Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Air Kelapa Bisa Redakan Ruam Campak?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi air kelapa. shutterstock.com
Ilustrasi air kelapa. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang juga spesialis anak dan konsultan penyakit infeksi dan tropis anak Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K), menjelaskan ruam campak bisa diredakan dengan minum air kelapa hanya mitos.

"Jadi itu mitos. Tapi fakta sebetulnya campak itu melibatkan juga organ tubuh yang ada lendir, selaput lendir, jadi ke saluran cerna. Kalau saluran cerna terkena infeksi maka reaksi tubuh ingin mengeluarkan benda asing itu dari saluran cernanya," jelas Hinky. "Jadi, makanan yang masuk enggak dicerna dengan baik, langsung keluar. Kepadatan fesesnya belum terbentuk, sudah keluar, jadi cair. Kadang juga muntah, reaksi tubuh untuk mengeluarkan benda asing itu sehingga bisa kekurangan cairan." 

Akibat kekurangan cairan maka cairan yang setara untuk menggantikannya adalah air kelapa sebab mengandung elektrolit serta gula sehingga jika mengonsumsi air kelapa maka cukup membantu.

"Cairan yang kira-kira setara, cairan yang keluar dari usus, baik dari atas maupun dari bawah, itu setara dengan air kelapa. Air kelapa itu ada elektrolitnya, ada gulanya juga. Jadi, kalau anaknya bisa minum, mau minum, itu menolong, bisa bermanfaat," papar Hinky.

Bukan obat ruam
Namun, air kelapa bukanlah semata-mata obat untuk meredakan ruam sehingga minum air kelapa tidak diwajibkan saat sedang campak. "Yang tepat adalah larutan gula garam. Kalau dia enggak mau makan dan minum, harus diinfus. Namun, larutan gula garam bisa diganti apabila tersedia air kelapa, kalau anaknya mau," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hinky juga memaparkan saat mengalami campak, pasien tidak perlu menjalani diet khusus kecuali apabila disertai diare. Akan tetapi saat mengalami campak, Hinky menyarankan agar mengonsumsi makanan yang berprotein, bervitamin, dan memiliki kandungan lemak yang baik.

"Kalau campak sebenarnya tidak diperlukan diet khusus. Tapi kalau anak kena campak itu sakitnya berat. Biasanya nafsunya jadi berkurang juga. Secara umum tidak ada diet khusus kecuali diare, itu memang harus diberi makanan khusus yang mudah dicerna," terangnya. "Yang jelas dianjurkan makan makanan yang berprotein, harus ada vitaminnya, harus ada mineralnya, harus ada lemaknya. Jadi enggak ada diet khusus untuk penderita campak."

Baca juga: Manfaat Air Kelapa Hijau bagi Kesehatan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO Sebut Wabah Penyakit di Gaza Bisa Lebih Mematikan daripada Bom

2 jam lalu

Warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel terbaring di lantai saat mereka dibantu di rumah sakit Indonesia setelah rumah sakit Al Shifa tidak berfungsi di tengah serangan darat Israel, di utara Jalur Gaza 16 November 2023. REUTERS/Fadi Alwhidi
WHO Sebut Wabah Penyakit di Gaza Bisa Lebih Mematikan daripada Bom

Penyakit dapat membunuh lebih banyak orang dibandingkan bom jika sistem kesehatan Jalur Gaza tidak diperbaiki.


7 Khasiat Air Kelapa Campur Madu

5 hari lalu

Ilustrasi susu dan air kelapa. Shutterstock
7 Khasiat Air Kelapa Campur Madu

air kelapa dikenal sebagai minuman sehat dengan banyak manfaat


Selain DBD, Ini 3 Penyakit Berbahaya pada Musim Pancaroba

11 hari lalu

Sejumlah anak menutup hidung saat petugas Dinas Kesehatan melakukan pengasapan di salah satu rumah di Desa Pataruman, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (27/11). Sekitar 124 warga dari dua RT di Desa ini terkena demam Chikungunya. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Selain DBD, Ini 3 Penyakit Berbahaya pada Musim Pancaroba

Indonesia sudah memasuki musim pancaroba dari musim kemarau ke hujan. Kedatangan musim pancaroba juga memicu munculnya 3 penyakit berbahaya selain DBD


Alami Masalah Kulit yang Tidak Biasa, Waspadai Cacar Monyet

21 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Alami Masalah Kulit yang Tidak Biasa, Waspadai Cacar Monyet

Jika mengalami kelainan kulit namun diduga bukan alergi atau inflamasi biasa seperti dermatitis harus curiga terkena cacar monyet.


Siap-siap 8 Penyakit yang Rutin Muncul Saat Musim Hujan

22 hari lalu

Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
Siap-siap 8 Penyakit yang Rutin Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan telah tiba, beragam penyakit pun mengintai. Inilah 8 penyakit yang sering muncul saat musim hujan antara lain flu dan leptospirosis.


Waspdai Leptospirosis dan Diare di Musim Pancaroba

24 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Waspdai Leptospirosis dan Diare di Musim Pancaroba

Pakar kesehatan mengingatkan leptospirosis perlu diwaspadai selama musim pancaroba. Penyakit apa lagi yang perlu diwaspadai?


Air Kelapa vs Jus Buah, Mana yang Lebih Baik?

24 hari lalu

Ilustrasi jus buah (Pixabay.com)
Air Kelapa vs Jus Buah, Mana yang Lebih Baik?

Pilihan antara air kelapa dan jus buah bergantung pada kebutuhan dan preferensi kesehatan spesifik Anda.


Gejala Mpox Bervariasi, Ini Penjelasan Spesialis Patologi Klinik di Depok

25 hari lalu

Sejumlah orang menunggu untuk divaksinasi di sebuah lokasi vaksinasi cacar monyet di New York, Amerika Serikat (AS), 14 Juli 2022. AS meningkatkan kapasitas tes dan pasokan vaksin untuk mengatasi wabah cacar monyet seiring lebih dari 1.000 kasus terkonfirmasi telah dilaporkan secara nasional. Xinhua/Michael Nagle
Gejala Mpox Bervariasi, Ini Penjelasan Spesialis Patologi Klinik di Depok

Bersama lebih dari 20 kasus positif yang terdeteksi di Jakarta, sebanyak lima laporan terkait cacar monyet (mpox) juga masuk di wilayah Kota Depok.


Bapak-Anak Mati Membusuk di Rumahnya di Koja, Tetangga: Sempat Sakit dan Cari Obat Diare

30 hari lalu

Istri HR, NP ditemukan di sofa dan anaknya, ADA ditemukan di kamar bersama adiknya, AQ yang sudah meregang nyawa. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Bapak-Anak Mati Membusuk di Rumahnya di Koja, Tetangga: Sempat Sakit dan Cari Obat Diare

Sebuah rumah di Koja, Jakarta Utara, di mana ditemukan jasad bapak-anak telah membusuk di dalamnya dikenal tertutup oleh tetangganya.


Bagaimana Penularan Cacar Monyet, Apa Gejala Monkeypox?

34 hari lalu

Laki-laki, 38 tahun, asal Nigeria, positif menderita penyakit monkeypox. Sumber: The Straits Times
Bagaimana Penularan Cacar Monyet, Apa Gejala Monkeypox?

Kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia bertambah. Menurut Kemenkes, per 22 Oktober 2023, terkonfirmasi 7 kasus monkeypox di DKI Jakarta.