Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arti Kata FWB dalam Bahasa Gaul dan Risiko yang Wajib Diwaspadai

image-gnews
Ilustrasi pasangan bercinta. Shutterstock
Ilustrasi pasangan bercinta. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah FWB kerap dipergunakan oleh pengguna media sosial khususnya dari kalangan anak muda. Bahkan hal tersebut juga dianggap tren dan dijadikan panduan untuk menjalani hubungan percintaan tanpa komitmen. Lantas, sebenarnya apa arti kata FWB dalam bahasa gaul? Ketahui jawabannya dari uraian di bawah ini.

Arti Kata FWB

Menurut Kamus Cambridge, FWB adalah singkatan dari friends with benefits. Istilah ini digunakan untuk menyebut hubungan pertemanan dengan keuntungan. Keuntungan yang dimaksud mengarah kepada kegiatan seksual. Dengan persyaratan tidak ada keinginan untuk merajut ikatan lebih erat, melainkan hanya urusan hubungan seksual. Bagi sejumlah orang, fenomena ini tidak ada bedanya dengan seks bebas yang kerap dijadikan tren oleh anak muda.

Psychology Today menjelaskan bahwa FWB tidak hanya sebatas pergaulan bebas yang berakhir pada hubungan intim. Ada banyak hubungan friends with benefits yang lebih beragam. Beberapa orang memilih cara ini untuk menguji coba komitmen di masa depan. Atau memanfaatkannya sebagai peluang untuk keluar dari percintaan yang eksklusif.

Arti kata FWB untuk beberapa lainnya disebut hanyalah hubungan seks tanpa terbawa perasaan. Namun, ada pula yang dengan terbuka menjadi teman tulus dan peduli secara emosional satu sama lain. Maka dari itu, motivasi perilaku FWB bisa berbeda-beda.

Pada jurnal Psikologi Teori dan Terapan karya Dewi dan Sumantri, FWB bertujuan untuk melampiaskan hasrat seksual semata. Dalam menjalankan hubungan ini, pasangan tidak menaruh angan untuk melanjutkan ke jenjang lebih serius, tidak berhak posesif, tidak boleh cemburu, tidak ada komitmen, dan harus saling menjaga kerahasiaan.

Perbedaan FWB dan Pacaran

Dilansir dari laman Health Shots, terdapat 4 aturan FWB yang membedakannya dengan status pacaran, sahabat, maupun cinta satu malam (one-night stand), antara lain:

1. Niat

Pakar hubungan Rishi Matur mengemukakan bahwa friends with benefits terlaksana apabila kedua belah pihak memiliki niat yang jelas. Jika salah satu diantaranya menginginkan interaksi romantis dan hubungan jangka panjang, tentu akan merugikan lantaran harapan dari aktivitas FWB hanya sementara.

2. Fokus Menjadi Teman

Dalam aturan FWB, tidak ada ketentuan batasan minimal seseorang dapat bertahan. Ketika salah satunya ingin mengakhiri status FWB, maka tidak dipermasalahkan. Maka dari itu, memastikan jalinan pertemanan berjalan dengan baik sangatlah diperlukan.

3. Berpikir Realistis

Bukan karena seseorang sering melakukan kontak fisik, maka dia akan selalu ada dan hadir untuk Anda. Sangat disarankan untuk menyudahi hubungan apabila salah satunya mendambakan percintaan lebih lanjut.

4.  Keterlibatan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perbedaan FWB dan pacaran selanjutnya ialah sejauh mana seseorang masuk ke dalam kehidupan teman dengan keuntungannya tersebut. Jika ada perasaan lebih kuat yang timbul, segera mundur dan kembali ingat tujuan di awal.

Bahaya dan Risiko dari FWB

Terdapat sejumlah kerugian yang dihasilkan dari aktivitas friends with benefits, yaitu:

1. Ketidakpuasan Emosional

Seperti disinggung sebelumnya, apabila pada aturan FWB menetapkan batasan untuk tidak melibatkan perasaan lebih dalam. Dari penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, sebanyak 91,8 persen dari 304 partisipan mengalami emosi negatif. Ditandai dengan gejala cemburu, perasaan terluka, hasrat cinta tidak berbalas, sampai kehilangan kepercayaan diri karena masalah seks.

2.  Ancaman Penyakit Menular Seksual

Bahaya FWB yang tak kalah berisiko ialah tertular penyakit pada organ reproduksi. Dikutip dari Medical News Today, kebiasaan bergonta-ganti pasangan seks akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, yaitu kanker serviks, kanker mulut, kanker hati, HPV (human papillomavirus), kanker anus, kanker penis, kanker prostat, hingga HIV/AIDS.

