Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Sindrom Moebius, Kondisi Lumpuhnya Saraf pada Wajah Akibat Kelainan Genetik

Sepasang penderita sindrom Moebius atau sindrom tidak dapat tersenyum atau mengekpresikan emosinya, Alex Barker dan Erin Smith bertunangan.
Sepasang penderita sindrom Moebius atau sindrom tidak dapat tersenyum atau mengekpresikan emosinya, Alex Barker dan Erin Smith bertunangan.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom moebius merupakan kondisi neurologis genetik yang berpengaruh buruk pada fungsi sejumlah saraf kranial yang berada di dekat otak, khususnya yang mengontrol otot-otot wajah. Hal ini dapat membuat pengidapnya mengalami kesulitan dalam mengekspresikan wajah, kemampuan berbicara, pergerakan mata, mengunyah, dan menelan.

Mengutip Cleveland Clinic, sindrom moebius terbilang sangat langka dengan diperkirakan hanya mempengaruhi 2-20 bayi per 1 juta kelahiran. Sindrom ini terkadang berkaitan dengan mutasi pada gen tertentu, tetapi biasanya terjadi secara sporadis. Para peneliti masih mengkaji penyebab pasti dari sindrom moebius. 

Mengutip John Hopkins Medicine, orang dengan sindrom moebius dapat mengalami:

  • Kelemahan atau kelumpuhan total otot-otot wajah
  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan berbicara dan sering meneteskan air liur
  • Ketidakmampuan untuk membentuk ekspresi wajah, termasuk tersenyum, mengerutkan kening, mengangkat alis, mengerutkan bibir atau menutup mata
  • Masalah pada gigi
  • Masalah tangan dan kaki, seperti jari-jari yang menyatu (sindaktili)
  • Masalah pendengaran
  • Mata iritasi dan kering
  • Keterlambatan motorik
  • Mengalami sindrom poland
  • Strabismus (mata juling).

Hingga saat ini belum ditemukan obat khusus untuk sindrom moebius, tetapi sejumlah prosedur medis dapat memperbaiki atau mengurangi sejumlah gejalanya. Tergantung kondisi, dokter dapat merujukkan pengidap ke spesialis medis, seperti:

  • Audiolog, yang berspesialisasi dalam pendengaran.
  • Dokter gigi.
  • Terapis okupasi, yang dapat membantu melakukan tugas sehari-hari, seperti memegang sendok.
  • Dokter mata, yang berspesialisasi dalam mata.
  • Ahli THT, yang berspesialisasi dalam telinga, hidung, dan tenggorokan.
  • Terapis fisik, yang dapat membantu bergerak lebih baik.
  • Terapis wicara, yang dapat membantu mengatasi masalah berbicara.
  • Ahli bedah, termasuk ahli bedah umum, ahli bedah plastik dan ahli bedah ortopedi.

Perawatan dapat meliputi:

  • Lensa kontak untuk melindungi dan memperbaiki mata.
  • Obat tetes mata untuk pelumasan.
  • Metode Ponseti untuk kaki pengkor, yang melibatkan serangkaian gips.
  • Belat, kawat gigi dan prostesis (bagian tubuh buatan) untuk anggota badan.
  • Berbagai operasi.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun prosedur operasi yang dapat direkomendasikan adalah sebagai berikut:

  • Operasi strabismus
  • Perbaiki jarak gigi atau masalah gigi lainnya.
  • Membuat kelopak mata menutup.
  • Memindahkan saraf atau jaringan otot dari satu area tubuh ke area lain untuk meningkatkan gerakan.
  • Prosedur trakeotomi untuk meningkatkan pernapasan.
  • Memisahkan jari-jari yang berselaput.

