TEMPO.CO, Jakarta - Stroke atau juga disebut brain attack dapat menyebabkan kerusakan otak yang bertahan lama, kecacatan jangka panjang, atau bahkan kematian.
Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak tersumbat atau ketika pembuluh darah di otak pecah. Stroke sering terjadi tiba-tiba, namun ada gejala tertentu yang dapat mengindikasikan stroke ringan sebagai tanda dari stroke berat.
Mengutip Cardiac Screen, sekitar 43 persen pasien stroke mengalami gejala ‘stroke mini’ dalam rentang waktu kurang lebih seminggu sebelum terjadinya stroke sesungguhnya. Stroke mini mengacu pada Transient Ischaemic Attack (TIA) yang dipicu oleh gangguan sementara pada suplai darah ke bagian otak.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal American Academy of Neurology menemukan bahwa salah satu tanda umum TIA adalah sudden delirium. Gejala ini bisa membuat penderita tidak dapat berpikir atau berbicara dengan jelas.
Tim peneliti memeriksa 2.416 peserta yang menderita stroke iskemik. Mereka menemukan bahwa pada 549 pasien, TIA muncul sebelum keadaan darurat yang sebenarnya dan terjadi dalam seminggu yang menyebabkan stroke dalam banyak kasus.
Orang yang mengalami sudden delirium bisa merasa disorientasi dan berupaya untuk memperhatikan atau mengingat sesuatu. Mengutip National Health Service (NHS), jika mencurigai seseorang mengalami tanda ini, coba tanyakan nama, usia, dan tanggal hari ini kepadanya.
Jika orang tersebut tampak tidak yakin atau tidak dapat menjawab, mereka mungkin memerlukan bantuan medis. Penting untuk tidak mengabaikan tanda-tanda peringatan dini. Segera cari bantuan karena stroke yang lebih serius bisa terjadi dalam jangka waktu berjam-jam atau berhari-hari kemudian
HATTA MUARABAGJA
Pilihan Editor: Kenali Gejala Stroke sejak Dini dan Jenis Pengobatan