Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manfaat Angkak, Beras yang Digunakan Untuk Obat DBD

Pertanian beras merah.
Pertanian beras merah.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Angkak merah merupakan salah satu olahan beras merah yang punya manfaat medis. Berasal dari Tiongkok, awalnya angkak adalah beras ketan putih biasa tetapi kemudian diolah menggunakan ragi merah atau ragi jenis monascus purpureus agar terjadi proses fermentasi.

Umumnya, beras angkak digunakan sebagai bawan pewarna makanan, bahan pengawet makanan, campuran dalam rempah, ataupun sebagai bahasan untuk minuman alkohol atau anggur beras. Selain banyak kegunaan untuk dunia kuliner, angkak juga banyak digunakan untuk pengobatan tradisional Tiongkok sejak berabad-abad lalu.

Orang-orang Tiongkok percaya bahwa beras angkak memiliki segudang manfaat yang mujarab untuk memperbaiki sirkulasi darah dan mengurasi rasa sakit pada gangguan pencernaan. Seperti misalnya diare.

Angkak merah ini percayai selama bertahun-tahun oleh dokter di Indonesia untuk mengobati penyakit demam berdarah. Angkak merah biasanya diberikan kepada pasien demam berdarah dengan berbagai bentuk seperti kapsul, atau bisa juga dengan cara mengolahnya menjadi minuman, ataupun makanan.

Melansir dari penelitian yang dimuat dalam jurnal Frontiers in Pharmacology, khasiat utama dari angkak merah didapat dari beberapa macam kandungan yang terbentuk pasca proses fermentasi. Berikut ini adalah kandungan aktif dalam angkak merah yang memiliki khasiat dalam pengobatan.

  • Monacolin K atau lovastatin yang memiliki fungsi untuk menghambat enzim dalam pembentukan kolesterol.
  • Gamma-aminobutiric acid (GABA), yaitu asam amino yang baik bagi sel saraf.
  • Polisakarida sebagai sumber serta cadangan energi.

Selain memiliki manfaat untuk mengobati DBD, angkak memiliki beberapa manfaat lainnya antara lain

Menurunkan tekanan darah

Mengutip situs National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH) atau Pusat Nasional Untuk Kesegatan Pelengkap Dan Integratif dari Amerika Serikat, penelitian pada manusia mendapatkan hasil bahwa mengonsumsi angkak merah ini bisa memperlancar aliran darah.

Menurunkan kolesterol

Angkak merah umumnya mengandung sejumlah senyawa yang mirip dengan bahan aktif yang dipakai untuk membuat obat penurun kolesterol. Para dokter biasanya akan meresepkan statin yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol buruk (LDL) sekaligus membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung.

NCCIH pun mengatakan jika terjadi penurunan total kolesterol berkisar 20-25% pada orang yang mengonsumsi ekstrak angkak merak dengan dosis yang tinggi, yaitu kurang lebih sekitar 2,4 gram per hari.

Mengurasi risiko penyakit jantung

Angkak pada umumnya mengandung sejumlah senyawa yang mirip dengan bahan aktif yang terdapat di dalam obat penurun kolesterol. Dokter biasanya meresepkan statin untuk menurunkan kadar kolesterol buruk (LDL) dan membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Dan melansir dari beberapa penelitian, senyawa tersebut juga terdapat di dalam angkak.

RECHA TIARA DERMAWAN

Pilihan Editor: Tips Mengolah Beras Pera Menjadi Sajian Lezat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


4 Manfaat Angkak Merah

19 jam lalu

Angkak merah. Shutterstock
4 Manfaat Angkak Merah

Angkak merah hasil fermentasi beras dengan ragi Monascus purpureus


Vaksinasi Demam Berdarah untuk Kurangi Risiko Anak kena Infeksi Berat

22 jam lalu

DBD DI INDONESIA MENGKHAWATIRKAN DITENGAH PANDEMI CORONA. Puskesmas, melakukan tindakan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti, di kawasan Kampung Baru I, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, 11 April 2020. Pemerintah meminta masyarakat untuk mewaspadai mewabahnya Demam Berdarah Dengue, karena jumlah kasus ini di Indonesia telah mencapai 16 ribu jiwa, dari periode  Januari - April, sebanyak 254 orang meninggal, di tengah kasus mewabahnya pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). TEMPO/Imam Sukamto
Vaksinasi Demam Berdarah untuk Kurangi Risiko Anak kena Infeksi Berat

Vaksinasi demam berdarah dapat mengurangi risiko anak terkena infeksi demam berdarah berat sehingga menyebabkan kematian.


