Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Penyakit Rabies pada Manusia, Bisa Serang Otak hingga Sebabkan Lumpuh

Seekor monyet meminum susu saat akan mengikuti vaksin rabies gratis di Kantor Kecamatan Duren Sawit, Jakarta, Senin, 6 Juni 2022. Vaksinasi yang diberikan secara gratis itu untuk menghindari dan mengantisipasi penyebaran penyakit rabies kepada hewan peliharaan dan mewujudkan DKI Jakarta menjadi wilayah zona bebas rabies. TEMPO/Muhammad Hidayat
Seekor monyet meminum susu saat akan mengikuti vaksin rabies gratis di Kantor Kecamatan Duren Sawit, Jakarta, Senin, 6 Juni 2022. Vaksinasi yang diberikan secara gratis itu untuk menghindari dan mengantisipasi penyebaran penyakit rabies kepada hewan peliharaan dan mewujudkan DKI Jakarta menjadi wilayah zona bebas rabies. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rabies merupakan sebuah penyakit dari virus yang bisa menyerang otak dan sistem saraf manusia. Penyakit ini tergolong berbahaya karena berisiko menyebabkan kematian jika tidak cepat ditangani. Ada beberapa gejala yang dapat dikenali saat seseorang terserang penyakit rabies.

Melansir dari laman Indonesia Baik, rabies berasal dari gigitan, cakaran, air liur hewan yang terinfeksi rabies. Penyakit ini bisa berasal dari hewan terutama pada anjing, kucing, sapi, kambing, dan kuda. Bahkan hewan liar pun bisa menularkan juga, seperti kelelawar, berang-berang, anjing hutan, rubah, monyet, dan rakun.

Virus rabies membutuhkan waktu untuk mencapai otak atau sistem saraf dan mulai menginfeksi. Gejala akibat virus ini muncul sekitar 30 sampai 90 hari setelah penderita tergigit hewan yang terinfeksi rabies. 

Melansir dari laman World Health Organization (WHO), gejala awal rabies meliputi tanda-tanda umum seperti demam, nyeri, dan kesemutan, tusukan, atau sensasi terbakar yang tidak biasa atau tidak dapat dijelaskan di lokasi luka. Saat virus berpindah ke sistem saraf pusat, radang otak dan sumsum tulang belakang yang progresif dan fatal akan berkembang.

Gejala rabies lanjutan atau klinis menunjukkan ciri-ciri gangguan neurologis. Dimana virus telah lebih lanjut menginfeksi sistem saraf sehingga menyebabkan peradangan otak (ensefalitis).

Pada tahap ini, gejala lebih terlihat dan tingkat keparahannya semakin berat. Gangguan yang dialami biasanya mencakup perubahan perilaku yang ekstrem dan tidak menentu, seperti lebih hiperaktif, agresif hingga berhalusinasi.

Ada dua jenis rabies yang dapat menyerang manusia, yaitu:

1. Rabies ganas menyebabkan hiperaktif, perilaku bersemangat, halusinasi, kurangnya koordinasi, hidrofobia (takut air) dan aerofobia (takut angin atau udara segar). Kematian akibat jenis penyakit ini dapat terjadi setelah beberapa hari karena berhentinya jantung dan pernapasan.

2. Rabies paralitik menyumbang sekitar 20 persen dari jumlah total kasus manusia. Bentuk rabies ini tidak terlalu dramatis dan biasanya lebih lama daripada bentuk ganasnya. Jenis ini akan membuat otot berangsur-angsur menjadi lumpuh, mulai dari lokasi luka. Bahkan dapat menyebabkan koma dan perlahan berkembang sampai kematian.

WINDA OKTAVIA

Pilihan Editor:  Jawa Barat Sediakan 55 Ribu Vaksin Rabies Gratis  

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Tiap Hari Ikut Kuliah, Anjing Pelayan Disabilitas Dapat Ijazah Bareng Wisuda Tuannya

32 menit lalu

Justin, seekor anjing, diberi ijazah lulus kuliah bersama tuan yang dilayaninya, Grace Mariani, mahasiswa di Universitas Seton Hall, New Jersey, Amerika Serikat. Foto/twitter
Tiap Hari Ikut Kuliah, Anjing Pelayan Disabilitas Dapat Ijazah Bareng Wisuda Tuannya

Universitas menyatakan merayakan dedikasi si anjing yang bukan hanya membantu tuannya, tetapi juga menghadiri semua kelasnya.


