Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Engsel Berkarat Dengkul Bergoyang

image-gnews
www.sxc.hu
www.sxc.hu
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sebut saja namanya Mey. Perempuan berusia 54 tahun ini bertubuh ramping. Tak banyak kerutan yang menunjukkan usianya telah setengah abad. Namun, dalam sebuah seminar tentang dengkul kopong, yang digelar Rumah Sakit Siloam di The St. Moritz, Puri Indah, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu, ia mengaku merasakan nyeri pada dengkul sejak usia 40 tahun. Rasa sakit itu ternyata tak kunjung hilang, apalagi ketika ia harus naik-turun tangga. Rasa itu malah terus menemaninya dalam keseharian, sehingga ia pun terpaksa mendatangi ruang praktek dokter.

Dia dinyatakan mengalami pengapuran tahap ringan, lantas diberi sejumlah obat, termasuk plasenta. Pemberian obat yang terakhir inilah yang mengundang tawa dr Franky Hartono, SpOT, yang menjadi salah satu pembicara. Ia menilai pemberian obat itu tidaklah tepat. Ia menyebutkan, gangguan pada dengkul tersebut biasa ditangani dengan pengobatan antiradang, seperti aspirin, NSAID, cox2-inhibitor, dan glukosamin. Selain itu, diberi suntik dengkul berupa hyaluronic acid dan cortisone.

Kemudian spesialis ortopedik ini menjelaskan, nyeri akibat dengkul kopong itu tak hanya terkait dengan pengapuran, tapi juga bisa karena rematik, keropos, nyeri, badan yang kaku, dan berat badan. Kondisi itu membuat seseorang tidak kuat berjalan, cepat lelah, tidak bisa jongkok, dan mudah jatuh. Akibatnya, kualitas hidupnya menurun. Karena itu, ia menyarankan, bila mengalami nyeri seperti ini, segera periksakan diri agar bisa ditangani sedini mungkin.

Masalahnya, kata Franky, orang baru memeriksakan diri ke dokter ketika kondisinya sudah parah--setelah melakukan pengobatan ke dokter nonorthopedic, sinshe, dukun urut, hingga ahli patah tulang. Lazimnya, kata Franky, penyebab utamanya berupa serangan osteoartritis, rhematoid artritis, cedera karena keseleo, kerja terlalu berat, jatuh, atau melakukan olahraga terlalu berat.

Dokter yang bertugas di RS Siloam, Kebon Jeruk, ini menjelaskan, kebanyakan derita ini karena osteoartritis. Ia menyebutkan, kerja sendi lutut yang normal sama seperti engsel, gerakannya mulus tanpa suara. Lantas bagian tubuh tersebut seharusnya bisa ditekuk dan sedikit dipelintir. Maka dari itu, sendi yang rusak seperti halnya engsel yang rusak atau karatan. Ketika bergerak terdengar suara berdenyit seperti pada pintu. Realisasinya pada dengkul berupa suara kretek.

Nah, serangan ini lebih kerap mampir pada kaum Hawa ketimbang kaum Adam. Rasionya bahkan mencapai 4 : 1. Dr Vera Nevyta, SpRad, menyebutkan, biasanya 60-90 persen osteoartritis diderita orang berusia di atas 65 tahun, namun penderita di bawah 45 tahun pun sering ditemukan pada pria dan wanita. Tapi di atas 55 tahun, kebanyakan ditemukan pada wanita.

Gejalanya biasanya, kata Vera, terasa pada pagi hari, kurang lebih 30 menit, berupa rasa kaku. Bila berlanjut, biasanya berupa pembengkakan. Hal ini kemungkinan dipicu oleh aktivitas yang memberi penekanan pada persendian dengkul. Dalam tahap ringan, biasanya bila diistirahatkan, nyeri akan hilang. Untuk mengetahui lebih pasti kondisi nyeri ini, sebaiknya dilakukan pemeriksaan melalui radiologi. Menurut Vera, biasanya berupa penyinaran dengan sinar X untuk melihat ruang pada persendian, adanya pertumbuhan tulang yang abnormal, serta kepadatan tulang dan kantong cairan dari persendian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nah, pemeriksaan yang lebih dini akan membuat tindakan yang dilakukan lebih ringan. Franky menyebutkan, ada beragam jenis operasi dengkul yang bisa dilakukan. Pilihannya tergantung stadium penyakitnya, misalnya, untuk artroskopi, yakni berupa pencucian, pencukuran, pengguntingan, dan penjahitan bagian sendi dengkul untuk penderita stadium 1-3. Adapun osteotomi opilihan untuk penderita stadium 2-3, yakni teknik pelurusan titik tumpul dengkul dengan cara meluruskan sumbu tulang dengkul. Sedangkan artroplasti adalah mengganti lapisan dengkul yang aus dan bengkok dengan sendi buatan sehingga menjadi lurus kembali untuk stadium 3-4.

Sementara itu, agar nyeri tak timbul lagi, Franky menyodorkan berbagai solusi. Salah satunya memperbaiki diri sendiri, misalnya, mengatur posisi saat beraktivitas, menurunkan berat badan, serta menguatkan otot dan sendi dengan olahraga. Ia juga menyarankan, manakala beraktivitas, agar tidak mudah terkena osteoartritis, sebaiknya tidak berlebihan. Artinya, beraktivitas harus disesuaikan dengan usia.

Selama ini, kata Franky, dalam pencegahannya orang fokus pada asupan kalsium. "Padahal bukan karena kurang kalsium yang bikin keropos," ia menegaskan. Ia menambahkan, sebuah anggapan yang berlebihan jika orang mengira bahwa dengan asupan susu atau tablet kalsium memadai, tulang tidak akan keropos. Ia menilai, banyak iklan susu kalsium yang tidak pas penyampaiannya. Yang dinilainya pas adalah ajakan untuk berjalan 10 ribu langkah sehari. "Itu baru realistis," ucapnya.

RITA NARISWARI

 
Perbaiki Diri 
1. Dengan mengatur posisi tubuh saat beraktivitas.
2. Menurunkan berat badan dengan mengatur pola makan.
3. Menguatkan otot dan sendi dengan melakukan latihan kebugaran.
4. Meringankan penderitaan dengan alat bantu, seperti kantong dingin atau panas dan tongkat.


Risiko Karena Osteoartritis

1. Stres yang berulang.
2. Melakukan olahraga tertentu dan berlebihan.
3. Obesitas.
4. Gender (wanita).
5. Genetik, contoh gen kolagen II, COL2A1.
6. Gangguan metabolis dan endokrin.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

4 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

9 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

11 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

12 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

15 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

15 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

15 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

20 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).