Itulah penjelasan arti kata FWB yang viral di media sosial beserta dampaknya. Tidak hanya berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental, sebagian agama juga melarang tindakan tersebut. Namun, beberapa orang memilih melakukan friends with benefits demi menghindari putus cinta. Bagaimana menurut Anda?

Baca: Friends with Benefit, Sekedar Berteman atau Pacaran?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

MELYNDA DWI PUSPITA | NIA HEPPY LESTARI (CW)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perempuan Tewas Gantung Diri di Jakarta Timur Akibat Putus Cinta

2 hari lalu

Ilustrasi gantung diri. liber.org.uk
Perempuan Tewas Gantung Diri di Jakarta Timur Akibat Putus Cinta

Seorang perempuan tewas gantung diri akibat putus cinta. Tempat kejadian perkara berlokasi di Makasar, Jakarta Timur.


Ingin Tetap Berteman dengan Mantan setelah Putus Cinta, Ini Syaratnya

4 hari lalu

Ilustrasi putus cinta. shutterstock.com
Ingin Tetap Berteman dengan Mantan setelah Putus Cinta, Ini Syaratnya

Buat yang ingin tetap berteman dengan mantan pacar setelah putus cinta, simak saran berikut agar tak salah bersikap dan bertindak.


Cara Mudah Mengusir Sedih karena Putus Cinta,

30 hari lalu

Ilustrasi wanita patah hati atau putus cinta. Freepik.com
Cara Mudah Mengusir Sedih karena Putus Cinta,

Putus cinta bukan akhir segalanya. Ada tiga cara mudah mengatasi rasa sedih karena patah hati setelah putus cinta.


Berapa Lama Patah Hati karena Putus Cinta Bisa Pulih?

34 hari lalu

Ilustrasi putus cinta. Shutterstock.com
Berapa Lama Patah Hati karena Putus Cinta Bisa Pulih?

Kadar patah hati setiap orang setelah putus cinta pasti tidak sama, tergantung penyebab putusnya hubungan. Berapa lama luka hati bisa pulih?


Closure In A Relationship, Apa Artinya dalam Hubungan Asmara?

5 September 2023

Ilustrasi putus cinta. shutterstock.com
Closure In A Relationship, Apa Artinya dalam Hubungan Asmara?

Closure dalam hubungan upaya mendapat ketenangan saat perpisahan


4 Tahap Gejala Penyakit Sifilis, Paling Parah Bisa Merusak Organ Dalam Tubuh

30 Mei 2023

Ilustrasi penyakit kelamin pada pria. Shutterstock
4 Tahap Gejala Penyakit Sifilis, Paling Parah Bisa Merusak Organ Dalam Tubuh

Sifilis memiliki beberapa tahapan yang meliputi tahap primer, tahap sekunder, tahap laten, dan tahap tersier


Cara Melupakan Mantan Pacar yang Sudah Bikin Patah Hati

28 Mei 2023

Ilustrasi putus cinta. Shutterstock.com
Cara Melupakan Mantan Pacar yang Sudah Bikin Patah Hati

Mungkin masih ada rasa rindu pada mantan pacar meski sudah putus cinta. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan agar tidak tenggelam dalam masa lalu.


5 Kiat Mencegah Penularan Sifilis

11 Mei 2023

Ilustrasi ruang perawatan di rumah sakit.
5 Kiat Mencegah Penularan Sifilis

Kementerian Kesehatan atau Kemenkes mencatat, jumlah orang dengan penyakit sifilis meningkat hampir 70 persen sejak 2016 hingga 2022


DAWN Ungkap Kondisi Hubungannya dengan HyunA Setelah Putus

15 April 2023

HyunA dan Dawn (Instagram/@hyunah_aa)
DAWN Ungkap Kondisi Hubungannya dengan HyunA Setelah Putus

DAWN mengaku mencintai HyunA meskipun mereka tidak lagi bersama dan akan mengambil tindakan hukum terhadap penyebar informasi palsu.


Ketahui Peer Pressure pada Anak-anak, Apa yang Harus Dilakukan?

2 April 2023

Ilustrasi anak-anak bermain bersama. shutterstock.com
Ketahui Peer Pressure pada Anak-anak, Apa yang Harus Dilakukan?

Peer pressure merupakan fenomena sosial yang terjadi ketika orang dari kelompok sosial yang sama memengaruhi yang lainnya, termasuk di usia anak-anak.