El Nino Intai Asia, Berdampak pada Panen Sawit dan Padi Indonesia?

1 hari lalu

Petani melihat tanah tanaman padi yang retak karena kekeringan di Desa Ampeh, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, Aceh, Jumat 13 Januari 2023. Ratusan haktar tanaman padi yang berumur 90-120 hari alami kekeringan karena terdampak terhentinya air akibat proyek normalisasi pembangunan bendungan irigasi Krueng Pase yang selama ini mengairi 8.900 hektar lahan pertanian di delapan kecamatan tak kunjungan selesai dan ditambah hampir empat pekan ini tidak turun hujan sehingga dikhawatirkan terancam puso dan gagal panen. ANTARA FOTO/Rahmad
El Nino Intai Asia, Berdampak pada Panen Sawit dan Padi Indonesia?

Tanda-tanda awal cuaca panas dan kering yang disebabkan oleh El Nino mengancam produsen makanan di seluruh Asia


Bagaimana Kolesterol Tinggi Mempengaruhi Kesehatan Jantung?

2 hari lalu

Kolesterol tinggi. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Kolesterol Tinggi Mempengaruhi Kesehatan Jantung?

Orang yang memiliki kolesterol tinggi, dalam laman veywellhealth memiliki risiko jauh lebih tinggi terkena penyakit jantung.


Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

2 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

Dalam upaya pencegahan, mengidentifikasi berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes hingga kanker bisa dilakukan dengan tes genetik.


Bulog Surakarta Serap Beras Lokal hingga Akhir Mei 2023 23 Ribu Ton

2 hari lalu

Aktivitas pembongkaran beras impor dari Thailand di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 29 Mei 2023. Pemerintah telah mengalokasikan kuota impor beras sebanyak 2 juta ton sepanjang 2023 kepada Perum Bulog, sebanyak 500.000 ton di antaranya direalisasikan hingga Mei 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Bulog Surakarta Serap Beras Lokal hingga Akhir Mei 2023 23 Ribu Ton

Perum Bulog Kantor Cabang Surakarta hingga akhir Mei 2023 ini tercatat telah menyerap gabah atau beras dari para petani lokal.


Diabetes hingga Kanker Payudara, Berikut Sederet Penyakit Silent Killer

2 hari lalu

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Diabetes hingga Kanker Payudara, Berikut Sederet Penyakit Silent Killer

Silent killer adalah penyakit mematikan yang tidak memiliki gejala atau indikasi yang terlihat kentara. Apa saja penyakit tersebut?


Khasiat Jamur untuk Membantu Kendalikan Tekanan Darah

3 hari lalu

Ilustrasi jamur putih. Shutterstock
Khasiat Jamur untuk Membantu Kendalikan Tekanan Darah

Penelitian menyebut makan jamur dapat membantu mengendalikan tekanan darah sehingga bahan makanan tersebut berguna bagi penderita hipertensi.


Menurut Studi, Begini Pola Makan Nabati Terbukti Turunkan Kolesterol

3 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Menurut Studi, Begini Pola Makan Nabati Terbukti Turunkan Kolesterol

Dalam sebuah penelitian European Heart Journal, menemukan potensi makanan nabati terbukti dapat membantu menurunkan kolesterol dalam tubuh.


5 Kiat Mengendalikan Kolesterol Tinggi untuk Mencegah Serangan Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
5 Kiat Mengendalikan Kolesterol Tinggi untuk Mencegah Serangan Jantung

Kolesterol tinggi menyebabkan penumpukan plak di arteri, menghalangi aliran darah ke organ dan jaringan