Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eskapisme: Ketika Seseorang Memilih Melarikan Diri dari Kenyataan

image-gnews
Ilustrasi liburan (freepik.com)
Ilustrasi liburan (freepik.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Escapism atau eskapisme diartikan sebagai pelarian dari kenyataan. Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia, eskapisme kehendak atau kecenderungan menghindar dari kenyataan dengan mencari hiburan dan ketenteraman di dalam khayal atau situasi rekaan.

Apa itu eskapisme?

Arti eskapisme ada beragam. Mengutip Mobility, beberapa rumusan tentang eskapisme menggambarkan tindakan melarikan diri dalam fantasi atau imajinasi. Arti lainnya juga bisa kerinduan terhadap hiburan dan mengalihkan perhatian.

Intinya, eskapisme tindakan mengesampingkan dunia nyata untuk sementara waktu demi realitas yang berbeda. Pelarian dari aspek kehidupan sehari-hari yang dianggap tidak menyenangkan.

Baca: Dampak Buruk Akibat Mengalami Ghosting

 
Kata eskapisme biasa digunakan oleh psikolog dan peneliti media dalam mempelajari konsep melarikan diri dari kenyataan. Beralih kepada kenyataan lain juga terbukti dapat memberikan pelajaran juga hiburan.

Manusia secara khusus mencari peluang untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari untuk sementara waktu. Peluang yang memungkinkan untuk bersantai, melupakan masalah, mendapat kelonggaran dari emosi yang tidak menyenangkan dan sebagai gantinya mengalami perasaan lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Eskapisme tak hanya memberi kita kesempatan untuk mengalihkan perhatian, tapi juga menebus ambisi yang tidak terpenuhi. Eskapisme juga perlu diwaspadai batas antara pemulihan dan distraksi.

Mengutip Healthline, umumnya eskapisme dikategorikan sebagai gangguan serius jika berlangsung dalam jangka panjang atau berlebihan. Eskapisme berkemungkinan masih wajar saat sesekali saja.

Faktor yang memicu eskapisme

1. Ketika tantangan dalam hidup ada di tingkat yang kurang tepat, seperti perasaan kewalahan atau tingkat stres yang tinggi. Tapi bisa juga kurangnya tantangan atau kebosanan yang signifikan.

2. Saat merasa sebagai individu tidak cocok dengan dunia yang lebih luas atau dalam masa keluar dari zona nyaman.

3. Ketika tidak bahagia tetapi tak mencari cara untuk mengubah sesuatu.

4. Mengikuti pengalaman sulit yang membuat kewalahan di tingkat psikologis dan emosional.

Baca: PTSD Rentan Memicu Sikap Waspada Berlebihan Saat Teringat Trauma atau Hyperarousal

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Psikolog buat yang Suka Melampiaskan Stres dengan Makan

2 hari lalu

Ilustrasi wanita makan burger. TEMPO/Subekti
Saran Psikolog buat yang Suka Melampiaskan Stres dengan Makan

Psikolog mengatakan jika ingin makan saat stres, orang harus memahami apakah dorongan itu disebabkan lapar atau pelampiasan.


Lupakan Cinta Tak Berbalas dengan Cara Berikut

5 hari lalu

Ilustrasi wanita bersedih. shutterstock.com
Lupakan Cinta Tak Berbalas dengan Cara Berikut

Jika merasakan pedihnya cinta tak berbalas, coba lakukan empat hal ini agar lebih ikhlas menerimanya.


Kumpul Keluarga saat Liburan Bikin Stres, Pakar Bagi Cara Mengatasi

5 hari lalu

Ilustrasi makan bersama keluarga besar. shutterstock.com
Kumpul Keluarga saat Liburan Bikin Stres, Pakar Bagi Cara Mengatasi

Apapun pemicunya, pakar membagi lima tips untuk mengurangi kecemasan dan stres saat kumpul keluarga di masa liburan.


Alasan Kita Tak Harus Menjaga Perasaan Orang Lain, Ikuti Kata Hati

8 hari lalu

Ilustrasi pasangan berbincang santai. Foto: Freepik.com/Our-Team
Alasan Kita Tak Harus Menjaga Perasaan Orang Lain, Ikuti Kata Hati

Terus menjaga perasaan orang lain sementara hati menanggung beban juga tidak baik dampaknya. Coba lakukan hal ini.


Waspada Gangguan Mental yang Sering Dialami Caleg Gagal di Pemilu

10 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Waspada Gangguan Mental yang Sering Dialami Caleg Gagal di Pemilu

Pemilu semakin dekat, para caleg yang gagal di pemilu rawan alami gangguan mental, terutama stres dan depresi.


Tak Mudah Merawat Orang Sakit, Ini Cerita Jadi "Caregiver" Penyandang Kanker

13 hari lalu

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS
Tak Mudah Merawat Orang Sakit, Ini Cerita Jadi "Caregiver" Penyandang Kanker

Putri dari Indro Warkop Hada Kusumonegoro membagikan pengalamannya menjadi orang yang merawat anggota keluarga sedang sakit atau "caregiver".


Psikolog Sebut Penyebab Perempuan Rentan Alami Kekerasan

15 hari lalu

Ilustrasi KDRT. radiocacula.com
Psikolog Sebut Penyebab Perempuan Rentan Alami Kekerasan

Ada beberapa faktor yang menyebabkan perempuan lebih rentan menjadi korban kekerasan. Berikut penjelasan psikolog.


Kesepian, Bukan Kondisi Fisik tapi Mental

15 hari lalu

Ilustrasi kesepian. shutterstock.com
Kesepian, Bukan Kondisi Fisik tapi Mental

Kesepian dalam psikologi bukan berarti kesendirian


7 Penyebab Rambut Rontok

16 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan rambut rontok dan kusut. Freepik.com
7 Penyebab Rambut Rontok

Penting untuk memahami berbagai penyebab rambut rontok yang mungkin menjadi pemicu.


8 Cara Sederhana Mencegah Stres

16 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
8 Cara Sederhana Mencegah Stres

Berikut ini adalah beberapa cara sederhana untuk mencegah stres dalam kehidupan sehari-hari.