Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebab Kematian Akibat Kanker Banyak di Negara Berkembang

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan data Globocan tahun 2021, dilaporkan jumlah kasus kanker payudara di Indonesia sebanyak 65.858 kasus dan kasus kanker leher rahimnya (serviks) mencapai 36.633 kasus. Kedua jenis kanker itu menjadi dua penyebab kematian tertinggi pada perempuan Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun menyatakan dari 10 juta kematian akibat kanker di dunia, sekitar 70 persen  di antaranya terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia.

“Jadi memang pada tahun 2020 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah memperkirakan ada hampir 10 juta kematian per tahun, 70 persen kematian disebabkan oleh kanker, terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Eva Susanti. 

Ia menuturkan jumlah kasus, baik kematian ataupun kasus baru di negara maju, lebih sedikit karena penanganannya jauh lebih baik. Sayangnya, hal serupa belum bisa diwujudkan di negara-negara berkembang. 

“Keduanya (kanker payudara dan serviks) sekaligus juga menjadi penyakit katastropik (penyakit yang membutuhkan penanganan medis lama dan berbiaya mahal) yang pembiayaannya terbesar kedua dengan estimasi sekitar 3,5 triliun,” tambahnya.

Peran lintas sektor
Sementara itu, data Globocan tahun 2020 menyebut, leukemia menjadi kanker yang paling banyak menyerang anak-anak. Estimasi terdapat sekitar 11 ribu kasus baru kanker pada anak usia 0-19 tahun di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Sebetulnya kasus kanker ini dapat ditangani sejak awal. Diperkirakan sekitar 30 sampai 50 persen kasus kanker masih bisa dicegah dengan menghindari faktor risiko dan melakukan deteksi dini secara berkala,” jelasnya.

Menurut Eva, dengan tingginya kasus kanker di Indonesia, penguatan peran seluruh lintas sektor menjadi kunci penting untuk terus menyuarakan kalimat mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan begitu, tujuan untuk menangani kanker lebih baik di masa depan bisa dikerjakan secara optimal bersama-sama. Eva berharap semua pihak dapat berkontribusi mempersempit kesenjangan pada pasien kanker saat memberikan layanan kesehatan sekaligus meningkatkan pengetahuan masyarakat pada kanker yang lebih difokuskan pada deteksi dini.

“Sinergi dan kolaborasi berbagai pihak, terutama pemerintah swasta, juga pemerhati organisasi profesi, kemudian organisasi ke masyarakat juga dengan memperhatikan segala hal yang sudah kita lakukan, berbagai upaya selama ini, tapi memang harus dilakukan secara lebih masif lagi,” ucapnya.

Pilihan Editor: Gejala Kanker Payudara yang Sering Diabaikan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Fakta tentang Amandel yang Perlu Dipahami

21 jam lalu

Dokter memeriksa seorang bocah yang mengalami radang amandel, di klinik rawat jalan rumah sakit Shifa, Gaza, Palestina, 29 Maret 2017. REUTERS/Mohammed Salem
3 Fakta tentang Amandel yang Perlu Dipahami

Dokter menjelaskan tiga fakta amandel, mulai dari infeksi, tumor, sampai radang. Simak penjelasannya.


Kanker Paru di Indonesia Menyerang Usia Lebih Muda, Terutama Wanita

1 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Kanker Paru di Indonesia Menyerang Usia Lebih Muda, Terutama Wanita

Pakar mengatakan angka kejadian kanker paru di Indonesia lebih muda 10 tahun dibandingn rata-rata di negara lain, terutama pada perempuan.


Gejala Kanker Paru-paru Stadium 1 sampai 4, Apa yang Dirasakan Pasien?

3 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru-paru Stadium 1 sampai 4, Apa yang Dirasakan Pasien?

Kiki Fatmala pernah alami kanker paru-paru stadium 4. Berikut gejala kanker paru-paru stadium 1 hingga 4.


Pahami Gejala HIV/AIDS Melalui Fase Infeksi Sebelum Berkembang Menjadi AIDS

4 hari lalu

Ilustrasi AIDS. Shutterstock
Pahami Gejala HIV/AIDS Melalui Fase Infeksi Sebelum Berkembang Menjadi AIDS

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Tahap paling lanjut dari penyakit ini disebut AIDS.


Kiki Fatmala Meninggal Akibat Komplikasi Kanker, Pemakaman akan Digelar Tertutup

5 hari lalu

Kiki Fatmala. Instagram/qq_fatmala
Kiki Fatmala Meninggal Akibat Komplikasi Kanker, Pemakaman akan Digelar Tertutup

keluarga mengungkapkan Kiki Fatmala meninggal karena komplikasi akibat kanker. Sebelumnya Kiki Fatmala didiagnosis kanker paru-paru stadium 4.


Apakah Itu Kanker Rektum? Ini Penyebab dan Gejalanya

5 hari lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
Apakah Itu Kanker Rektum? Ini Penyebab dan Gejalanya

Apa penyebab dan bagaimana gejala kanker rektum atau kanker usus besar?


Kanker Menyerang Tulang, Shannen Doherty Ungkap Banyak Hal yang Ingin Dilakukan

6 hari lalu

Shannen Doherty. Instagram.com/@theshando
Kanker Menyerang Tulang, Shannen Doherty Ungkap Banyak Hal yang Ingin Dilakukan

Shannen Doherty awal tahun ini sempat menjalani pengobatan dan operasi otak


Cerita Woohyun INFINITE Berjuang Lawan Kanker Langka hingga Semangat Berkarya Lagi

6 hari lalu

Anggota Infinite, Nam Woo Hyun. Foto: Instagram/@nwh91
Cerita Woohyun INFINITE Berjuang Lawan Kanker Langka hingga Semangat Berkarya Lagi

Woohyun INFINITE harus menahan diri untuk tidak minum air selama hampir tiga minggu dan dipasangkan kantong darah setelah operasi.


Beda Deteksi Dini dan Skrining untuk Kanker Paru

7 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Beda Deteksi Dini dan Skrining untuk Kanker Paru

Pakar onkologi toraks menjelaskan perbedaan antara skrining dan deteksi dini. Siapa saja yang berisiko kena kanker paru?


Jelang Rilis Album Woohyun INFINITE Ungkap Menderita Kanker Langka

8 hari lalu

Woohyun INFINITE. Instagram.com/@nwh91
Jelang Rilis Album Woohyun INFINITE Ungkap Menderita Kanker Langka

Woohyun INFINITE menceritakan perjuangannya didiagnosis kanker langka dan pemulihannya