Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Risiko Tahapan Infeksi Virus Marburg

Marburg Virus. seminarsonly.com
Marburg Virus. seminarsonly.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO meningkatkan sorotan epidemiologis di Guinea Ekuatorial. Pengawasan itu setelah ditemukan virus Marburg. Pejabat WHO telah mengonfirmasi pada Selasa, 14 Februari 2023.

Negara kecil di Afrika Tengah itu telah melaporkan sembilan kematian. Adapun 16 kasus suspek penyakit virus Marburg dengan gejala demam, kelelahan, muntah darah dan diare, menurut WHO.

Penularan virus marburg

Mengutip keterangan WHO, virus Marburg menyebabkan penyakit Marburg (MVD). Penyakit langka dan sangat berbahaya. Virus ini tergolong famili filovirus yang sama dengan Ebola. 

Penyakit virus Marburg awalnya terdeteksi pada 1967. Saat itu setelah wabah bersamaan di Marburg dan Frankfurt di Jerman, Beograd di Serbia. Penyakit virus Marburg sebelumnya dikenal sebagai demam berdarah Marburg. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Virus Marburg ditularkan ke manusia dari kelelawar buah, kemudian menyebar. Penyebaran melalui penularan antara manusia. Kondisi itu menyebabkan demam berdarah virus yang parah.

Menurut data African Union, tingkat fatalitas kasus untuk demam berdarah Marburg antara 23 persen hingga 90 persen. Wabah dan kasus sporadis telah dilaporkan di Angola, Republik Demokratik Kongo, Kenya, dan Afrika Selatan, dialami seseorang dengan riwayat perjalanan baru-baru ini ke Zimbabwe.

Masa inkubasi dua hari hingga 9 hari. Penularan tidak terjadi selama masa inkubasi. Penularan virus antara manusia ketika kontak sangat dekat. Infeksi terjadi akibat kontak darah atau cairan tubuh lainnya, yaitu feses, muntah, urine, air liur, dan sekresi pernapasan.

Gejala awal mirip flu, kemudian berkembang menjadi demam berdarah, sakit kepala, muntah, diare, dan pendarahan. Lima hari setelah gejala muncul ruam makulopapular, paling menonjol di dada, punggung, dan perut. Gejala yang maki parah mempengaruhi penyakit kuning, radang pankreas, penurunan berat badan yang parah, delirium, gagal hati, pendarahan masif, dan disfungsi organ.

Pilihan Editor: WHO Tingkatkan Pengawasan Kesehatan setelah Guinea Ekuatorial Temukan Virus Marburg

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


4 Manfaat Angkak Merah

17 jam lalu

Angkak merah. Shutterstock
4 Manfaat Angkak Merah

Angkak merah hasil fermentasi beras dengan ragi Monascus purpureus


Vaksinasi Demam Berdarah untuk Kurangi Risiko Anak kena Infeksi Berat

19 jam lalu

DBD DI INDONESIA MENGKHAWATIRKAN DITENGAH PANDEMI CORONA. Puskesmas, melakukan tindakan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti, di kawasan Kampung Baru I, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, 11 April 2020. Pemerintah meminta masyarakat untuk mewaspadai mewabahnya Demam Berdarah Dengue, karena jumlah kasus ini di Indonesia telah mencapai 16 ribu jiwa, dari periode  Januari - April, sebanyak 254 orang meninggal, di tengah kasus mewabahnya pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). TEMPO/Imam Sukamto
Vaksinasi Demam Berdarah untuk Kurangi Risiko Anak kena Infeksi Berat

Vaksinasi demam berdarah dapat mengurangi risiko anak terkena infeksi demam berdarah berat sehingga menyebabkan kematian.


Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

2 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day diperingati tahunan tiap 31 Mei


Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

3 hari lalu

Patients lie on beds in the emergency department of a hospital, amid the coronavirus disease (COVID-19) outbreak in Shanghai, China January 4, 2023.  Hospitals in Shanghai were overwhelmed by visitors on Wednesday (January 5) as international health experts predict at least one million deaths in China this year, but Beijing has reported five or fewer deaths a day since the policy u-turn. REUTERS/Staff
Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Disease X istilah yang digunakan WHO untuk merujuk pada penyakit baru belum teridentifikasi secara spesifik


Kualitas Udara Jakarta Paling Buruk Nomor 5 di Indonesia, Begini Tanggapan Heru Budi Hartono

4 hari lalu

Warga menggunakan masker saat berkendara di Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Jakarta masuk dalam 4 kota dengan pencemaran udara terburuk di dunia setelah Dubai, New Delhi, dan Santiago. Indeks kualitas udara Jakarta menyentuh angka 164, masuk dalam kategori tidak sehat (151-200). TEMPO/Muhammad Hidayat
Kualitas Udara Jakarta Paling Buruk Nomor 5 di Indonesia, Begini Tanggapan Heru Budi Hartono

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono enggan banyak berkomentar mengenai kualitas udara di Ibu Kota yang masuk kategori tidak sehat dalam beberapa hari terakhir.


WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

5 hari lalu

WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Setelah Covid-19 dinyatakan tidak lagi menjadi penyakit darurat, WHO mewaspadai kemunculan disease X sebagai penyakit baru yang mematikan.


Taiwan Gagal Dapat Undangan Pertemuan Tahunan WHO

11 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlihat di dekat kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, 2 Februari 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Taiwan Gagal Dapat Undangan Pertemuan Tahunan WHO

Taiwan batal menghadiri pertemuan tahunan WHO karena badan tersebut memutuskan untuk tidak mengundangnya atas desakan Cina.


CDC Serukan Para Dokter Siaga Cacar Monyet Mewabah Lagi

12 hari lalu

Sejumlah orang menunggu untuk divaksinasi di sebuah lokasi vaksinasi cacar monyet di New York, Amerika Serikat (AS), 14 Juli 2022. AS meningkatkan kapasitas tes dan pasokan vaksin untuk mengatasi wabah cacar monyet seiring lebih dari 1.000 kasus terkonfirmasi telah dilaporkan secara nasional. Xinhua/Michael Nagle
CDC Serukan Para Dokter Siaga Cacar Monyet Mewabah Lagi

CDC mengingatkan kembali kalau pada waktu sekarang di tahun yang lalu kasus cacar monyet--sekarang disebut mpox--bermunculan di banyak negara di dunia


Rusia: Bahas Konflik Ukraina, Pemimpin Afrika akan Kunjungi Moskow

15 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berbicara selama sesi Duma Negara, majelis rendah parlemen, di Moskow, Rusia 15 Februari 2023. Russian State Duma/Handout via REUTERS
Rusia: Bahas Konflik Ukraina, Pemimpin Afrika akan Kunjungi Moskow

Delegasi perdamaian Afrika yang akan mengnjungi Rusia dan Ukraina adalah presiden Republik Kongo, Mesir, Senegal, Afrika Selatan, Uganda dan Zambia.


Anggota WHO Eropa Tutup Kantor Regional di Rusia, Pindah ke Denmark

17 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlihat di dekat kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, 2 Februari 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Anggota WHO Eropa Tutup Kantor Regional di Rusia, Pindah ke Denmark

Negara anggota WHO di Eropa telah mempertimbangkan pemindahan Kantor Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Eropa dari Rusia