TEMPO.CO, Jakarta - Keberadaan karyawan kesayangan di lingkungan kerja agaknya tak dimungkiri. Pilih kasih atasan kepada karyawan tertentu ditandai dengan memperlakukan lebih istimewa.
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), favoritisme diartikan sebagai pengunjukan rasa suka, senang, kasih, dan sebagainya terhadap seseorang. Perilaku favoritisme tak hanya di lingkungan kerja, tapi juga dalam lingkup keluarga. Favoritisme akan berakibat kecemburuan, karena ketakadilan pilih kasih yang merugikan orang-orang di sekitarnya.
Baca: Alphabet Inc PHK 12 Ribu Karyawan
Akibat buruk favoritisme
1. Kecemburuan
Mengutip Indeed, tindakan pilih kasih atau favoritisme menimbulkan kecemburuan terhadap orang yang diperlakukan secara pilih kasih. Misalnya, atasan yang pilih kasih dengan salah satu karyawan menyebabkan kebencian rekan kerja lainnya. Kecemburuan antarkaryawan itu yang mempengaruhi konflik yang tidak profesional di lingkungan kerja atau kantor.
2. Kehilangan rasa hormat terhadap orang lain
Seseorang yang memberikan perlakuan pilih kasih terhadap beberapa atau salah satu karyawannya memunculkan rasa tidak dihargai atau dihormati. Misalnya, kehilangan rasa hormat dengan pimpinan menyebabkan karyawan kehilangan minat untuk mengikuti arahan.
3. Motivasi dan produktivitas menurun
Perilaku favoritisme menyebabkan semangat dan produktivitas seseorang menurun. Sebab, bermula dari rasa kecewa merasa usaha atau keberadaannya tidak dihargai. Seiring waktu, kondisi itu makin buruk karena mengganggu mental, seperti frustrasi atau depresi karena menganggap dirinya tidak berharga. Korban dari perilaku favoritisme mendorong perilaku negatif, seperti melukai diri hingga tindakan kriminal.
Baca: Apple Dikabarkan PHK Karyawan Lewat Surat Elektronik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