HATTA MUARABAGJA

Pilihan Editor: Sepasang Kekasih Derita Sindrom Tak Bisa Senyum Bertunangan

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Mengenal Mastositosis, Penyakit Langka yang Disebabkan Penumpukan Sel

6 hari lalu

Salah satu bakteri yang tahan terhadap anti-biotik, Klebsilla penumoniae, yang sedang menginfeksi sel darah putih manusia. Bakteri ini tentunya menjadi mimpi buruk bagi dunia kesehatan. (National Institute of Allergy and Infectious Diseases)
Mengenal Mastositosis, Penyakit Langka yang Disebabkan Penumpukan Sel

Mastositosis merupakan suatu gangguan yang merujuk pada menumpuknya sel-sel kekebalan yang dikenal sebagai sel mast di berbagai organ di dalam tubuh.


Perdana, RS Paru Jember Lakukan Operasi Bedah Saraf Aneurisma Otak

6 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Perdana, RS Paru Jember Lakukan Operasi Bedah Saraf Aneurisma Otak

RS Paru menjadi rumah sakit pertama yang melakukan operasi bedah saraf clipping aneurisma otak untuk Jawa Timur bagian timur.


3 Cara Memijat Saat Hidung Tersumbat

6 hari lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
3 Cara Memijat Saat Hidung Tersumbat

Hidung tersumbat gejala infeksi atau alergi


Peneliti Ungkap Otak Suku Amazon Mengalami Penuaan lebih Lama

7 hari lalu

Masyarakat adat dari suku Mura berjalan di daerah gundul di tanah adat nondemarcated di dalam hutan hujan Amazon dekat Humaita, Negara Bagian Amazonas, Brasil 20 Agustus 2019. [REUTERS / Ueslei Marcelino]
Peneliti Ungkap Otak Suku Amazon Mengalami Penuaan lebih Lama

Menurut penelitian terbaru, masyarakat suku Amazon mengalami penuaan otak lebih lama seiring bertambahnya usia mereka


Neuralink Milik Elon Musk Kantongi Izin Uji Coba Implan Otak Manusia

8 hari lalu

Ilustrasi desain Neuralink. Chip itu berada di belakang telinga, sementara elektroda dimasukkan ke dalam otak. Kredit: Neuralink/YouTube
Neuralink Milik Elon Musk Kantongi Izin Uji Coba Implan Otak Manusia

Perusahaan implan otak milik Elon Musk, Neuralink, mengumumkan FDA telah memberikan lampu hijau untuk uji klinis pertama pada manusia.


5 Masker Wajah dari Kulit Jeruk untuk Perawatan di Rumah

9 hari lalu

kulit jeruk (pixabay.com)
5 Masker Wajah dari Kulit Jeruk untuk Perawatan di Rumah

Kulit jeruk dapat bermanfaat bagi kulit Anda dalam banyak hal karena mengandung berbagai nutrisi seperti vitamin C hingga antioksidan


Memahami Gaya Hidup Slow Living untuk Redakan Stres

10 hari lalu

Ilustrasi berkebun. Freepik.com/Senivpetro
Memahami Gaya Hidup Slow Living untuk Redakan Stres

Buat yang selalu sibuk, saatnya beralih ke gaya hidup slow living, melambatkan laju hidup demi menikmati setiap momen dengan lebih bermakna.


Penyakit Degeneratif Saraf, Apa Penyebab dan Gejalanya?

10 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Penyakit Degeneratif Saraf, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Penyakit degeneratif saraf adalah kondisi yang mempengaruhi cara kerja tubuh


Satu Lagi Kemungkinan Long Covid adalah Face Blindness, Tak Bisa Mengingat Wajah

11 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Satu Lagi Kemungkinan Long Covid adalah Face Blindness, Tak Bisa Mengingat Wajah

Satu kasus long Covid ini mencuat dari sebuah hasil studi yang dipublikasi dalam jurnal Cortex pada Maret lalu.


Mengenal Ensefalitis, Kondisi Peradangan pada Otak

17 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Ensefalitis, Kondisi Peradangan pada Otak

Ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksi atau kondisi autoimun, yakni respon imun pada tubuh menyerang otak.