TEMPO.CO, Jakarta -Mendengkur terdengar seperti pernapasan berisik yang terjadi saat tidur, dan ini telah menjadi masalah yang sangat umum. Sekitar 25% orang, menurut laman verywellhealth, terbiasa mendengkur.
Pria mendengkur lebih banyak dari wanita, 4 dari setiap 10 pria mendengkur, dibandingkan dengan kira-kira 3 dari 10 wanita. Terkadang mendengkur tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang memerlukan perhatian.
Mendengkur memiliki banyak penyebab, termasuk obesitas dan variasi anatomi yang memengaruhi saluran udara bagian atas. Hal ini menjadi hasil dari getaran jaringan lunak saluran udara bagian atas dan sering dikaitkan dengan obstruksi (penyumbatan) aliran udara.
Faktor-faktor yang umumnya berkontribusi terhadap mendengkur, seperti alkohol dan obat penenang lainnya, kelebihan berat badan, tidur terlentang, pilek, polip hidung, alergi, kelemahan otot karena usia, uvula yang lebih besar, cedera hidung, dan perokok. Pria lebih mungkin mendengkur daripada wanita, karena struktur otot yang berbeda di leher dan tenggorokan, serta faktor hormonal.
Faktor Terjadi Dengkuran
Namun, itu tidak berarti membuat dengkuran lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Para peneliti menemukan kecenderungan mendengkur bergantung pada hormon dan distribusi lemak dalam tubuh. Melansir dari goodrx, berikut faktor-faktor yang bergantung pada dengkuran :
- Anatomi
Baca Juga:
Ketika jaringan lunak pada saluran napas bagian atas kolaps, itu menghasilkan getaran saat udara melewati saluran yang lebih kecil. Pria biasanya memiliki saluran napas bagian atas yang lebih panjang dan langit-langit mulut yang lebih besar, sehingga cenderung runtuh dan menimbulkan dengkuran.
- Lemak Tubuh
Pria cenderung mendapatkan lemak di organ di bagian atas tubuh mereka, terutama pada tubuh dan perut. Hal ini memengaruhi pernapasan dan menyebabkan dengkuran, dan juga menjadi salah satu alasan mengapa dengkuran pada wanita meningkat selama kehamilan dan menopause, karena kenaikan berat badan lebih banyak terjadi pada bagian tengah tubuh.
- Hormon
Faktor lain yang mendasari perbedaan jenis kelamin, serta kemungkinan wanita mendengkur selama kehamilan dan setelah menopause. Para peneliti meyakini, progesteron dan estrogen membantu mencegah kolaps saluran napas bagian atas. Namun, karena progesteron juga merangsang pernapasan, perubahan, kadarnya dapat menyebabkan gangguan.
- Gaya Hidup
Tembakau meningkatkan dengkuran pada wanita, sedangkan alkohol menjadi faktor dengkuran bagi pria. Lebih banyak orang dewasa yang minum alkohol daripada merokok, jadi semua minuman ini dapat menyebabkan lebih banyak pria mendengkur.
Mitos tentang pria yang mendengkur dapat menyebabkan kurangnya diagnosis masalah kesehatan tertentu, namun nyatanya wanita mungkin sering salah didiagnosis dengan depresi atau ketidakseimbangan hormon lain. Itu yang mengakibatkan insomnia. Padahal sebenarnya mereka menderita sleep apnea.
BALQIS PRIMASARI
Pilihan editor : Tips Kembali Tidur Nyenyak Setelah Terbangun Tengah Malam
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.