TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kepulauan Riau Muhammad Rizqa menjelaskan, lebih dari 10 anak di wilayah provinsi itu mengalami diabetes, tercatat pada Sabtu, 11 Februari 2023. "Ada lebih 10 anak yang kami rawat di Rumah Sakit Provinsi sampai saat ini yang mengalami diabetes," katanya, dikutip dari Antara.
Penyebab anak-anak mengalami diabetes
1. Gula menumpuk dalam darah
Merujuk Mayo Clinic, diabetes anak terjadi karena ketakmampuan tubuh memproses gula. Gula yang seharusnya dimetabolisasi menjadi energi menumpuk dalam darah. Kondisi ini menyebabkan anak mengalami gangguan kesehatan. Beberapa gejalanya seperti haus berlebihan, sering kencing, pandangannya kabur, murung, berat badan turun, kulit gatal, sering merasa lapar, dan mudah lelah.
2. Bukan faktor keturunan
Pakar ilmu kesehatan anak, Aman Bhakti Pulungan membantah anggapan, anak mengalami diabetes karena keturunan penyakit gula orang tua. “Bukan faktor keturunan,” kata dia. Menurut dia, pemicunya makanan. terutama gula yang dikonsumsi berlebihan. Anak-anak sudah kadung ketergantungan rasa manis berisiko mengalami diabetes.
3. Berlebihan minum susu kental manis
Mengutip Antara, pakar gizi Tan Shot Yen, menjelaskan produk kental manis atau susu kental manis bisa mengakibatkan diabetes. Sebab, kental manis mengandung tambahan gula sangat tinggi tapi proteinnya rendah. Dalam 45 gram susu kental manis yang diencerkan hingga 150 mililiter, bisa mengandung kurang lebih 20 gram gula.
Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah mmenegaskan asupan gula orang dewasa tidak lebih dari 25 gram sehari. Tan mengatakan, dikonsumsi dalam bentuk apapun susu kental manis tetap saja bisa membahayakan tubuh. Susu kental manis tak memiliki manfaat apa-apa.
“Sejauh ini tidak tahu apa fungsi susu kental manis, Cuma buat ramai-ramai saja. Jadi, ngeri apabila makanan ini dianggap lumrah walaupun tidak dipakai untuk diseduh dan dijadikan susu,” kata Tan.
4. Makanan cepat saji
Makanan cepat saji juga penyebab diabetes, menurut pakar kesehatan dari Universitas Lambung Mangkurat Syamsul Arifin. Ia meningatkan, orang tua tak memberi anak makanan cepat saji untuk mencegah risiko diabetes. Makanan cepat saji, kata dia, tinggi gula dan lemak. Dua kandungan ini adalah penyebab obesitas menuju diabetes.
“Salah satu jenis makanan pemicu faktor risiko kejadiaan diabetes pada anak adalah konsumsi junk food atau makanan cepat saji yang tinggi gula dan lemak,” katanya.
Banyak jenis makanan cepat saji yang jadi favorit anak-anak. Misalnya nugget ayam, sosis, mi instan, burger, dan sejenisnya. Syamsul menjelaskan, dampak makanan cepat saji terhadap diabetes, mempercepat naiknya kadar gula darah. Makanan olahan mengandung tinggi kalori dan rendah vitamin, mineral, dan serat cepat rusak di dalam tubuh.
Pilihan Editor: Bahaya Makanan Cepat Saji bagi Anak, Diabetes!
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.