Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sindrom Patah Hati Berpotensi Sebabkan Kematian, Ini Pentingnya Mengelola Stres

image-gnews
Ilustrasi patah hati/putus. Shutterstock
Ilustrasi patah hati/putus. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Broken heart syndrome atau dikenal sebagai sindrom patah hati sekilas terdengar remeh. Namun sejatinya sindrom ini memiliki komplikasi yang fatal, bahkan bisa berpotensi pada sakit jantung dan kematian. Apakah penyebabnya? 

Apa Itu Broken Heart Syndrome?

Sindrom patah hati atau dikenal sebagai sindrom takotsubo adalah bentuk gagal jantung yang tiba-tiba. Sindrom ini diperkirakan dipicu oleh peristiwa kehidupan yang negatif, seperti ketakutan, kesedihan, atau konflik. 

Selain itu,  sindrom yang di barat disebut sebagai broken heart syndrome ini juga identik dengan kondisi melemahnya ventrikel sebelah kiri, ruang pemompaan utama jantung. Mengutip Harvard Health Publishing, kondisi ini biasanya terjadi akibat dari stres emosional atau fisik yang parah, seperti penyakit mendadak, kehilangan orang yang dicintai, kecelakaan serius, atau bencana alam seperti gempa bumi. 

Kondisi Sindrom patah hati biasanya terjadi sementara. Tapi beberapa orang mungkin terus merasa tak enak badan setelah jantungnya sembuh. Mengutip Cleveland Clinic, orang dengan sindrom patah hati mungkin mengalami nyeri dada mendadak atau mengira mereka mengalami serangan jantung. Sindrom patah hati hanya mempengaruhi sebagian dari jantung. Ini secara singkat mengganggu cara jantung memompa darah. Ha itu memicu sejumlah komplikasi, yaitu:

a. Ruptur ventrikel kiri (dinding bebas) jantung.

b. Penyumbatan aliran darah dari ventrikel kiri.

c. Gagal jantung (jantung Anda tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh Anda).

d. Bekuan darah di dinding ventrikel kiri.

e. Obstruksi saluran keluar ventrikel kiri.

f. Syok kardiogenik.

g. Blok atrioventrikular lengkap.

h. Kematian.

Penyebab Sindrom Patah Hati

Baca: Sindrom Patah Hati: Gangguan Fungsi Jantung Dipengaruhi Stres Emosional  

Melansir dari mayoclinic.com, penyebab pasti sindrom patah hati masih tidak jelas. Diperkirakan bahwa lonjakan hormon stres, seperti adrenalin, dapat merusak jantung beberapa orang untuk sementara. Bagaimana hormon-hormon ini bisa melukai jantung atau apakah ada hal lain yang bertanggung jawab tidak sepenuhnya jelas.

Pemerasan sementara arteri besar atau kecil di jantung mungkin berperan. Orang yang mengalami sindrom patah hati juga mungkin mengalami perubahan struktur otot jantung.

Umumnya, sindrom patah hati sering didahului dengan peristiwa fisik atau emosional yang intens. Apa pun yang menyebabkan respons emosional yang kuat dapat memicu kondisi tersebut. Contohnya termasuk:

a. Penyakit mendadak seperti serangan asma atau infeksi COVID-19.

b. Operasi besar.

c. Patah tulang tiba-tiba.

d. Kematian orang yang dicintai atau kehilangan lainnya.

Meskipun jarang, penggunaan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan sindrom patah hati. Mereka termasuk:

a) Obat darurat yang digunakan untuk mengobati reaksi alergi parah atau serangan asma parah.

b) Beberapa obat digunakan untuk mengobati kecemasan.

c) Dekongestan hidung digunakan untuk mengobati hidung tersumbat.

d) Obat perangsang ilegal, seperti methamphetamine dan kokain.

Selalu beri tahu penyedia layanan kesehatan Anda tentang obat-obatan yang Anda minum, termasuk yang dibeli tanpa resep. Saat memulai pengobatan baru, bicarakan dengan penyedia Anda tentang potensi risiko dan efek sampingnya.

Ragam bahaya Sindrom Patah Hati

Masih menurut laman Mayo Clinic, sindrom patah hati memiliki beragam faktor risiko. Antara lain: 

a. Gender, sindrom patah hati lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.

b. Usia, kebanyakan orang yang mengalami sindrom patah hati berusia lebih dari 50 tahun.

c. Kondisi kesehatan jiwa, orang yang memiliki atau mengalami kecemasan atau depresi mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom patah hati.

Kebanyakan orang yang mengalami sindrom patah hati umumnya cepat pulih dan tidak memiliki efek jangka panjang. Namun terkadang kondisi tersebut terjadi lagi. Ini disebut kardiomiopati takotsubo berulang. 

Adapun komplikasi yang bisa terjadi akibat sindrom pata hati, meliputi:

a. Ruptur ventrikel kiri (dinding bebas) jantung.

b. Penyumbatan aliran darah dari ventrikel kiri.

c. Gagal jantung (jantung Anda tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh Anda).

d. Bekuan darah di dinding ventrikel kiri.

e. Obstruksi saluran keluar ventrikel kiri.

f.  Syok kardiogenik.

g. Blok atrioventrikular lengkap.

h. Kematian.

Pencegahan Sindrom Patah Hati

Untuk mencegah episode lain dari sindrom patah hati, banyak penyedia layanan kesehatan merekomendasikan pengobatan jangka panjang dengan beta blocker atau obat serupa. Obat-obatan ini memblokir efek berbahaya dari hormon stres pada jantung.

Karena stres kronis dapat meningkatkan risiko sindrom patah hati, Anda dapat mengambil sejumlah cara untuk mengelola stres emosional dapat meningkatkan kesehatan jantung dan dapat membantu mencegah sindrom patah hati. 

DANAR TRIVASYA FIKRI 

Baca: Penjelasan Sains tentang Rasa Sakit Akibat Patah Hati 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

1 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

2 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

2 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

2 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

3 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

8 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

9 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

12 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan