Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hubungan Bahasa Cinta dan Pengalaman Masa Kecil

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pasangan. Foto: Unsplash.com/Jared Sluyter
Ilustrasi pasangan. Foto: Unsplash.com/Jared Sluyter
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBahasa cinta yang kini ramai dibicarakan generasi muda merupakan cara orang mengekspresikan rasa kasih dan cinta kepada orang lain, bisa pada pasangan, sahabat, orang tua, atau  anak dan saudara. Psikolog klinis dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Irma Gustiana, mengatakan bahasa cinta bisa jadi terbentuk dari luka atau trauma masa kanak-kanak.

“Kebutuhan ia di masa kecil tidak tercukupi sehingga terbawa hingga dewasa dan itu di alam bawah sadarnya,” ujar Irma.

Setidaknya ada lima jenis bahasa cinta setiap orang, di antaranya sentuhan fisik, kata-kata penegasan, waktu berkualitas, menerima/memberi hadiah, serta pelayanan. Irma mengatakan bahasa cinta ini juga bisa disebabkan kebiasaan terdahulu. Kehangatan dalam rumah sangat menentukan bentuk orang mengekspresikan bahasa cintanya saat dewasa.

“Mungkin saja saat kecil dia butuh diberi kata-kata pujian namun ternyata orang tuanya kurang memberikan itu. Jadi, saat dewasa kebutuhan itu dicari manifestasinya,” jelas Irma.

Contohnya, orang dengan bahasa cinta kata-kata penegasan, sensasi bahagia ketika mendapat pujian itu akan terasa lebih mendalam, seakan kebutuhan yang ia inginkan sejak lama didapatkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena kebutuhan
Namun, ternyata bahasa cinta tidak selalu disebabkan luka di masa kecil tetapi bisa juga karena sebaliknya. Orang-orang dengan kebutuhan kasih sayang yang terpenuhi di rumah semasa kecilnya juga akan membentuk bagaimana cara ia mengungkapkan cinta.

“Bisa juga di waktu kecil ternyata kebutuhan-kebutuhan itu justru selalu dipenuhi kedua orang tuanya sehingga ketika dewasa itu menjadi otomatis di kepalanya karena kebiasaan, sudah terkondisi seperti itu,” kata Irma.

Untuk itu, Irma mengatakan penting untuk tiap orang memahami bahasa cinta orang terdekatnya, juga diri sendiri. "Dengan ini, kita akan menjadi makhluk sosial yang lebih peka, penuh toleransi, dan pengertian satu sama lain," tegasnya.

Pilihan Editor: Begini Ciri Bahasa Cinta Anda Sentuhan Fisik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Abad Konsolidasi Trigatra Bangun Bahasa

9 jam lalu

Abad Konsolidasi Trigatra Bangun Bahasa

Untuk menuju titik keemasan, Kongres Bahasa Indonesia (KBI) XII menggelorakan semangat berkeindonesiaan: adibasa; adiwangsa.


Ratusan Tugas Menanti Duta Bahasa 2023

1 hari lalu

Ratusan Tugas Menanti Duta Bahasa 2023

Setiap Duta Bahasa dari tiap provinsi harus mengunggah 30 konten tentang Literasi, Pelestarian Bahasa Daerah, dan Internasionalisasi Bahasa Indonesia.


Dekat dengan Travis Kelce, Taylor Swift Ingin Punya Pasangan yang Dukung Kariernya

2 hari lalu

Taylor Swift menghadiri MTV Video Music Awards 2023 di Prudential Center di Newark, New Jersey, AS, 12 September 2023. REUTERS/Andrew Kelly
Dekat dengan Travis Kelce, Taylor Swift Ingin Punya Pasangan yang Dukung Kariernya

Belajar dari masa lalu, Taylor Swift disebut mendambakan pasangan yang pengertian dan bisa mendukung kariernya.


Duta Besar Gandi Sulistiyanto Terima Anugerah MURI

4 hari lalu

Gandi Sulistiyanto pada 27 September 2023 menerima penghargaan MURI atas jasanya memberikan layanan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) luar negeri khususnya di Korea. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Duta Besar Gandi Sulistiyanto Terima Anugerah MURI

Gandi Sulistiyanto menerima penghargaan MURI atas jasanya memberikan layanan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) luar negeri khususnya di Korea


Jaga Kehrmonisan dengan Pasangan dengan Kenali Konflik

11 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/tirachardz
Jaga Kehrmonisan dengan Pasangan dengan Kenali Konflik

Psikiater mengatakan mengenali konflik lalu jujur pada diri sendiri menjadi langkah awal menjaga keharmonisan hubungan romantis dengan pasangan.


Bicara Soal Percintaan, Ziva Magnolya Ingin Fokus dengan Karier Penyanyi

11 hari lalu

Ziva Magnolya. Instagram.com/@zivamagnolya
Bicara Soal Percintaan, Ziva Magnolya Ingin Fokus dengan Karier Penyanyi

Ziva Magnolya tidak memiliki target untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius soal percintaan


Memahami Monogami Modern, Bukan Sekedar Jumlah Pasangan

14 hari lalu

Ilustrasi pasangan berbincang santai. Foto: Freepik.com/Our-Team
Memahami Monogami Modern, Bukan Sekedar Jumlah Pasangan

Monogami modern bisa diartikan sebagai mengisi lembaran baru dengan orang berbeda, bukan berganti pasangan tapi perubahan dalam diri masing-masing.


Ragam Persoalan yang Bikin Pernikahan Tak Bahagia

15 hari lalu

Ilustrasi bertengkar. Shutterstock
Ragam Persoalan yang Bikin Pernikahan Tak Bahagia

Berbagai masalah sering mempengaruhi hubungan pernikahan. Terapis pun mengungkapkan ancaman-ancaman pada kebahagiaan perkawinan.


Peneliti Ungkap Orang Cenderung Cari Pasangan yang Mirip, dari Segi Apa?

16 hari lalu

Ilustrasi pasangan/Whatsapp
Peneliti Ungkap Orang Cenderung Cari Pasangan yang Mirip, dari Segi Apa?

Banyak yang mengaku memilih pasangan dengan sifat dan kesenangan yang berlawanan tapi penelitian menyebut kebanyakan pasangan memiliki kesamaan.


Antara Psikopat dan Narsisis, Apa Saja yang Perlu Diwaspadai?

17 hari lalu

Ilustrasi pasangan posesif/psikopat. Shutterstock
Antara Psikopat dan Narsisis, Apa Saja yang Perlu Diwaspadai?

Apa beda psikopat dengan narsisis dan apa pula yang perlu diwaspadai bila punya pasangan psikopat? Psikolog memberi jawabannya.