Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Gejala dan Penyebab Sleepwalking

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com/Jcomp
Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com/Jcomp
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berjalan saat tidur mungkin merupakan gejala sleepwalking yang paling umum, tetapi ada banyak gejala lain yang menjadi penyebab kondisi ini.

Dikutip dari Sleep Foundation, sleepwalking adalah jenis gangguan tidur yang dikenal sebagai parasomnia, perilaku abnormal saat tidur. Faktanya, parasomnia mengangkangi batas antara tidur dan terjaga. Itulah sebabnya tindakan yang terjadi selama episode parasomnia tidak normal.

Adapun gejala sleepwalking antara lain duduk di tempat tidur dan mengulangi gerakan, bangun dan berjalan di sekitar rumah, berbicara atau bergumam saat tidur, tidak merespon saat diajak bicara, membuat gerakan canggung
buang air kecil di tempat yang tidak pantas, dan melakukan perilaku rutin atau berulang seperti membuka dan menutup pintu.

Penyebab Sleepwalking

Beberapa orang bisa saja mewarisi kecenderungan untuk berjalan sambil tidur. Penyebab sleepwalking terkadang diturunkan dalam keluarga. Namun, dilansir dari Healthline, ada juga penyebab lainnya mengalaminya, di antaranya:

1. Stres

Stres dan kecemasan diketahui mengganggu istirahat malam yang nyenyak. Beberapa ilmuwan tidur juga berpendapat bahwa stres di siang hari dapat menyebabkan somnambulisme, salah satu pemicu utama episode berjalan sambil tidur adalah peristiwa stres yang dialami di siang hari.

2. Kurang tidur

Orang yang kurang tidur lebih rentan mengalami sleepwalking. Pemindaian otak MRI pada orang-orang dengan riwayat berjalan dalam tidur menemukan bahwa kurang tidur meningkatkan jumlah episode berjalan dalam tidur yang dialami orang.

3. Migrain

Jika menderita migrain kronis, tidak menutup kemungkinan lebih rentan berjalan dalam tidur. Pada 2015, sekelompok ilmuwan mewawancarai 100 pasien yang secara rutin berjalan dalam tidur, dan menemukan hubungan yang kuat antara berjalan dalam tidur dan sakit kepala seumur hidup, terutama migrain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Demam

Sleepwalking telah dikaitkan dengan penyakit yang menyebabkan demam, terutama pada anak-anak. Demam juga dapat menyebabkan teror malam, yaitu gangguan tidur di mana mungkin berteriak, meronta-ronta, atau mencoba melarikan diri dari hal-hal menakutkan yang dirasakan saat tidur.

5. Gangguan pernapasan

Apnea tidur obstruktif adalah gangguan pernapasan yang menyebabkan berhenti bernapas untuk waktu yang singkat saat tidur. Ini lebih dari sekedar mendengkur. Sleep apnea yang parah dapat menyebabkan kelelahan di siang hari, tekanan darah tinggi, stroke, dan penyakit jantung. Hal ini menyebabkan kurang tidur sehingga memicu sleepwalking pada anak-anak.

6. Penyakit Parkinson

Penyakit parkinson adalah kondisi saraf yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk bergerak. Seiring berkembangnya penyakit, penyakit ini dapat mempengaruhi bagian batang otak yang mengontrol gerakan serta bagian otak yang mengontrol tidur.

MALINI

Pilihan Editor: Apa itu Sleepwalking atau Tidur Berjalan?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

2 jam lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

1 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Jaga Kesehatan dengan Menerapkan Waktu Tidur Ideal

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
Jaga Kesehatan dengan Menerapkan Waktu Tidur Ideal

Berikut waktu tidur ideal agar kesehatan tubuh terus terjaga. Jangan tidur terlalu malam bila tak ada kepentingan khusus.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

1 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

1 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

2 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

3 hari lalu

Ilustrasi tidur di dalam mobil. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

Tidur singkat atau power nap dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan fisik dan mental selama perjalanan jauh dengan kendaraan. Kenapa penting?


Penelitian Ungkap Kualitas Tidur Wanita Lebih Buruk dari Pria, Ini Pemicunya

3 hari lalu

Wanita mengalami susah tidur atau insomnia. Freepik.com/Jcomp
Penelitian Ungkap Kualitas Tidur Wanita Lebih Buruk dari Pria, Ini Pemicunya

Penelitian menunjukkan hampir 60 persen perempuan mengalami insomnia. Kualitas tidur mereka diklaim lebih buruk dari lawan jenis.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


7 Tips Tidur Nyenyak di Pesawat

4 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang kelas ekonomi. Freepik.com/DC Studios
7 Tips Tidur Nyenyak di Pesawat

Beberapa tips ini bisa Anda lakukan jika ingin tidur nyenyak di pesawat.