Ditolak Banyak Negara, Ini Dampak Buruk Sunat Perempuan

Para kerabat perempuan sibuk mendandani anak-anak perempuan untuk mengikuti Henauka Wowine di Desa Pajam, Kaledupa, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, 17 eptember 2017. Anak-anak perempuan yang mengikuti Henauka Wowine adalah anak-anak yang sudah disunat dan gadis-gadis yang sudah mengalami masa pubertas sehingga dinilai siap untuk menikah. ANTARA FOTO f
Para kerabat perempuan sibuk mendandani anak-anak perempuan untuk mengikuti Henauka Wowine di Desa Pajam, Kaledupa, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, 17 eptember 2017. Anak-anak perempuan yang mengikuti Henauka Wowine adalah anak-anak yang sudah disunat dan gadis-gadis yang sudah mengalami masa pubertas sehingga dinilai siap untuk menikah. ANTARA FOTO f

TEMPO.CO, Jakarta - Praktik sunat perempuan masih banyak dilakukan masyarakat Indonesia.  Data UNICEF melaporkan, 49% anak perempuan usia 0 hingga 14 tahun mengalami sunat perempuan. Mirisnya, dalam 8 dari 10 kasus sunat perempuan, orangtua jadi pihak yang merekomendasikan anak perempuannya menjalani sunat. Perdebatan soal sunat perempuan masih belum menemui titik terang. Dalam dunia medis, praktik ini dinilai sarat manfaat. Sedangkan di Indonesia, praktik sunat masih dilanggengkan dan masih mempercayai bahwa organ kelamin perempuan dianggap kotor bila tidak disunat.  

Menurut WHO praktik FGM (Female Genital Mutilation) atau sunat perempuan dinilai sebagai bentuk diskriminasi terhadap anak perempuan. Seringkali praktik itu dilakukan pada tanpa persetujuan anak perempuan.

Sunat perempuan juga dianggap melanggar hak seseorang atas kesehatan, keamanan dan integritas fisik, termasuk hak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat, juga hak untuk hidup ketika prosedur tersebut mengakibatkan kematian. WHO bahkan mendesak penyedia layanan kesehatan untuk tidak melakukan sunat perempuan. 

Baca: Penyesalan Seorang Ayah di Jawa Barat yang Mengkhitankan Putrinya

WHO memastikan, sunat perempuan tidak memiliki manfaat kesehatan dan malah merugikan perempuan. Sebab, terdapat tindakan pengangkatan dan kerusakan jaringan genital wanita yang sehat dan normal dalam praktk itu. Sunat perempuan dianggap mengganggu fungsi tubuh. 

Dampak kesehatan yang bisa saja timbul dari sunat perempuan meliputi pendarahan yang berlebihan, pembengkakan jaringan kelamin, demam, infeksi misalnya tetanus, masalah kencing, cedera pada jaringan genital hingga kematian.

Sedangkan komplikasi jangka panjang sunat perempuan dapat meliputi masalah kencing, masalah pada vagina, nyeri haid, jaringan parut dan keloid, masalah seksual seperti nyeri saat berhubungan badan, peningkatan risiko komplikasi persalinan. 

Di sisi lain, menurut laman publikasi Universitas Islam Negeri Banten terdapat beberapa alasan atas pembenaran praktik penyunatan perempuan. Untuk alasan kesehatan, organ kelamin perempuan bagian luar itu dianggap kotor. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penyunatan atau pembuangan organ yang dianggap kotor. Sebagian orang menganggap sunat perempuan memiliki manfaat sebagaimana seperti sunat yang dilakukan pada laki-laki. 

Lalu, alasan seksual perempuan yang diyakini dapat mengendalikan nafsu perempuan. Terdapat sebuah kepercayaan bahwa nafsu seksual perempuan lebih besar daripada laki-laki. Oleh karena itu, penyunatan dianggap dapat membantu perempuan menjaga kesuciannya dan mencegah aib untuk keluarganya.

