TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, meminta orang tua mewaspadai popok yang tetap kering dalam jangka waktu tertentu pemakaian pada anak.
"Kami minta orang tua pantau kondisi anaknya saat dalam proses pengobatan. Kalau demam biasanya beri cairan yang cukup pada anak hingga memastikan kalau minumnya cukup, dia bisa buang air kecil. Tetapi kalau popok kering itu sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit," kata Nadia.
Menurutnya, salah satu gejala spesifik pada peristiwa keracunan obat sirup adalah kesulitan buang air kecil yang menandai adanya risiko kerusakan pada ginjal. Jika mendapati kondisi tersebut, Nadia mengimbau orang tua tidak menunggu kondisi perut anak kembung hingga sakit perut.
"Kalau kelihatan sudah seharian pipis anak sedikit sekali, atau kalau sehari bisa tiga kali ganti popok, tetapi ini hanya sekali, maka harus waspada," imbaunya.
Waspadai gejala gagal ginjal akut
Nadia mengatakan gagal ginjal akut memiliki karakter perburukan gejala yang sangat cepat. Selain sulit buang air kecil, gejala lain adalah demam, batuk, dan pilek.
"Yang paling spesifik adalah frekuensi buang air kecil yang berkurang sangat cepat progresifnya, dari yang semula sedikit-sedikit, lama-lama tidak bisa. Tidak lama kemudian, terjadi penurunan kesadaran. Bahkan, tindakan medis cuci darah tidak ada perbaikannya," jelasnya. "Sakit gagal ginjal pada umumnya berlangsung dalam interval bulanan sampai kerusakan ginjal terjadi. Kalau gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) hanya membutuhkan waktu 10-14 hari sejak gejala demam dan sulit buang air kecil."
Buat masyarakat yang mengalami gejala serupa, ia meminta untuk segera mengakses pelayanan medis di fasilitas kesehatan terdekat. "Jangan membeli obat sirup secara mandiri di apotek dan toko obat di pasaran. Segera bawa ke fasyankes terdekat untuk memperoleh resep yang tepat dari tenaga medis," tegasnya.
Baca juga: Muncul Kasus Baru Gagal Ginjal Akut, Pakar Sebut Bukti Deteksi Dini Lemah