjolan yang abnormal, serta adanya tanda pendarahan. Kemudian, ada pula gejala berupa infeksi menetap, biasanya ditandai demam terus menerus. Teny mengimbau apabila gejala tersebut ditemukan, orang tua harus segera memberi akses pengobatan kepada anak tersebut.

Dia mengatakan gejala yang disebutkan di atas merupakan gejala umum yang dapat terlihat. Namun, pada setiap jenis kanker, ada gejala khusus yang bisa dilihat orang tua. Misalnya pada kanker darah atau leukemia yang merupakan jenis kanker anak terbanyak di Indonesia. Gejala yang muncul adalah anak umumnya pucat, lemah, rewel, dan nafsu makan turun. Kemudian, anak juga demam tanpa sebab, pembesaran hati, limpa, kelenjar, pendarahan, nyeri tulang, dan skrotum membesar.

Sementara pada retinoblastoma atau kanker saraf mata, ada gejala khusus berupa manik mata putih atau mata kucing, mata juling, merah, hingga pembesaran bola mata. Kemudian penglihatan anak juga jadi buram. Pada kasus osteosarkoma atau kanker tulang, anak akan mengalami nyeri tulang, pembengkakan, hingga patah tulang. Teny menyebut pada kasus ini banyak orang tua yang justru membawa anak ke dukun patah tulang. Padahal, hal tersebut bisa memperparah.

"Bila hal ini terjadi, tolong cepat ke rumah sakit," imbaunya.

Gejala beragam
Lalu ada limfoma atau kanker kelenjar. Gejalanya adalah pembengkakan kelenjar, sesak napas, demam, keringat malam, lemah, lesu, nafsu makan menurun, dan berat badan yang juga turun. Sementara pada kasus neorublastoma, ada gejala spesifik, yaitu mata anak akan seperti memakai perona. Gejala ini biasa disebut dengan mata rakun. Kemudian ada gejala gangguan pada kandung kemih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, ada pula kanker nasofaring yang biasa mengenai anak usia remaja hingga dewasa. Pada kanker ini, biasanya ada tumor antara hidung dan tenggorokan. Pada kasus tumor otak, biasanya anak akan mengeluhkan nyeri kepala, mual, dan muntah. 

Teny mengatakan gejala ini bisa saja bukan kanker melainkan adanya infeksi. Namun, untuk memastikannya orang tua harus berkonsultasi kepada dokter. Sementara pada tumor ginjal, gejala yang umum adalah perut membesar, buang air kecil berdarah, hingga infeksi demam. Teny meminta orang tua segera membawa anak ke dokter jika menemukan gejala di atas. Anak-anak dengan kanker bisa mendapatkan berbagai pengobatan, salah satunya dengan operasi.

"Yang gampang operasi. Tujuannya ada kanker di situ harus diangkat," ujar Teny.

Selain itu, pasien anak juga bisa mendapatkan prosedur kemoterapi. Pengobatan ini menggunakan obat antikanker untuk membunuh sel-sel kanker. Terakhir, pengobatan kanker dapat dilakukan dengan radioterapi untuk memusnahkan sel kanker. Teny mengatakan anak-anak yang terkena kanker harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengobatan.

"Karena dia bisa dideteksi dini maka kemungkinan sembuh lebih besar dan obatnya tidak mahal, beda dengan orang dewasa. Kalau orang dewasa sangat khusus (obatnya), tertuju betul pada kanker. Pada anak obatnya tidak mahal," tandasnya.

Baca juga: Saran Pakar untuk Penyintas Kanker Payudara, Rekonstruksi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

15 jam lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

1 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

1 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

1 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

4 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

6 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

7 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

10 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

10 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.