NOVITA ANDRIAN

Baca: Sunat Perempuan, praktik yang masih sering terjadi: 'Saya menjerit kesakita'

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








Tuntut UU Anti Deforestasi Dicabut, Petani Sawit Sebut Bakal Boikot Produk Uni Eropa

1 hari lalu

Puluhan petani sawit melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Kedutaan Besar Uni Eropa di Jakarta, Rabu 29 Maret 2023. Mereka menuntut pencabutan Undang-Undang Anti Deforestasi Uni Eropa yang berdampak pada harga sawit di tingkat petani. Tempo/Amelia Rahima Sari.
Tuntut UU Anti Deforestasi Dicabut, Petani Sawit Sebut Bakal Boikot Produk Uni Eropa

Petani sawit yang tergabung dalam sejumlah asosiasi menyatakan akan memboikot produk Uni Eropa.


Obesitas Bisa karena Keturunan, Bagaimana Peran Ibu?

3 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas. Nursenaomi.com
Obesitas Bisa karena Keturunan, Bagaimana Peran Ibu?

Penelitian di Inggris menemukan ibu dengan kelebihan berat badan berisiko menurunkan obesitas pada anak.


Brooke Shields Kerap Mendapat Saran Fashion Terkini dari Kedua Putrinya

13 hari lalu

Brooke Shields dan kedua putrinya Grier dan Rowan Henchy. Instagram.com/@brookeshields
Brooke Shields Kerap Mendapat Saran Fashion Terkini dari Kedua Putrinya

Kedua ana perempuan Brooke Shields ingin melihat dirinya memakai pqkaian yang lebih keren


Menggugah Pelindungan Kelompok Rentan dari Diskriminasi

15 hari lalu

Menggugah Pelindungan Kelompok Rentan dari Diskriminasi

MPR menggelar Diskusi Terbuka memperingati Zero Discrimination Day dan Women's International Day.


Islamofobia Sebabkan Pekerja Muslim Memilih Tinggalkan Prancis

15 hari lalu

Seorang wanita mengenakan hijab dan masker pelindung berjalan di alun-alun Trocadero dekat Menara Eiffel di Paris, Prancis, 2 Mei 2021. Foto diambil pada 2 Mei 2021. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Islamofobia Sebabkan Pekerja Muslim Memilih Tinggalkan Prancis

Islamofobia di Prancis mendorong pekerja profesional Muslim sangat terampil mencari peluang kerja dalam masyarakat yang lebih toleran


Kondisi Trauma Karier Tersebab Tekanan Lingkungan Kerja

20 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Kondisi Trauma Karier Tersebab Tekanan Lingkungan Kerja

Trauma karier kondisi seseorang mengalami tekanan dan kesulitan yang berlebihan dalam pekerjaan.


Masih Punya Embrio Beku Paris Hilton Ingin Anak Perempuan

31 hari lalu

Paris Hilton bersama suaminya, Carter Reum. Foto: Instagram/@parishilton
Masih Punya Embrio Beku Paris Hilton Ingin Anak Perempuan

Paris Hilton mulai membuat embrio dengan suaminya Carter Reum selama lockdown COVID-19


Kaitan Musik dan Aktivitas Seksual Menurut Psikolog

34 hari lalu

Ilustrasi bercinta. shutterstock.com
Kaitan Musik dan Aktivitas Seksual Menurut Psikolog

Psikolog ungkap musik mampu meningkatkan suasana hati dan kepercayaan diri, membantu pasangan fokus pada aktivitas seksual.


Pelaku Pelecehan Seksual di Transjakarta Ditangkap, Apriastini: Siapa Pun Pelakunya Harus Ditindak

36 hari lalu

Sikap Transjakarta Menangani Kasus Pelecehan Seksual di Armadanya
Pelaku Pelecehan Seksual di Transjakarta Ditangkap, Apriastini: Siapa Pun Pelakunya Harus Ditindak

Transjakarta mengatakan pelaku pelecehan seksual di dalam bus Transjakarta rute Monas-Pulogadung pada Senin malam kemarin telah ditangkap polisi.


Kasus Kebencian Pada Perempuan Dipicu Misoginis, Ini Penyebabnya

44 hari lalu

Seoarang aktifis perempuan memegang sapnduk save our Sisters saat aksi solidaritas untuk YY di bawah jembatan Fly Over, Makassar, Sulawesi Selatan, 4 Mei 2016. Menurut data mereka kasus kekerasan seksual naik menjadi peringkat kedua keseluruhan kasus terhadap perempuan .TEMPO/Iqbal Lubis
Kasus Kebencian Pada Perempuan Dipicu Misoginis, Ini Penyebabnya

Misoginis dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat kini, baik di dunia nyata maupun sosial media. Simak penyebab seseorang menjadi misoginis.