Hingga April 2023 Ada 11 Kasus Kematian karena Rabies, Kemenkes: Segera ke Faskes jika Digigit Anjing

23 jam lalu

Warga bersama hewan peliharaannya yang akan diberikan vaksin pencegahan penyakit rabies di Perkampungan Mangga Dua Selatan Rt 03 / Rw 07, Jakarta Pusat, Selasa 8 Januari 2019. Petugas Hewan sasaran pemberian vaksi ini antara lain: anjing, kucing, musang dan kera. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Hingga April 2023 Ada 11 Kasus Kematian karena Rabies, Kemenkes: Segera ke Faskes jika Digigit Anjing

Sudah ada dua kabupaten yang menyatakan kejadian luar biasa (KLB), rabies yaitu Kabupaten Sikka dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.


WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

6 hari lalu

WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Setelah Covid-19 dinyatakan tidak lagi menjadi penyakit darurat, WHO mewaspadai kemunculan disease X sebagai penyakit baru yang mematikan.


Terinfeksi Malaria Bisa Jadi Faktor Risiko Penyakit Ginjal Akut

8 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Terinfeksi Malaria Bisa Jadi Faktor Risiko Penyakit Ginjal Akut

Acute Kidney Injury (AKI) atau cedera ginjal akut adalah salah satu komplikasi malaria yang dapat muncul.


7 Gejala Anjing Peliharaan Mengalami Infeksi Saluran Kemih

8 hari lalu

Ilustrasi berbagai jenis anjing. shutterstock.com
7 Gejala Anjing Peliharaan Mengalami Infeksi Saluran Kemih

Tidak hanya manusia, anjing juga rentan infeksi saluran kemih


Sebelum Diekspor, India Wajibkan Pengujian Obat Sirup di Laboratorium Pemerintah

11 hari lalu

Logo Marion Biotech. REUTERS/Anushree Fadnavis
Sebelum Diekspor, India Wajibkan Pengujian Obat Sirup di Laboratorium Pemerintah

India mengizinkan ekspor sirup obat batuk setelah pengujian wajib sampel di laboratorium pemerintah, menyusul kematian puluhan anak di Gambia


CDC Serukan Para Dokter Siaga Cacar Monyet Mewabah Lagi

13 hari lalu

Sejumlah orang menunggu untuk divaksinasi di sebuah lokasi vaksinasi cacar monyet di New York, Amerika Serikat (AS), 14 Juli 2022. AS meningkatkan kapasitas tes dan pasokan vaksin untuk mengatasi wabah cacar monyet seiring lebih dari 1.000 kasus terkonfirmasi telah dilaporkan secara nasional. Xinhua/Michael Nagle
CDC Serukan Para Dokter Siaga Cacar Monyet Mewabah Lagi

CDC mengingatkan kembali kalau pada waktu sekarang di tahun yang lalu kasus cacar monyet--sekarang disebut mpox--bermunculan di banyak negara di dunia


7 Gejala Rabies pada Manusia

17 hari lalu

Ilustrasi anjing jenis Rottweiler. Sumber: Getty Images/EyeEm/mirror.co.uk
7 Gejala Rabies pada Manusia

Berikut gejala rabies yang banyak menyebabkan kematian per tahun puluhan ribu manusia di berbagai negara.


5 Tips Memilih Hewan Peliharaan untuk Anak

17 hari lalu

Seorang pemilik hewan peliharaan membawa anjingnya dalam lomba lari untuk amal, di Pasay City, Metro Manila, Filipina, 18 Maret 2023. REUTERS/Lisa Marie David
5 Tips Memilih Hewan Peliharaan untuk Anak

Memilih hewan peliharaan untuk anak tak boleh sembarangan. Berikut tips memilih hewan peliharaan untuk buah hati Anda.


BSI Kena Serangan Ransomware? Pakar Siber Beberkan Cara Menjamin Keamanan Sistem

22 hari lalu

ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com
BSI Kena Serangan Ransomware? Pakar Siber Beberkan Cara Menjamin Keamanan Sistem

BSI disebut terkena sasaran serangan virus ransomware. Bagaimana cara menjamin keamanan sistemnya?