TEMPO.CO, Jakarta - Pyoderma gangrenosum adalah gangguan kulit kronis yang ditandai adanya peradangan pada kulit berbentuk benjolan kecil berwarna merah atau lepuhan yang kemudian dapat berkembang menjadi borok.
Mengutip Cleveland Clinic, pyoderma gangrenosum mempengaruhi orang-orang dari segala usia, meskipun jarang terjadi pada anak-anak. Ini paling sering mempengaruhi wanita antara usia 20-50 tahun. Pyoderma gangrenosum merupakan penyakit yang terbilang langka. Para ahli memperkirakan penyakit ini hanya dimiliki 1 dari setiap 100.000 orang di Amerika Serikat.
Pyoderma gangrenosum biasanya mempengaruhi anggota gerak tubuh bawah meski terkadang muncul juga di lengan, alat kelamin, dan leher. Gejala pyoderma gangrenosum meliputi:
- Kecil, berubah warna (merah, ungu, biru, coklat atau hitam), lepuh berisi nanah yang membesar dengan cepat.
- Borok terbuka dengan batas yang jelas dan menonjol.
- Peradangan dan rasa sakit di sekitar luka.
- Demam.
- Nyeri sendi.
Mengutip National Health Service, penyebab pyoderma gangrenosum seringkali tidak diketahui. Para ahli menduga hal ini berhubungan dengan aktivitas sistem kekebalan yang berlebihan. Pyoderma gangrenosum terkadang dapat disebabkan oleh cedera atau kerusakan kulit ringan seperti tusukan jarum, biopsi atau gigitan serangga.
Terdapat juga dugaan bahwa penyakit ini juga berkaitkan dengan penyakit lainnya. Namun, dari sekitar setengah dari pengidap pyoderma gangrenosum, tidak ada alasan yang jelas untuk itu. Pyoderma gangrenosum tidak diturunkan secara genetik kepada anak-anak dari orang tua melalui gen dan juga tidak menular.
Mengutip Cleveland Clinic, terdapat sejumlah kemungkinan pilihan pengobatan untuk pyoderma gangrenosum. Dalam kasus yang ringan, dokter mungkin akan meresepkan krim atau salep topikal untuk digunakan pada luka.
Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan obat oral yang diminum dengan air. Selain itu, operasi menghilangkan jaringan mati dari borok mungkin bisa membantu tetapi memiliki risiko karena cedera pada kulit berpotensi memperburuk gejala.
HATTA MUARABAGJA
Pilihan Editor: Macam Penyakit Kulit yang Menular dan Penyebabnya